diluangkan oleh masing-masing informan sesuai dengan jadwal luang mereka. Diskusi dilakukan di saat jam pulang kantor.
4.2 Teknik Pengolahan Data
Setelah peneliti berhasil mengumpulkan data dari pada informan, maka peneliti melakukan proses pengolahan data dari hasil wawancara dan diskusi yang
telah dilakukan peneliti dengan informan. Pada tahap ini, peneliti menguraikan hasil wawancara terhadap informan penelitian serta hasil observasi. Kemudian
peneliti menguraikan jawaban-jawaban informan berdasarkan penuturan informan yang sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
4.3 Analisis Data Pada Studi Fenomenologis
Menurut Creswell 1998:54 Langkah-langkah analisis data pada studi fenomenologi, yaitu:
a.. Menemukan dan mengelompokkan makna pernyataan yang dirasakan oleh responden dengan melakukan horizonaliting yaitu setiap pernyataan pada awalnya
diperlakukan memiliki nilai yang sama. Selanjutnya, pernyataan yang tidak relevan dengan topik dan pertanyaan maupun pernyataan yang bersifat repetitif
atau tumpang tindih dihilangkan, sehingga yang tersisa hanya horizons arti tekstural dan unsur pembentuk atau penyusun dari phenomenon yang tidak
mengalami penyimpangan.
b. Pernyataan tersebut kemudian di kumpulkan ke dalam unit makna lalu ditulis gambaran tentang bagaimana pengalaman tersebut terjadi.
c. Selanjutnya peneliti mengembangkan uraian secara keseluruhan dari fenomena tersebut sehingga menemukan esensi dari fenomena tersebut. Kemudian
Universitas Sumatera Utara
mengembangkan textural description mengenai fenomena yang terjadi pada responden dan structural description yang menjelaskan bagaimana fenomena itu
terjadi.
Proses Analisis Data Kualitatif
Fakta Empiris
Sumber: Kriyantono Bungin, 2008:195 Kesahihan Data:
-Kompetensi Subjek
-Authenticity -Intersubjectivity
BERTEORI KONTEKSTUAL
Berbagai Data di Lapangan
AnalisisKlasifikasi Kategorisasi Ciri-ciri
umum PemaknaanInterpretasi
Ciri-ciri umum
Universitas Sumatera Utara
4.3.1 Hasil Analisis Pengumpulan Data 4.3.1.1 Pemaknaan Komunikasi Horizontal
Hasil Wawancara: a.
Pemaknaan Mengkoordinasikan Tugas-Tugas
Setiap individu dalam suatu perusahaan akan mengadakan rapat atau pertemuan untuk mendiskusikan bagaimana tiap bagian memberikan kontribusi
untuk mencapai tujuan perusahaan. Mengkoordinasikan tugas ini penting bagi seluruh karyawan agar mengetahui tugas dan kewajiban dari tiap-tiap bagian yang
harus dikerjakan agar tidak terjadi kesalahpahaman dan tumpang tindih dalam pelaksanaannya
Seperti yang dikatakan oleh Adam seorang Sales Executive yang mengatakan bahwa:
“Ya, saya dan teman saya itu harus mengkoordinasikan terlebih dahulu mengenai tugas-tugas yang akan kami kerjakan sebelumnya, sehingga
tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaannya”. Surya, seorang Service Advisor mengatakan bahwa:
“Kalau kami setiap pagi itu biasanya selalu mengadakan rapat dengan pimpinan,dimana dalam rapat itu biasanya kami selalu mendiskusikan
mengenai permasalahan apa yang sudah terjadi dan keluhan apa yang diperoleh, kemudian masing-masing dari kami mengkoordinasikan tugas-
tugas tersebut sesuai dengan bidangnya masing-masing”. Seorang Customer Relations Coordinator, Yoenda mengatakan bahwa:
“Ya, itu harus. Kami harus selalu mengkoordinasikan tugas-tugas yang akan kami kerjakan agar semua pekerjaan itu dapat tersusun dan berjalan
dengan teratur dan kami dapat tahu tugas apa yang harus kami kerjakan sebelumnya untuk mencapai tujuan dari perusahaan”.
