Penelitian Relevan KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. 1 Metode penelitian kelas ini dilakukan pada pembelajaran Fiqh dengan menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari model Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari empat komponen, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sebenarnya model Kemmis dan Mc Taggart merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin, hanya saja model penelitian tindakan Kemmis dan Mc Taggart komponen acting tindakan dengan observing pengamatan dijadikan satu kesatuan. Disatukannya kedua komponen tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa antara penerapan acting dan observing merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan. Maksudnya, kedua kegiatan harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu, ketika tindakan dilaksanakan begitu pula observasi juga harus dilaksanakan. 2 Penelitian Tindakan Kelas ini diawali dengan melakukan penelitian study pendahuluan atau observasi pra penelitian setelah refleksi awal dan akan dilanjutkan dengan 2 siklus. Dalam setiap siklus atau putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula, dilakukan empat kegiatan pokok, yaitu: a. Perencanaan Pada tahap ini juga peneliti membuat RPP, instrumen penelitian yang terdiri dari lembar observasi aktivitas belajar mengajar siswa dan guru, catatan lapangan, lembar wawancara dan soal tes untuk awal pre test dan akhir siklus post test, serta kisi-kisi instrumen. 1 Wina sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana, 2011, h. 26 2 Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Prestasi Pustakarya, 2011 h. 30 b. Tindakan Pada kegiatan ke-2, adalah pelaksanaan tindakan yang merupakan penerapan yang dilakukan oleh peneliti dan guru yaitu RPP dengan menggunakan metode demonstrasi sesuai dengan fokus masalah dan perencanaan yang telah dibuat oleh peneliti dan guru. c. Observasi Kegiatan observasi ini peneliti melakukan pengamatan bersamaan dengan proses pelaksanaan tindakan untuk memperoleh data yang akurat untuk perbaikan pada siklus berikutnya. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan dengan dibantu oleh guru kelas yang bertugas sebagai observer dan kolaborator. d. Refleksi Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Hasil yang diperoleh dari pengamatan dikumpulkan dan dianalisis bersama peneliti dan guru, sehingga dapat diketahui apakah kegiatan yang telah dilaksanakan mencapai tujuan yang diharapkan atau masih perlu adanya perbaikan.

2. Desain Penelitian

Setelah melakukan kegiatan pokok PTK yaitu, perencanaan, tindakan, observasi serta analisis dan refleksi maka siklus I selesai, kemudian penelitian akan dilanjutkan dengan siklus II. Apabila hasil siklus II sudah menunjukkan bahwa indikator keberhasilan telah dicapai, maka penelitian dihentikan. Akan tetapi apabila indikator keberhasilan belum dicapai, maka penelitian dilanjutkan ke siklus III, dengan hasil refleksi siklus II sebagai acuannya. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada desain yang dikemukakan oleh Wina sanjaya, sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Minat membaca buku pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah (MTS) Islamiyah Ciputat: studi kasus pada siswa Kelas VII MTs Islamiyah Ciputat

2 99 121

“Pengaruh Metode Pembelajaran Demonstrasi terhadap Hasil Belajar Siswa” (Sebuah Penelitian Quasi Eksperimen di MTs Islamiyah Ciputat).

1 17 196

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN ELEMEN GERAK TARI MATA PELAJARAN SENI BUDAYA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 26 SEMARANG

1 43 108

EFEKTIFITAS METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN FIQH DI MADRASAH IBTIDAIYYAH YAPPI PUCUNG SEMIN GUNUNGKIDUL

0 3 81

PENINGKATAN PEMBELAJARAN FIQH IBADAH DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS VII C SMP Peningkatan Pembelajaran Fiqh Ibadah Dengan Menerapkan Metode Demonstrasi Di Kelas Vii C SMP Muhammadiyah 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017.

0 2 16

PENINGKATAN PEMBELAJARAN FIQH IBADAH DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS VII C SMP Peningkatan Pembelajaran Fiqh Ibadah Dengan Menerapkan Metode Demonstrasi Di Kelas Vii C SMP Muhammadiyah 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017.

0 4 17

PENDAHULUAN Peningkatan Pembelajaran Fiqh Ibadah Dengan Menerapkan Metode Demonstrasi Di Kelas Vii C SMP Muhammadiyah 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017.

0 2 4

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN MATA Efektivitas Penggunaan Metode Demontrasi Terhadap Pemahaman Siswa Pada Materi Interaksi Manusia Dengan Lingkungan Mata Pelajaran IP

0 2 11

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI INTERAKSI MANUSIA Efektivitas Penggunaan Metode Demontrasi Terhadap Pemahaman Siswa Pada Materi Interaksi Manusia Dengan Lingkungan Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VII MTs

0 5 17