rumah  tangga  petani  sebagai  suatu  realitas  yang  benar-benar  dilakukan  oleh rumahtangga di desa-desa tujuan penelitian. Dalam hal ini, peneliti memberi tahu
tujuan  penelitian  tetapi  setelah  peneliti  mengenal  tineliti  dengan  baik  peneliti melakukan pengamatan dengan ikut serta dalam kegiatan sehari-hari tineliti tanpa
memberitahukan kembali tujuan pengamatan.
Tabel 3.1. Jenis Informasi, Sumber dan Metode
DataInformasi Sumber
Metode
Struktur sumberdaya dan setting Agro-Ekologi komunitas dataran
tinggi Garut   Data sekunder
  Pemerintah desa   Rumah tangga petani
  Tenaga pendamping OTL   Pengolahan data statistik
  Penggalian riwayat desa   Pengamatan berperan serta
  Analisa usahatani
Tingkat perkembangan dan situasi kemiskinan di pedesaan dataran
tinggi Garut   Data sekunder
  Principal component analysis PCA
Karakteristik dan indikator kemiskinan rumah tanggapetani di
dua dataran tinggi Garut   Rumah tangga petani RTP
  Tenaga pendamping OTL   Parcipatory Poverty
Asessment PPA   Penggalian riwayat hidup
Kelembagaan produksi dan distribusi komunitas petani
  Rumah tangga petani RTP   Tenaga pendamping OTL
  Bandar lokal   Telaah rantai komoditas
  Pengamatan berperan serta   Wawancara mendalam
Inisiatif-inisiatif petani lokal dalam merespon persoalan
kemiskinan dan proses marginalisasi
  Rumah tangga petani RTP   Tenaga pendamping OTL
  Pengurus OTL   Pengamatan berperan serta
  Wawancara mendalam   Diskusi kelompok
3.5. Teknik Analisis Data
Untuk  menganalisis  data  yang  telah  terkumpul,  dalam  penelitian  ini digunakan  metode  analisis  data  kualitatif.  Analisis  data  kualitatif  merupakan
penelusuran  terhadap  pernyataan-pernyataan  umum  tentang  hubungan  antar berbagai  kategori  data,  untuk  membangun  teori  substantif  yang  berasal  dari  data
yang  tersedia.  Dengan  kata  lain,  dalam  penelitian  kualitatif,  analisis  data  adalah proses mengatur urutan data, mengorganisirnya ke dalam suatu pola, kategori dan
satuan uraian dasar. Dengan demikian pekerjaan  menganalisis data dalam  hal  ini adalah  berupa
mengatur, mengurut, mengelompokkan, memberi  kode dan mengkategorikannya, sehingga  tidak  terjadi  tumpang  tindih  dalam  menganalisis  data.  Pengkategorian
dan  pengkodean  disesuaikan  dengan  rumusan  pertanyaan  yang  diajukan  dalam penelitian  ini.  Guna  melihat  sejauh  mana  hasil  penelitian  ini  dapat  diyakini
sebagai sebuah kebenaran, dan dapat dipercaya sekalipun derajat kebenaran dalam
penelitian  kualitatif  tidak  dapat  ditetapkan  secara  pasti  masalah  validitas internal,  peneliti  berusaha  untuk  meraihnya  setinggi  mungkin.  Adapun  usaha
yang dilakukan adalah dengan menguji keabsahan data dengan cara: 1 triangulasi metoda,  2  triangulasi  sumber,  3  triangulasi  teori.  Atau  dengan  melakukan
langkah-langkah  yakni:  1  pengamatan  berulang,  2  triangulasi,  3  masukan tineliti member-check.
Peneliti  juga  melakukan  teknik  triangulasi  sumber,  yakni  dengan membandingkan  data  hasil  wawancara  yang  individu  dengan  hasil  wawancara
kelompok,  dengan  data  hasil  pengamatan  berperan  serta.  Disamping  itu,  peneliti juga melakukan teknik triangulasi teori, yakni dengan cara membandingkan hasil
analisis  sendiri  dengan  tema  dan  penjelasan  dan  penelitian  lain  dan  kemudian membandingkan  hasil  penelitian  dengan  fikiran  logis  kemudian  membuat
abstraksi  dan  interpretasi  yang  kemudian  diberi  penjelasan  kualitatif.  Selain  itu, triangulasi  metode turut dilakukan dalam proses  analisis data.  Terakhir, sebelum
kesimpulan  final  dari  hasil  temuan  dimunculkan  sebagai  kesimpulan  akhir, dilakukan  verifikasi  dengan  subyek  penelitian,  sehingga  diperoleh  kesesuaian
pemahaman atau makna intersubyektifitas antara peneliti dan tineliti.