Herwinsyah seorang Security mengatakan bahwa:
Universitas Sumatera Utara
““Ya, pasti, apalagi kami disini dari security group harus selalu mengkoordinasikan tugas sebelum memulai pekerjaan, jadi tugas yang
akan dikerjakan oleh tiap-tiap security itu tidak bercampur baur, misalnya saya bertugas untuk menyapa pelanggan ketika di depan pintu masuk,
kemudian teman saya yang lain bertugas untuk mengucapkan terima kesaih atas kedatangan pelanggan di pintu keluar, dan biasanya kami
mengadakan pertemuan dahulu di pagi hari sebelum memulai pekerjaan untuk mengkoordinasikan tugas-tugas tersebut”.
Sudarmanto seorang Teknisi mengatakan bahwa:
“Ya, kami pasti selalu mengkoordinasikan tugas-tugas terlebih dahulu dengan rekan kerja biasanya itu kami sebut dengan briefing dari tim
sesama mekanik sebelum memulai bekerja, sehingga begitu ada keluhan yang datang, kami sudah tahu siapa yang berkewajiban untuk mengatasi
keluhan tersebut, jadi pekerjaan itu tidak bercampur aduk”.
b. Pemaknaan Saling Berbagi Informasi Untuk Perencanaan dan Aktifitas
Saling berbagi informasi dimaksudkan agar seluruh anggota mengetahui ide atau gagasan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Saling berbagi informasi ini sangat penting dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga semua bagian dapat mengetahui informasi mengenai cara untuk
mengatasi keluhan pelanggan serta perkembangan perusahaan itu sendiri.dan juga informasi atau ide yang diperoleh dari sesama rekan kerja mengenai event-event
yang akan diselenggarakan oleh perusahaan. Seperti yang dikatakan oleh Adam, seorang Sales Executive yang
mengatakan bahwa: “Ya pasti, misalnya dalam hal seputar perkembangan perusahaan,
kemudian informasi apa saja yang sudah terjadi di dalam lingkungan perusahaan”.
Surya seorang Service Advisor mengatakan bahwa:
“Saling berbagi informasi itu pasti ada, misalnya tentang masalah info produk mobil, pemberitahuan dari Jakarta seperti perkembangan
perusahaan, dan itu biasanya saya mendapatkan informasi tersebut dari teman-teman saya”.
Universitas Sumatera Utara
Yoenda seorang Customer Relations Coordinator mengatakan bahwa: “Kalau berbgai informasi itu pasti ada. Misalnya dalam mengatasi
keluhan pelanggan, informasi terbaru mengenai perusahaan, pameran- pameran yang akan diselenggarakan Toyota, dan lain-lain”.
Herwinsyah seorang Security mengatakan bahwa:
“Kalau berbgai informasi itu pasti ada. Misalnya dalam mengatasi keluhan pelanggan, informasi terbaru mengenai perusahaan, pameran-
pameran yang akan diselenggarakan Toyota, dan lain-lain”. Sudarmanto, seorang Teknisi mengatakan bahwa:
“Pasti ada berbagi informasi setiap hari, misalnya informasi teknik dari depan disampaikan ke bagian saya bagian mekanik, otomatis saya sebagai
penerima info pertama pasti membagi informasi tersebut ke teman-teman yang lain”.
c. Pemaknaan Memecahkan Permasalahan yang Timbul Di Antara Orang- Orang yang Berada Pada Tingkatan yang Sama
Setiap individu diharapkan untuk terlibat dalam memberikan solusi terhadap permasalahan yang timbul untuk meningkatkan kerjasama yang lebih
baik. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan
membutuhkan bantuan dari orang lain. Dengan terciptanya hubungan kerjasama yang baik diantara sesama pegawai dapat membantu rekan kerja dalam
memecahkan suatu permasalahan hingga diperoleh solusi yang terbaik yang akhirnya berdampak positif pada image perusahaan.
