Comparative Fit Index CFI Normed Chi Square CMINDF

menunjukkan nilai positif yaitu 0,153. Hal ini menunjukkan bahwa H5 ditolak pada tingkat signifikansi 0,240 0,05. Artinya, SQ tidak memiliki pengaruh terhadap PEOU. 6. Hipotesis 6 Hipotesis 6 menyatakan tentang pengaruh System Quality terhadap Perceived Usefulness. Hasil analisis model struktural menunjukkan SQ tidak berpengaruh terhadap Perceived Usefulness dengan nilai CR sebesar 1,679 2,0 dan tidak signifikan. Akan tetapi nilai estimate positif sebesar0,035. Hal ini menunjukkan bahwa H6 ditolak pada tingkat signifikansi 0,093 0,05. Artinya, SQ sama sekali tidak memiliki pengaruh terhadap PU. Artinya, SQ tidak memiliki pengaruh terhadap PU. 7. Hipotesis 7 Hipotesis 7 menyatakan tentang pengaruh Perceived Ease of Use terhadap Perceived Usefulness. Hasil analisis model struktural menunjukkan bahwa PEOU berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perceived Usefulness dengan CR sebesar 2,730 dan estimate positif 0,059. Dengan demikian, H7 didukung pada tingkat signifikansi 0,006. Artinya, apabila tingkat PEOU seseorang nasabah tinggi maka PU juga akan meningkat sebesar satu satuan. Berlaku sebaliknya, apabila PEOU rendah maka PU juga akan turun. Estmate menunjukkan hubungan positif dan besarnya koefisien. 8. Hipotesis 8 Hipotesis 8 menyatakan tentang pengaruh Perceived Ease of Use terhadap Intention to System Use. Hasil analisis model struktural menunjukkan PEOU berpengaruh positif dan signifikan terhadap Intention to System Use dengan CR sebesar 3,069 dan estimate 0,137. Dengan demikian H8 diterima pada tingkat signifikansi 0,002. Artinya, apabila tingkat PEOU seseorang nasabah tinggi maka PU juga akan meningkat sebesar satu satuan. Berlaku sebaliknya, apabila PEOU rendah maka ISU juga akan turun. Estmate menunjukkan hubungan positif dan besarnya koefisien. 9. Hipotesis 9 Hipotesis 9 menyatakan tentang pengaruh Perceived Usefulness terhadap Intention to System Use. Hasil analisis model struktural menunjukkan PU mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Intention to System Use dengan CR sebesar 2,530 dan estimate 0,855. Dengan demikian H9 diterima pada tingkat signifikansi ,011. Artinya, apabila tingkat PU seseorang nasabah tinggi maka PU juga akan meningkat sebesar satu satuan. Berlaku sebaliknya, apabila PU rendah maka ISU juga akan turun. Estmate menunjukkan hubungan positif dan besarnya koefisien. Secara keseluruhan kontruk telah memenuhi kriteria Goodness of Fit sebagai konstruk dalam SEM, selanjutnya seluruh konstruk digabungkan menjadi model struktural seperti gambar berikut ini: Gambar 28. Full Model pada SEM Penelitian TAM Aplikasi Womunity oleh Nasabah WOM Finance Sumber: Output Amos 18,0.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan perhitungan dan analisis terhadap hipotesis yang diajukan, selanjutnya pembahasan mengenai pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh Computer Self Efficacy terhadap Perceived Ease of Use Computer Self Efficacy merupakan keyakinan dan pengalaman seseorang menggunakan komputer teknologi. Dalam penelitian ini terbukti bahwa kemampuan menggunakan komputer mempengaruhi keyakinan para nasabah WOM Finance dalam menggunakan sistem aplikasi Womunity. Hal tersebut didukung dengan kemudahan yang dirasakan dalam menggunakan Womunity dan memudahkan para nasabah melakukan aktivitas transaksinya Perceived Ease of Use. Terbukti dengan hubungan positif antara CSE dengan PEOU, semakin tinggi keyakinan seseorang nasabah menggunakan sistem aplikasi Womunity, maka dengan kemampuannya akan meningkatkan persepsi kemudahan penggunaan Womunity. Nasabah akan merasa bahwa menggunakan sistem aplikasi layanan tersebut mudah untuk digunakan. Sebaliknya, apabila keyakinan akan kemampuan nasabah rendah, maka persepsi kemudahan untuk menggunakan Womunity juga rendah. Nasabah yang kurang memiliki tingkat percaya diri atas kemampuannya mengoperasikan sistem aplikasi Womunity tentu saja tingkat persepsi kemudahan mengoperasikan sistem juga akan menurun. Setelah nasabah yakin akan kemampuan mengoperasikan sistem tersebut, seorang nasabah akan mendapatkan kemudahan dalam transaksi dan tanpa diperlukan usaha lebih untuk bertransaksi. Sebagian nasabah percaya bahwa sistem aplikasi layanan Womunity memberikan kemudahan, sebagai contoh sistem aplikasi tersebut mudah dipahami dan dipelajari serta mudah dimiliki. Perusahaan telah memberikan pelayanan yang lebih baik melalui sistem aplikasi layanan kepada nasabah, terbukti berhasil disampaikan dengan baik oleh perusahaan. Bagi sebagian orang yang kesulitan untuk bertransaksi akibat prosedur yang rumit, dengan adanya aplikasi layanan Womunity menjadi membawa kemudahan secara keseluruhan bagi nasabah. Nasabah WOM Finance yang dahulu tidak mengerti informasi dan kurang paham instruksi transaksi perbankan, melalui aplikasi ini nasabah akan mudah mengaksesnya di manapun dan kapanpun sehingga sangat fleksibel. Segala kemudahan yang dirasakan oleh nasabah akan membawa sikap positif untuk memilih menggunakan sistem aplikasi layanan Womunity. