metode yang lain. Hal demikian dapat menimbulkan rasa jenuh dan membosankan oleh siswa yang melaksanakan proses pembelajaran.
Kemudian untuk menciptakan suasana belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dalam pelajaran Fiqh maka, guru menggunakan metode
demonstrasi, karena untuk melihat upaya peningkatan efektivitas penggunaan metode demonstrasi dalam mata pelajaran Fiqh. Metode demonstrasi adalah
metode mengajar dengan menggunakan alat peragaan, untuk memperjelas suatu pengertian, atau untuk memperlihatkan bagaimana untuk melakukan
dan jalannya suatu proses pembuatan tertentu kepada siswa.
6
Dari latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :
“Efektivitas Penggunaan Metode Demonstrasi Dalam Mata Pelajaran Fiqh Di Madrasah Tsanawiyah
Islamiyah Ciputat”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti
mengidentifikasi masalah yang akan diteliti sebagai berikut :
1. Metode Pembelajaran fiqh yang digunakan oleh guru selama ini kurang efektif
2. Siswa kurang tertarik dengan metode konvensional, seperti metode ceramah
3. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru 4. Kurangnya sarana dan prasarana untuk melaksanakan praktek.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka masalah yang akan diteliti dibatasi pada tingkat efektivitas metode demonstrasi pada mata pelajaran
Fiqh.
6
Tayar Yusuf, Metodologi Pengajaran Agama Dan Bahasa Arab, Jakarta : PT Grafindo Persada. 1995, h. 49
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi serta pembatasan masalah, maka peneliti merumuskan, yaitu: apakah penggunaan metode demonstrasi dapat
meningkatkan efektivitas pembelajaran mata pelajaran Fiqh?
E. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitin ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pembelajaran mata pelajaran Fiqh dengan menggunakan metode demonstrasi
di Madrasah Tsanawiyah Islamiyah Ciputat. Sedangkan secara khusus
penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam mata pelajaran fiqh dengan menggunakan metode demonstrasi
2. Mengetahui respon siswa dalam pembelajaran fiqh dengan menggunakan metode demonstrasi
3. Mengetahui efektivitas pembelajaran mata pelajaran fiqh belajar siswa dengan menggunakan metode demonstrasi
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi instansi sekolah, tulisan ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam memperbaiki metode serta teknis pembelajaran
khususnya dalam mata pelajaran Fiqh. 2. Bagi guru bidang studi diharapkan agar dijadikan sebagai motivator untuk
mengelola kelas dengan menggunakan metode yang sesuai dengan keadaan dan materi untuk mengembangkan minat belajar siswa.
3. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan agar bermanfaat dalam usaha meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga kompetensi dalam mata
pelajaran Fiqh dapat tercapai secara optimal sesuai dengan tujuan pembelajaran.
7
BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Efektivitas Metode Pembelajaran
1. Pengertian Efektivitas
Efektivitas berasal dari kata “Efektif”. Dalam kamus umum bahasa Indonesia, efektif berarti ada pengaruh, akibat terhadap
sesuatu, yakni hasil pengaruh dari sesuatu.
1
Jadi dapat diperoleh pengertian bahwa efektivitas adalah suatu kegiatan yang dilakukan
terhadap sesuatu yang membawa pengaruh terhadap sesuatu itu. Efektivitas dapat dijadikan sebagai barometer untuk
mengukur keberhasilan. Efektivitas dapat dikatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuannya. Dengan demikian
efektivitas merupakan suatu konsep yang sangat penting, karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan seseorang
dalam mencapai tujuan. Menurut Slamento, untuk meningkatkan cara belajar yang
efektif, perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut : a. Kondisi internal yaitu kondisi situasi yang ada di dalam diri
siswa itu sendiri seperti kesehatan, keamanan, ketentraman dan sebagainya.
b. Kondisi eksternal yaitu kondisi yang ada di luar diri pribadi siswa, agar dapat belajar yang efektif diperlukan lingkungan
fisik yang baik dan teratur. Contoh ruang belajar harus bersih, tak ada bau-bauan yang mengganggu konsentrasi pikiran.
c. Strategi belajar. Dalam belajar yang efisien dapat tercapai apabila dapat menggunakan strategi belajar yang tepat.
