Computer Self Efficacy CSE

b. Social Influence Theory Teori Pengaruh Sosial

Pengaruh sosial social influence didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang individual mempersepsikan kepentingan yang dipercaya oleh orang lain yang akan mempengaruhinya menggunakan sistem baru Jogiyanto, 2007:321. Thompson et al. 1991, menggunakan istilah norma-norma sosial social norm dalam mendefinisikan konstruk ini dan mengakui konstruk ini sama dengan norma subjektif di dalam Theori of Reasoned Action TRA Shinta E., 2009. Berdasarkan pada teori Kelman, Davis et al. 1989, menyatakan bahwa pengaruh sosial dapat mempengaruhi behavioural intention secara tidak langsung melalui attitude toward using dalam kaitannya dengan internalisasi dan identifikasi atau mempengaruhi behavioural intention secara langsung melalui kepatuhan. Penelitian yang dilakukan oleh Malhotra dan Galletta tahun 1999 yang berjudul “Extending the Technology Acceptance Model to Account for Social Influence:Theorical Bases and Empirical Validation ”. Penelitian tersebut merupakan pengembangan penelitian yang diperluas dari model TAM dengan menambahkan komponen pengaruh sosial sebagai variabel. Perluasan model penelitiannya tersebut dikembangkan dengan psychological attachment yang memasukkan komponen teori dari Herbert Kelman tentang teori Perubahan Sikap sebagai variabel dalam perluasan penelitian yang dilakukannya antara lain Compliance, Identification dan Internalization. Teori Perubahan Sikap menurut Kelman’s study of social influence dalam Malhotra dan Galleta 1999 dijelaskan ketiga proses tersebut adalah sebagai berikut: 1 Compliance Kesediaan Ketika seseorang mengadopsi suatu perilaku bukan karena dia meyakini hal tersebut tetapi karena mengharapkan suatu reward penghargaan atau menghindari hukuman. 2 Identification Identifikasi Ketika seseorang menerima pengaruh karena dia ingin menyenangkan orang lain atau mempertahankan kepuasan yang ditunjukkan kepada rekan untuk orang lain atau grup. 3 Internalization Internalisasi Ketika seseorang menerima pengaruh karena hal tersebut sesuai dengan sistem nilai yang diyakininya. Dalam skema gambar model penelitian dan hipotesisnya sebagai berikut: Gambar 5. Model Penelitian TAM Perluasan Social Influence Malhotra dan Galletta, 1999. Hasil penelitian di atas menunjukkan social influence berperan penting dalam perilaku penerimaan dan penggunaan teknologi informasi baru. Kesediaan Compliance yang ditimbulkan dari pengaruh sosial akan berpengaruh negatif terhadap sikap penggunaan di masa yang akan datang dalam menggunakan sistem teknologi baru. Ketika pengaruh Perceived Ease Of Use PEOU Perceived Usefulness PU Attitude Toward Using A Behavioral Intention B Actual Use Psychological Attachment sosial menimbulkan perasaan Identifikasi Identification dan Internalisasi Internalization maka pengaruhnya positif terhadap sikap di masa yang akan datang, sehingga seseorang akan menerima dan menggunakan sistem teknologi informasi baru. Kelman mengemukakan bahwa pembentukan dan perubahan sikap yang terjadi pada perilaku individu ada tiga yang terdiri dari Compliance, Identification, dan Internalization Kelman, 1958 dalam Neila R. 2008:33-34. 1 Compliance, pada tahap ini individu bersikap positif pada sesuatu objek sikap karena individu ingin mendapat perlakuan positif dapat berupa hadiah atau setidaknya tidak medapat hukuman dalam berhubungan dengan objek sikap. 2 Identification, perubahan sikap yang terjadi bila individu melihat orang lain disekitar dan yang berpengaruh terhadap kehidupannya menunjukkan sikap yang dimaksud. 3 Internalization, adalah proses penerimaan sikap positif oleh individu karena ia merasa objek sikap tersebut sesuai dengan tata-nilai hidupnya. Dalam proses perubahan sikap dari Kelman dapat dijelaskan ketiga proses tersebut adalah sebagai berikut: 1 Kesediaan Compliance Proses ini terjadi ketika seseorang mengharapkan timbal balik yang berupa reaksi positif, seperti pujian, dukungan, simpati, dan semacamnya akibat menerima pengaruh dari orang lain atau kelompok lain. Perubahan perilaku yang terjadi tidak akan bertahan lama di masa mendatang. Proses menerima pengaruh perilaku orang lain atau kelompok tersebut bertujuan untuk menghindari hukuman. Misalnya seorang karyawan akan menerima penggunaan teknologi informasi baru di perusahaan karena adanya aturan wajib dari atasan untuk menggunakan, jika tidak patuh menggunakan atau menerima sistem baru tersebut maka akan mendapat konsekuensi hukuman. Compliance terjadi ketika pengguna sistem mengadopsi perilaku secara khusus untuk memperoleh penghargaan atau menghindari hukuman Yogesh dan Galleta, 1999. Ketaatan terjadi apabila individu menerima pengaruh dari orang lain atau kelompok. Seseorang ingin memperoleh timbal balik positif ganjaran atau hadiah atau menghindari sikap negatif berupa hukuman dari pihak yang mempengaruhinya. Seseorang menerima perilaku yang dianjurkan bukan karena mempercayainya akan tetapi perilaku tersebut membantunya mendapat efek sosial dari lingkungan. 2 Identifikasi Identification Proses identifikasi terjadi apabila individu meniru perilaku atau sikap seseorang dikarenakan seseorang dari pihak lain akan mempengaruhi perilaku kehidupan seseorang tersebut atas suatu objek yang diharapkan. Misalnya, seseorang karyawan yang