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Nunik 2013, Diwananda 2013, Reipitasari 2013 dan Shakarosa 2013 yang menyatakan bahwa Computer Self Efficacy berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perceived Ease of Use dalam adopsi sistem aplikasi layanan Womunity. 2. Pengaruh Computer Self Efficacy terhadap Perceived Usefulness. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Computer Self Efficacy berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perceived Usefulness. Semakin tinggi keyakinan seseorang nasabah menggunakan sistem aplikasi Womunity, maka persepsi kemanfaatan yang diperoleh nasabah juga akan meningkat dalam penggunaan Womunity. Nasabah yang merasa mampu menggunakan sistem aplikasi layanan tersebut akan memperoleh kebermanfaatan atas penggunaan Womunity. Sebaliknya, apabila keyakinan akan kemampuan nasabah rendah, maka persepsi kemanfaatan untuk menggunakan Womunity juga rendah. Hal ini dapat diidentifikasi bahwa nasabah percaya dengan menggunakan sistem aplikasi layanan Womunity akan mendatangkan manfaat seperti peningkatan kinerja setiap aktivitas dan transaksi perbankan. Perusahan mempunyai keputusan yang tepat untuk menyediakan fasilitas sistem layanan Womunity. Aplikasi layanan tersebut sebagai perwakilan fisik perusahaan yang memberi manfaat bagi nasabah. Nasabah akan memungkinkan untuk melakukan aktivitas lainnya sebab aktivitas transaksi dapat dilakukan pada sistem aplikasi layanan kapanpun di manapun. Hal ini tentu saja meningkatkan kinerja dan lebih efektif bagi nasabah untuk bertransaksi. Melalui aplikasi Womunity, nasabah dapat melakukan transaksi secara online di mana saja dan kapan saja tanpa harus meluangkan waktu untuk mengunjungi kantor, menjalani prosedur bertahap dan mengantri. Sistem layanan yang diberikan lebih cepat dengan memanfaatkan aplikasi Womunity. Ketika nasabah percaya akan kemampuannya dalam menggunakan aplikasi Womunity tinggi, maka manfaat yang diperoleh nasabah dari penggunaan sistem tersebut juga meningkat. Secara logis dapat dipersepsikan bahwa tingkat keyakinan yang tinggi untuk mampu megoperasikan Womunity Strenght akan lebih memberi manfaat dan kegunaan nasabah pada transaksinya. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Shinta 2009, Saomi 2010, Reipitasari 2013 dan Sali 2014 yang menunjukkan bahwa Computer Self Efficacy berpengaruh positif terhadap Perceived Usefulness. 3. Pengaruh Subjective Norm terhadap Perceived Ease of Use Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh hasil yaitu Subjective Norm berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perceived Ease of Use. Hubungan positif yang dibentuk antara SN dan PEOU ialah pengaruh sosial yang tinggi dalam menawarkan kemudahan penggunaan Womunity, maka persepsi kemudahan seseorang nasabah juga akan meningkat. Seorang nasabah pengguna sistem akan memiliki persepsi bahwa sistem layanan yang ditawarkan WOM Finance akan mudah untuk digunakan. Sebaliknya, pengaruh sosial yang rendah dalam mempengaruhi nasabah untuk menggunakan Womunity, maka persepsi kemudahan seorang nasabah juga akan menurun. Seorang nasabah sebagai sasaran calon pengguna sistem aplikasi layanan Womunity dalam menerima sistem baru yang dikeluarkan oleh perusahaan semata-mata untuk meningkatkan kualitas layanan dan digunakan perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan lain. Pihak perusahaan selain menawarkan sebuah sistem baru, pasti juga melakukan suatu ajakan kepada nasabah dengan memberikan suatu himbauan bahwa sistem tersebut mudah untuk digunakan. Dengan demikian, nasabah tergiur menggunakan aplikasi Womunity atas dasar kemudahan yang ditawarkan oleh perusahaan. Nasabah juga memungkinkan untuk menawarkan dan menceritakan berbagai kemudahan-kemudahan yang dirasakan atas penggunaan sistem tersebut kepada nasabah lain. Pengaruh yang diberikan oleh nasabah kepada nasabah lain karena terjadi proses identifikasi yaitu perwujudan aktualisasi yang ditunjukkan kepada seseorang lainnya sehingga menjadi kepuasan tersendiri atas sikap perilaku mengadopsi Womunity. Hal ini menyebabkan kesediaan seseorang untuk menggunakan karena adanya kemauan untuk mencoba dan merasakan kemudahan dalam transaksi menggunakan sistem aplikasi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ratih 2009, Lisa Noor Ardhi 2015 yang menyatakan bahwa Subjective Norm berpengaruh terhadap Perceived Ease of Use.