Adam, seorang Sales Executive mengatakan bahwa:
Universitas Sumatera Utara
“Ya pasti saling membantu, karena kami ini merupakan satu tim, jadi jika ada masalah, maka rekan kerja lain harus saling membantu, karena
masalah perseorangan itu adalah masalah bersama bagi kami”.
Surya, seorang Service Advisor mengatakan bahwa: “Ya, itu sudah pasti, dalam setiap bekerja, apalagi dalam memecahkan
masalah diantara kami pasti saling membantu dan bagi kami itu sudah menjadi kewajiban dan bahkan keharusan, karena tidak semua masalah
dapat dipecahkan sendirian”.
Yoenda, seorang Customer Relations Coordinator mengatakan bahwa: “Ya, memang harus saling membantu, karena tidak semua masalah dapat
diselesaikan sendiri, jadi kita membutuhkan ornag lain untuk dapat membantu kita dalam memecahkan suatu pemasalahan”.
Herwinsyah, seorang Security mengatakan bahwa:
“Ya, memang harus saling membantu, karena tidak semua masalah dapat diselesaikan sendiri, jadi kita membutuhkan ornag lain untuk dapat
membantu kita dalam memecahkan suatu pemasalahan”.
Sudarmanto, seorang Teknisi mengatakan bahwa: “Ya pasti, karena ini sudah menjadi komitmen kami dalam security group
untuk saling membantu dalam memecahkan suatu permasalahan, karena satu permasalan adalah milik bersama dan harus diselesaikan bersama-
sama juga”.
d. Pemaknaan Menyelesaikan Konflik Di Antara Anggota yang Ada di dalam Bagian yang Sama ataupun Dengan Bagian yang Lainnya
Melalui komunikasi horizontal, konflik yang ada dapat terselesaikan sehingga membantu dalam pengembangan jaringan sosial dan emosional individu
dalam bagian yang sama ataupun dengan bagian yang lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Di dalam suatu perusahaan yang terdiri dari jumlah pegawai dalam kapasitas yang cukup banyak pasti akan ditemukan ketidakcocokan dalam
berpendapat, sifat, maupun sikap. Hal ini dikarenakan setiap manusia memiliki pandangan dan pola berfikir yang berbeda-beda dalam memaknai sesuatu. Dengan
adanya komunikasi horizontal yang baik di lingkungan pegawai mampu untuk menyelesaikan konflik di antara anggota, baik dalam bagian yang sama ataupun
dengan bagian yang lainnya. Adam, seorang Sales Executive mengatakan bahwa:
“Ya pasti pernah, biasanya cara yang paling ampuh dalam mengatasinya adalah harus ada penengah misalnya dalam hal ini adalah atasan, jadi
konflik tersebut bisa dengan cepat terselesaikan dengan baik”.
Surya, seorang Service Advisor mengatakan bahwa: “Alhamdullillah di antara saya dan teman kerja saya yang lain tidak
pernah terlibat dalam suatu konflik apalagi kesalahpahaman dan kalau bisa jangan sampai pernah terjadi”.
Yoenda, seorang Customer Relations Coordinator mengatakan bahwa: “Yang namanya hidup, pasti punya perbedaan pendapat yang akhirnya
bisa menjadi suatu konflik, biasanya cara mengatasinya minta bantuan teman atau atasan untuk menengahi konflik tersebut”.
Herwinsyah, seorang Security mengatakan bahwa: “Sampai saat ini tidak ada, Alhamdullillah hubungan kami selalu
harmonis, dan kami berusaha untuk menghindari setiap pertengkaran dan kesalahpahaman yang nantinya dapat menyebabkan suatu konflik”.
Sudarmanto, seorang Teknisi mengatakan bahwa:
“Pasti ada, yang namanya orang banyak dalam suatu perusahaan pasti ada perbedaan dalam sikap dan pola fikiran, tapi ya diusahakan untuk
dipecahkan secara kekeluargaan”.
e. Pemaknaan Menjamin Pemahaman yang Sama