Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Kelas Kontrol

Karena L hitung pada kedua kelompok kurang dari L tabel , maka disimpulkan bahwa kedua kelompok tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Setelah dilakukan uji normalitas, diketahui bahwa kedua kelompok sampel pada penelitian ini dinyatakan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Selanjutnaya dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan Uji Fisher. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel memiliki varians yang sama homogen atau berbeda heterogen. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu kedua kelompok dikatakan homogen apabila F hitung ≤ F tabel diukur pada taraf signifikan dan tingkat kepercayaan tertentu. Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Statistik Eksperimen Kontrol N 30 30 Α 5 5 Rata-rata 77,33 51,66 Varians 60,22989 61,95402 F hitung 1,02 F tabel 1,86 Kesimpulan Homogen Dari data tersebut diketahui bahwa hasil posttest kedua kelas sampel memiliki F hitung ≤ F tabel yang berarti data yang diperoleh memiliki varians yang homogen.

3. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil uji prasyarat diatas yang menyatakan asumsi normalitas dan homogenitas untuk kedua sampel terpenuhi, maka langkah selanjutnya yaitu pengujian hipotesis yang dapat dilakukan dengan menggunakan uji-t. Kriteria perhitungannya yaitu t hitung t tabel maka H diterima. Sedangkan jika t hitung t tabel maka H ditolak. H menyatakan bahwa rata-rata hasil belajar matematika pada luas bangun datar trapesium dan layang-layang pada kelompok eksperimen dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dibandingkan dengan rata- rata hasil belajar matematika siswa pada kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil perhitungan dengan derajat kebebasan 58, diperoleh jika t hitung = 4,04 t tabel = 2,00. Hasil perhitungan tersebut menunjukan bahwa jika t hitung t tabel 4,04 2,00. Dengan demikian H ditolak dan H a diterima atau dengan kata lain rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Secara ringkas, hasil perhitungan uji t tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Rata-rata 77,33 51,66 Varians 60,22989 61,95402 Sgabungan 7,816134 thitung 4,0489 ttabel 2,001717468 perbandingan 4,04 2,00 Kesimpulan Tolak H0 terima Ha 2,00 4,04 Daerah Penolakan H Dari hasil tabel diatas terlihat bahwa t hitung t tabel 4,04 2,00, maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak dan H a diterima atau dengan kata lain rata-rata hasil belajar siswa kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada kelompok kontrol.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan sebelumnya diperoleh bahwa H ditolak. Dengan demikian H a yang menyatakan hasil belajar matematika yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dari pada siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada taraf signifikansi 5 dapat diterima. Pada proses pembelajaran yang dilakukan di kelompok eksperimen yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini adalah siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil kemudian setiap kelompok diberi kesempatan untuk mengeluarkan ide pemikiran pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Selain itu, siswa juga dijembatani agar dapat menemukan pemahaman materi luas bangun datar pada luas bangun trapesium dan bangun layang-layang. Sehingga dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika. Dalam kegiatan pembelajaran ini, terlihat siswa antusias mengikuti pembelajaran dikelas, hal ini dapat dilihat dari cara siswa mengerjakan tugas dalam bentuk kuis serta LKS yang diberikan guru. Setiap kelompok terlihat lebih aktif dalam kegiatan diskusi serta mengerjakan tugas yang diberikan

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pendekatan kooperatif teknik: student team achievement divisions (STAD) dan teknik Group Investigation (GI)

0 36 221

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI SDN PERUM SURADITA CISAUK

0 5 161

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152