Tahap Pengamatan Tindakan Pembelajaran Siklus II

menunjukkan penilaian baik yaitu dalam aspek siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya. 5 Pertemuan Kelima Pada pertemuan kelima, observer memberikan penilaian terhadap aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya. Tabel 4.22 Hasil Observasi Guru No Aspek yang dinilai Penilaian SB B C K SK 1. Memberi tugas kepada siswa √ 2. Guru mendemonstrasikan terlebih dahulu √ 3. Memerintahkan siswa untuk berdiskusi √ 4. Memerintahkan siswa untuk praktek √ 5. Memberikan poin-poin penting terkait materi √ Berdasarkan tabel observasi guru di atas, dapat dilihat bahwa aktivitas mengajar guru pada pertemuan terakhir dalam siklus II ini sudah sangat baik untuk semua aspek yang diamati. Tabel 4.23 Hasil Observasi Siswa Kelompok I No Aspek yang dinilai Penilaian SB B C K SK 1. Siswa melaksanakan tugas dari guru √ 2. Siswa memperhatikan Guru ketika, mendemonstrasikan seputar materi √ 3. Siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya √ 4. Siswa memperagakan √ 5. Siswa Memperhatikan poin-poin penting terkait materi √ Berdasarkan tabel di atas hasil observasi kelompok I, pada pertemuan terakhir dalam siklus II ini sudah sangat baik pada semua aspek yang diamati. Tabel 4.24 Hasil Observasi Siswa Kelompok II No Aspek yang dinilai Penilaian SB B C K SK 1. Siswa melaksanakan tugas dari guru √ 2. Siswa memperhatikan Guru ketika, √ mendemonstrasikan seputar materi 3. Siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya √ 4. Siswa memperagakan √ 5. Siswa Memperhatikan poin-poin penting terkait materi √ Berdasarkan tabel di atas hasil observasi kelompok II, pada pertemuan terakhir ini dalam aspek aktivitas belajar mengajar siswa di dalam kelas sudah menunjukkan penilaian sangat baik semua dalam semua aspek yang diamati oleh peneliti. Tabel 4.25 Hasil Observasi Siswa Kelompok III No Aspek yang dinilai Penilaian SB B C K SK 1. Siswa melaksanakan tugas dari guru √ 2. Siswa memperhatikan Guru ketika, mendemonstrasikan seputar materi √ 3. Siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya √ 4. Siswa memperagakan √ 5. Siswa Memperhatikan poin-poin penting √ terkait materi Berdasarkan tabel di atas hasil observasi kelompok III, pada pertemuan terakhir ini dalam aspek aktivitas belajar mengajar siswa di dalam kelas sudah menunjukkan penilaian sangat baik semua pada semua aspek yang telah diamati oleh peneliti. Tabel 4.26 Hasil Observasi Siswa Kelompok IV No Aspek yang dinilai Penilaian SB B C K SK 1. Siswa melaksanakan tugas dari guru √ 2. Siswa memperhatikan Guru ketika, mendemonstrasikan seputar materi √ 3. Siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya √ 4. Siswa memperagakan √ 5. Siswa Memperhatikan poin-poin penting terkait materi √ Pada pertemuan terakhir ini dalam siklus II, yang kemudian dilanjutkan dengan tes akhir siklus II untuk mengetahui apakah peningkatan efektivitas hasil belajar siswa pada materi Fiqh dengan menerapkan metode demonstrasi. Tes akhir siklus II dilaksanakan pada hari selasa 13 Mei 2014. Pada tes akhir siklus II ini seluruh siswa kelas VII.1 hadir dengan jumlah 32 siswa. Hasil dari tes akhir siklus II ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.27 Hasil Belajar Siklus II NO NAMA Nilai KKM Pre test II Post test II 1 A 75 75 85 2 B 75 70 90 3 C 75 80 90 4 D 75 75 100 5 E 75 78 90 6 F 75 78 95 7 G 75 85 85 8 H 75 85 90 9 I 75 85 90 10 J 75 75 100 11 K 75 85 85 12 L 75 65 95 13 M 75 70 80 14 N 75 75 90 15 O 75 60 85 16 P 75 70 100 17 Q 75 58 85 18 R 75 82 85 19 S 75 60 80 20 T 75 90 100 21 U 75 80 80 22 V 75 72 90 23 W 75 75 85 24 X 75 62 80 25 Y 75 73 100 26 Z 75 60 80 27 Aa 75 70 75 28 Bb 75 70 100 29 Cc 75 85 100 30 Dd 75 75 100 31 Ee 75 75 100 32 Ff 75 75 95 Jumlah 2885 Rata-rata 90 Berdasarkan hasil belajar siswa di siklus II ini semua siswa sudah mencapai nilai KKM yakni 75. Di siklus II ini sudah terlihat adanya peningkatan hasil belajar Fiqh siswa dengan menerapkan metode demonstrasi dibandingkan dengan siklus I. Nilai rata-rata kelas pada siklus I adalah 78,3 sedangkan pada siklus II nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan menjadi 90. Grafik 4.2 Perolehan Nilai Siswa Siklus II Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa dari 32 siswa yang mengikuti tes akhir siklus II ada 1 orang siswa mendapatkan nilai 75, 5 orang siswa mendapatkan nilai 80, 7 orang siswa mendapatkan nilai 85, 7 orang siswa mendapatkan nilai 90, 3 orang siswa mendapatkan nilai 95, dan 9 orang siswa mendapatkan nilai 100.

