Uji Normalitas Kelas Kontrol
ide ke dalam pembelajaran. Oleh karena itu, dapat di katakan bahwa pemilihan metode dan teknik pembelajaran yang tepat akan membantu dalam jalannya
proses pembelajaran dikelas. Pembelajaran yang diterapkan pada kelas kontrol, yang menggunakan
model pembelajaran secara konvensional adalah dengan metode ceramah, tanya jawab dan latihan. Pertama-tama guru hanya menerangkan materi yang akan
dipelajari siswa pada hari itu, serta memberikan beberapa contoh, kemudian keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran hanya sebatas mendengar dan
menulis apa yang diperintahkan guru. Apabila ada yang belum dimengerti atau kurang paham, siswa dapat bertanya kepada guru.
Dengan demikian, siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional hanya belajar dengan hafalan dan tidak mengerti isi dari materi yang
diajarkan guru. Namun, adapun kelebihan dari kelas kontrol adalah siswa dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan guru, apabila soal yang diberikan sama
dengan contoh yang ditunjukkan, tetapi jika siswa diberikan soal yang berbeda dengan contoh yang ditunjukkan, maka siswa masih mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan dan menemukan jawabannya. Berdasarkan uraian diatas, menunjukkan bahwa perlakuan berbeda yang
diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat menghasilkan hasil akhir yang berbeda pula. Kelompok eksperimen yang diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran STAD berbeda dengan kelompok kontrol yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional.
Hasil belajar siswa yang diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran STAD dalam penelitian ini dapat terlihat dari hasil jawaban siswa.
Hasil belajar siswa yang diberikan perlakuan model pembelajaran STAD yang dimaksud adalah hasil belajar siswa yang menyelesaikan masalah dengan cara
memperinci bagian-bagian dari masalah tersebut sehingga dapat memperoleh pemahaman yang lebih jelas dengan menemukan jawaban yang berbeda dengan
yang lainnya ketika menjawab soal. Rata-rata siswa kelompok eksperimen menjawab soal dengan cara yang sistematis atau berurutan sedangkan pada
kelompok kontrol rata-rata siswa menjawab soal tidak dengan cara yang
Pada gambar 4.5 menunjukan hasil jawaban atau kerja siswa pada kelompok kontrolatau siswa yang diberikan perlakuan dengan menggunakan
model pembelajaran konvensional. Sehingga jawaban siswa pada kelompok kontrol ini terlihat tidak sistematis.
Pada soal tes ini siswa dituntut agar dapat mengemukakan gagasannya serta dapat menyelesaikan soal tersebut dengan caranya sendiri, sehingga dapat
menghasilkan jawaban yang berbeda dengan orang lain. Dari hasil gambar pada kelompok eksperimen dapat dilihat bahwa siswa dapat memperinci jawaban serta
dapat menemukan cara menyelesaikan soal yang berbeda dengan orang lain. Sedangkan pada kelompok kontrol, masih banyak siswa yang belum mengerti
maksud dari soal yang diberikan dan kebanyakan dari mereka menjawab tanpa memperhatikan apa yang ditulisnya. Selain itu, pada kelompok kontrol masih
banyak siswa yang belum bisa menemukan jawaban dari soal yang diberikan dengan caranya sendiri.
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat terlihat bahwa terdapat pengaruh antara siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran STAD
dengan siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini disebabkan karena pada kelompok eksperimen yang
diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran STAD dirancang agar siswa dapat mengemukakan pendapatnya dengan cara memperinci yang didapat
sehingga masalah yang diberikan dapat terpecahkan dan dapat ditemukan jawaban yang berbeda dengan orang lain.
Dengan demikian
ternyata terbukti
bahwa penggunaan
model pembelajaran STAD berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa SD.