Faktor Nonkebahasaan Faktor Kebahasaan dan Nonkebahasaan
ditentukan oleh situasi, tempat, dan penguasaan materi. 2 pandangan harus diarahkan pada lawan berbicara. Pandangan yang hanya tertuju pada satu arah
akan menyebabkan pendengar merasa kurang diperhatikan. 3 kesediaan menghargai pendapat orang lain. Pembicara harus dapat menghormati pendapat
orang lain, bersedia menerima kritik dan saran, dan bersedia mengubah pendapatnya kalau memang keliru. 4 gerak-gerik dan mimik yang tepat. Gerak-
gerik dan mimik yang tepat dapat menghidupkan komunikasi sehingga tidak kaku. Namun, gerak atau mimik yang berlebihan dapat mengganggu keefektifan
berbicara. 5 kenyaringan suara. Tingkat kenyaringan ini disesuaikan dengan situasi, tempat, jumlah pendengar, dan akustik. 6 kelancaran. Pembicara yang
lancar berbicara akan memudahkan pendengar menangkap isi pembicaraannya. Namun, pembicara yang terlalu cepat berbicara juga akan menyulitkan pendengar
menangkap isi pembicaraannya. Begitu juga dengan pembicara yang berbicara terputus-putus, bahkan menyelipkan bunyi-bunyi tertentu yang mengganggu
pendengar, seperti ee, aa, em. 7 penalaran atau relevansi. Terdapat hubungan yang logis antara gagasan dengan gagasan yang lainnya. Kalimat-kalimat yang
disampaikan berhubungan dengan topik pembicaraan. 8 penguasaan topik. Penguasaan topik yang baik akan menumbuhkan keberanian dan kelancaran
berbicara. Badudu dan Shinta 2012:56 menyebutkan bahwa ada enam faktor
nonkebahasaan yang sangat mempengaruhi seorang pewara dalam membawakan acara, sebagai berikut ini.
1. Bersikap tenang
Ketenangan dapat tercipta bila pewara itu yakin akan kemampuan dirinya dan kepercayaan diri yang dimilikinya. Untuk mendukung pengembangan sikap
tenang, seorang pewara harus sudah ada di tempat acara kira-kira setengah jam sebelum acara dimulai.
2. Tampil mengesankan
Penampilan yang mengesankan adalah penampilan yang penuh wibawa, cerah, bersemangat, wajar , tidak berlebihan, tidak kemayu, dan tidak malu-malu.
3. Cepat tanggap dan kaya inisiatif
Sikap cepat tanggap dan kaya inisiatif sangat dibutuhkan ketika ada acara yang berlangsung di luar rencara yang sudah dipersiapkan. Bila secara tiba-tiba
terjadi perubahan atau pembatalan sebuah acara, pewara diharapkan dapat mengatasi masalah tiu dengan sebaik-baiknya sehingga hadirin tidak kecewa,
bahkan bila perlu hadirin tidak menyadari perubahan tersebut. 4.
Kaya improvisasi Kemampuan ini berkaitan dengan kekayaan rasa humor. Improvisasi sangat
dibutuhkan untuk acara tidak resmi dan bersifat santai, terutama jika peserta yang ikut kebanyakaan anak-anak muda.
5. Tidak emosional
Pewara hendaknya dapat melupakan perasaan yang sedang bergejolak dalam dirinya, seperti sedih, kesal, marah, dan sebagainya.
6. Memiliki suara yang enak didengar
Suara yang enak didengar adalah suara bernada rendah dan bergema bukan suara yang bernada tinggi dan nyaring melengking.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa secara umum faktor nonkebahasaan yang perlu diperhatikan pewara, yaitu 1 santun kinestetik, 2
ekspresi, dan 3 kelancaran berbicara.