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan data yang diperoleh melalui lembar observasi guru dan siswa pada siklus II, maka dapat dijelaskan bahwa proses pembelajaran selama siklus II ini sudah berjalan dengan baik, penerapan metode demonstrasi pada semua tahapan dan langkah-langkah pembelajarannya sudah dilaksanakan dengan baik. Hasil belajar Fiqh siswa pada siklus II sudah menunjukkan peningkatan, hal ini dapat dilihat dari nilai hasil tes akhir siklus II yang menunjukkan bahwa semua siswa kelas VII.1 MTs Islamiyah Ciputat telah mencapai nilai KKM 75. 20 40 60 80 100 120 1 2 3 4 5 6 SIKLUS II BANYAK SISWA NILAI SISWA SIKLUS II

C. Analisis Data

Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada dari berbagai sumber baik tes maupun non tes. Diantaranya sebagai berikut: 1. Lembar Observasi Selama pelaksanaan pembelajaran peneliti didampingi oleh teman sejawat yang bertindak sebagai observer. Observer tersebut diberikan lembar observasi yang berfungsi sebagai alat obsevasi untuk mengetahui dan mengukur keterampilan peneliti sebagai guru dengan menerapkan metode demonstrasi sebagai inovasi pembelajaran. Observasi juga dilakukan untuk mengukur keaktifan siswa dengan menerapkan metode demonstrasi. Kegiatan observasi ini dilakukan dalam setiap pertemuan pada siklus I dan siklus II. Indikator ketercapaian penerapan metode demonstrasi dalam penelitian ini adalah apabila lembar observasi siswa dan lembar observasi guru selama dua siklus telah menunjukkan kategori sangat baik pada setiap aspek yang diteliti.