2
Fakta dalam proses belajar mengajar di kelas guru masih menggunakan metode lama yaitu ceramah konvensional dalam
mengajar. Padahal kemajuan ilmu pengetahuan sangatlah pesat,
1
Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 266
2
Slamento, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta, 2003, cet. 4, h. 74-76
maka guru harus memanfaatkan metode ataupun strategi yang telah berkembangkan upaya untuk meningkatkan cara mengajar yang
lebih efektif. Dengan demikian, efektivitas belajar siswa, yang paling
utama menyangkut tujuan-tujuan pembelajaran yang diinginkan dan yang telah dicapai melalui kegiatan belajar mengajar yang
dilaksanakan. Berdasarkan tujuan pembelajaran ini, maka kegiatan pembelajaran dikatakan memiliki tingkat efektivitas yang baik
apabila dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum minimal 75 dari tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Efektivitas merupakan suatu bagian yang penting dalam proses pembelajaran. Karena, mampu memberikan deskriptif
mengenai keberhasilan seseorang dalam mencapai tujuannya, yaitu peningkatan pengetahuan dari keterampilan serta pembelajaran dapat
diukur dengan tercapai atau tidaknya Kriteria Ketuntasan Minimum KKM mata pelajaran Fiqh yang telah ditetapkan di MTs Islamiyah
Ciputat, yaitu 75. tingkat efektivitas pembelajaran dijadikan empat level, yaitu :
a. Di bawah KKM, yaitu 63 tingkat efektivitasnya rendah b. Sesuai KKM, yaitu 63-75 tingkat efektivitasnya sedang
c. Di atas KKM, yaitu 76-88 tingkat efektivitasnya tinggi d. Di atas KKM, yaitu 89-100 tingkat efektivitasnya sangat tinggi
Efektivitas pembelajaran penggunaan metode demonstrasi dalam penelitian ini juga diukur dari hasil pre test dan post test.
dalam pembelajaran dapat dinilai efektif jika terdapat peningkatan antara hasil pre test dan post test.
2. Pengertian Metode Pembelajaran
Sebelum kita menjelaskan tentang metode demonstrasi, ada baiknya jika kita menjelaskan metode pembelajaran. Menurut
Jalaludin dan Usman, “Metode adalah cara untuk menyampaikan
materi pelajaran kepada peserta didik ”.
3
Menurut Wina Sanjaya, “Metode adalah cara yang dapat
digunakan untuk melaksanakan strategi ”.
4
Dalam Istilah metode yang sangat populer dalam kalangan Islam adalah at-Thariqah yang
mempunyai pengertian jalan atau cara yang harus ditempuh.
5
Maka, dalam proses belajar mengajar dibutuhkan metode agar mencapai
suatu tujuan pembelajaran. Namun, metode juga disesuaikan
dengan materi dan kondisi kelas dan siswa.
Dalam Pendidikan Agama Islam faktor metode adalah faktor yang tidak bisa diabaikan, karena turut menentukan sukses atau
tidaknya pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam. Hubungan antara tujuan dan metode Pendidikan Agama Islam dikatakan
merupakan hubungan sebab akibat. Demikian dalam mendidik dan mengajar ummat, Nabi selalu
memperhatikan masalah metode. Salah satu keberhasilan beliau dalam mengemban misi kerasulannya adalah sikap beliau yang
didaktis dalam penyampaian dakwah. Sebagaimana dalam firman Allah surat ke 3 ayat 159:
….
“Maka disebabkan rahmat Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan
berhati kasar, tentulah mereka menjauhi diri darimu” QS. Ali Imran: 159
3
Jalaludin dan Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam Konsep dan Perkembangan, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 1996, h. 52
4
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Kencana 2011, h. 127
5
Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi “Konsep Dan
Implementasi Kurikulum 2004, Jakarta : PT Remaja Rosdakarya,2006,h. 76