Pengertian Belajar Hasil Belajar Matematika

Dari uraian penjelasan matematika di atas dapat diketahui bahwa matematika adalah ilmu yang mempelajari proses dan penalaran dalam unsur-unsur matematika itu sendiri dalam cabang anatara lain aritmatika, aljabar, geometri dalam fungsi praktis teoritis yang terstruktur secara hierarkis yang dipelajari melalui aktifitas mental sebagai dasar bagi pelajaran matematika pada tingkatan berikutnya. Merujuk pada berbagai pendapat para ahli matematika dalam mengembangkan kreativitas dan kompetensi peserta didik, maka guru hendaknya dapat menyajikan pembelajaran yang efektif dan efesien sesuai dengan pola pikir peserta didik. Matematika dipelajari dengan trestruktur dan hierarkis sehingga pelajaran matematika disesuaikan dengan perkembangan anak usia Sekolah Dasar.

c. Pembelajaran Matematika

Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai bagaimana terjadinya belajar atau bagaimana informasi diproses di dalam pikiran seseorang. Berdasarkan suatu teori belajar, diharapkan suatu pembelajaran dapat lebih meningkatkan aktifitas belajar yang berdampak pula dengan meningkatnya hasil belajar peserta didik. “Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam pembelajaran tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik”. 12 Berdasarkan pengertian ini, Sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu aktivitas yang direncanakan untuk mencoba membimbing dan mengarahkan peserta didik dalam proses belajar mengajar lebih baik. Karena dalam proses pembelajaran memiliki sebuah tujuan maka perlu disusun sebuah cara agar 12 Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, h.287 tujuan tersebut tercapai dengan optimal. Tanpa strategi yang cocok tidak mungkin tujuan dapat dicapai. Menurut Winkel s ebagaimana dikutip oleh Riyanto bahwa “belajar adalah suatu aktivitas mentalpsikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkunganya, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu be rsifat secara relatif konstan dan berbekas”. 13 Sehingga dapat dikatakan untuk mengetahui kualitas pembelajaran harus dilihat dari beberapa aspek yaitu proses dan produk. Aspek proses mengacu apakah pembelajaran mampu mendorong siswa untuk aktif belajar baik dilingkungan sekolah maupun diliuar lingkungan sekolah, dan aspek produk mengacu apakah pembelajaran mencapai tujuan yaitu meningkatkan nilai hasil belajar siswa yang telah ditentukan. Menurut Dimyati dan Mudjiono dalam Widiyanti “pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain intruksional, untuk membuat siswa-siswi belajar secara aktif, yang menekankan pada sumber belajar ”. 14 Berdasarkan pengertian ini, guru dalam melaksanakan pembelajaran harus menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran agar dalam proses belajar mengajarnya sesuai dengan tujuan pembelajaran sehingga siswa bisa belajar aktif dan bisa terperogram dengan baik. Hal yang sama diungkapkan oleh Brunner dalam Heruman bahwa dalam “pembelajaran matematika, siswa harus menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang diperlukannya. Menemukan di sini terutama adalah menemukan lagi discovery, atau dapat juga menemukan yang sama sekali baru invention ”. 15 Siswa dalam pembelajaran matematika ini harus dapat menghubungkan apa yang telah dimiliki dalam struktur berpikirnya yang menemukan konsep matematika dengan permasalahan yang ia hadapi. 13 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2009, h. 5 14 Esti Yuli Widiyanti, et al., Pembelajaran Matematika MI, Surabaya: Lapis-PGMI, 2009, h. 1-6. 15 Heruman, op. cit. , h. 4. Dari definisi-definisi di atas dapat dipahami bahwa belajar adalah proses yang dilakukan seseorang yang menghasilkan perubahan tingkah laku individu meliputi pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang relatif menetap sebagai aktivitas dari hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

d. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu. Menurut Purwanto “Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil product menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan perubahannya input secara fungsional ”. 16 “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan menurut Benyamin Bloom yang secara garis besar hasil belajar dibagi menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik ” 17 . Berikut uraian unsur-unsur yang terdapat dalam ketiga aspek hasil belajar tersebut: 16 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, hal. 44 17 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008, h.22-23.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pendekatan kooperatif teknik: student team achievement divisions (STAD) dan teknik Group Investigation (GI)

0 36 221

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI SDN PERUM SURADITA CISAUK

0 5 161

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152