2. Data hasil belajar Fiqh siswa pada setiap akhir siklus. Dari hasil belajar

Fiqh siswa dengan menerapkan metode demonstrasi pada siklus I dan siklus II diperoleh rata-rata nilai siswa yang digambarkan dalam tabel sebagai beikut: Tabel 4.28 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Materi Fiqh Penerapan Metode Demonstrasi dalam peningkatan efektivitas pada Materi Fiqh Hasil Belajar Siswa Siklus I Siklus II Rata-rata nilai 78,3 90 Hasil pengamatan pada penelitian ini menunjukkan bahwa subyek menyenangi proses pembelajaran mata pelajaran fiqh dengan menggunakan metode demonstrasi. Rasa senang terhadap suatu pembelajaran akan meningkatkan belajar subyek. Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi, subyek merasa senang dalam belajar fiqh. Suasana kerja kelompok yang saling membantu antar sesama anggota, membuat subyek yang kurang pandai menjadi terbantu dengan adanya aktivitas tutor sebaya yang dilakukan oleh teman sekelompoknya. Indikator penerapan metode demonstrasi pada materi Fiqh terdapat peningkatan efektivitas hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah jika seluruh siswa telah mencapai nilai KKM 75 maka penelitian dihentikan. Dilihat dari tabel diatas bahwa rata-rata hasil belajar Fiqh siswa pada siklus I sebesar 78,3 dan rata- rata hasil belajar Fiqh siswa pada siklus II sebesar 90. hal tersebut berarti hasil belajar siswa pada materi Fiqh selama dua siklus ini mengalami peningkatan sejumlah 12 point.

D. Pembahasan Temuan Penelitian

Data-data penelitian tentang efektivitas pembelajaran mata pelajaran fiqh menggunakan metode demonstrasi di Madrasah Tsanawaiyah Islamiyah diperoleh peneliti melalui observasi, wawancara serta lembar instrumen. Efektivitas merupakan suatu konsep yang sangat penting, karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan seseorang dalam mencapai tujuan. Kriteria Ketuntasan Minimum KKM mata pelajaran Fiqh yang telah ditetapkan di MTs Islamiyah Ciputat, yaitu 75. tingkat efektivitas pembelajaran dijadikan empat level, yaitu : 1. Di bawah KKM, yaitu 63 tingkat efektivitasnya rendah 2. Sesuai KKM, yaitu 63-75 tingkat efektivitasnya sedang 3. Di atas KKM, yaitu 76-88 tingkat efektivitasnya tinggi 4. Di atas KKM, yaitu 89-100 tingkat efektivitasnya sangat tinggi Pada tindakan kelas siklus I yang terdiri dari 3 kali pertemuan diperoleh data dari hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Pada pertemuan pertama dalam aspek aktivitas mengajar guru telah menunjukkan hasil yang baik. Sedangkan dalam aspek aktivitas kegiatan siswa untuk kelompok I menunjukkan baik dan sangat baik dalam aspek siswa berdiskusi dengan siswa lainnya. Dalam aspek aktivitas siswa kelompok II menunjukkan baik dan sangat baik dalam aspek siswa mendemonstrasikan terkait materi. Kelompok III dalam aspek aktivitas siswa menunjukkan baik dan sangat baik dalam aspek menerima poin-poin penting terkait materi. Sedangkan kelompok IV dalam aspek aktivitas siswa menunjukkan baik dalam kegiatan pembelajaran. Pada pertemuan kedua dalam aspek aktivitas mengajar guru telah menunjukkan hasil yang baik serta sangat baik dalam aspek memberikan tugas kepada siswa. Sedangkan dalam aspek aktivitas siswa kelompok I menunjukkan baik dan sangat baik dalam aspek melaksanakan tugas dari guru, kelompok II dan IV menunjukkan baik dan sangat baik dalam berdiskusi sedangkan kelompok III menunjukkan baik dalam kegiatan pembelajaran. Pada pertemuan ketiga, dalam aspek aktivitas mengajar guru telah menunjukkan baik dan sangat baik terdapat dalam aspek memberikan tugas kepada siswa, memerintahkan siswa untuk berdiskusi, dan memberikan poin-poin penting yang terkait. Sedangkan dalam aspek aktivitas siswa kelompok I menunjukkan penilaian baik dan sangat baik dalam mempraktekkan terkait materi, kelompok II menunjukkan penilaian baik dan sangat baik dalam aspek berdiskusi, kelompok III menunjukkan penilaian baik dan sangat baik dalam aspek memperhatikan peragaan guru, siswa mempraktekkan terkait materi serta berdiskusi, sedangkan kelompok IV menunjukkan penilaian baik dan sangat baik dalam aspek memperhatikan peragaan guru serta berdiskusi dengan siswa sekelompoknya. ini adalah pertemuan terakhir yang menunjukkan bahwa masih ada beberapa siswa yang belum mencapai nilai KKM dengan nilai rata-rata 78,3. Pada pertemuan keempat aspek aktivitas guru menunjukkan penilaian baik dan sangat baik yaitu guru dalam memberikan tugas, memerintahkan siswa berdiskusi, dan memerintahkan siswa untuk memperagakan. Sedangkan aspek aktivitas siswa dilihat dari kelompok I menunjukkan sangat baik dan baik yaitu siswa memperhatikan poin-poin penting terkait materi. Kelompok II menunjukkan penilaian sangat baik. Kelompok III menunjukkan penilaian sangat baik dan baik dalam aspek siswa memperhatikan guru ketika mendemonstrasikan seputar materi, sedangkan kelompok IV menunjukkan penilaian yang sangat baik dan baik yaitu siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya. Pada pertemuan kelima dalam aspek aktivitas mengajar guru menunjukkan penilaian semuanya menunjukkan sangat baik. Sedangkan dalam aspek aktivitas siswa kelompok I, II dan III menunjukkan penilaian sangat baik semuanya, sedangkan kelompok IV menunjukkan penilaian sangat baik dan baik dalam aspek siswa melaksanakan tugas. Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti dari berbagai aspek serta hasil belajar siswa maka efektivitas penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran mata pelajaran fiqh terdapat peningkatan efektivitas hasil belajar siswa karena, melihat hasil dari siklus I menunjukkan hasil rata-rata 78,3 sedangkan siklus II menunjukkan angka 90 dan nilai siswa telah mencapai KKM. Pembelajaran metode demonstrasi mampu meningkatkan efektivitas pembelajaran hasil belajar siswa yaitu siswa senang dan semangat menerima pelajaran dan hal ini berpengaruh pada pemahaman materi siswa, hal ini terbukti : Hasil post test setiap siklus terdapat peningkatan, dapat dilihat dari siklus I dan siklus II dan Terjadinya peningkatan hasil belajar dilihat dari tercapainya KKM oleh seluruh siswa.

Dokumen yang terkait

Minat membaca buku pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah (MTS) Islamiyah Ciputat: studi kasus pada siswa Kelas VII MTs Islamiyah Ciputat

2 99 121

“Pengaruh Metode Pembelajaran Demonstrasi terhadap Hasil Belajar Siswa” (Sebuah Penelitian Quasi Eksperimen di MTs Islamiyah Ciputat).

1 17 196

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN ELEMEN GERAK TARI MATA PELAJARAN SENI BUDAYA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 26 SEMARANG

1 43 108

EFEKTIFITAS METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN FIQH DI MADRASAH IBTIDAIYYAH YAPPI PUCUNG SEMIN GUNUNGKIDUL

0 3 81

PENINGKATAN PEMBELAJARAN FIQH IBADAH DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS VII C SMP Peningkatan Pembelajaran Fiqh Ibadah Dengan Menerapkan Metode Demonstrasi Di Kelas Vii C SMP Muhammadiyah 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017.

0 2 16

PENINGKATAN PEMBELAJARAN FIQH IBADAH DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS VII C SMP Peningkatan Pembelajaran Fiqh Ibadah Dengan Menerapkan Metode Demonstrasi Di Kelas Vii C SMP Muhammadiyah 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017.

0 4 17

PENDAHULUAN Peningkatan Pembelajaran Fiqh Ibadah Dengan Menerapkan Metode Demonstrasi Di Kelas Vii C SMP Muhammadiyah 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017.

0 2 4

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN MATA Efektivitas Penggunaan Metode Demontrasi Terhadap Pemahaman Siswa Pada Materi Interaksi Manusia Dengan Lingkungan Mata Pelajaran IP

0 2 11

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI INTERAKSI MANUSIA Efektivitas Penggunaan Metode Demontrasi Terhadap Pemahaman Siswa Pada Materi Interaksi Manusia Dengan Lingkungan Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VII MTs

0 5 17