Refleksi Hasil Siklus I
                                                                                ekspresi dan santun kinestetik mencapai skor rata-rata 13,0, aspek percaya diri mencapai skor rata-rata 12,7, dan aspek variasi intonasi mencapai skor rata-rata
10,5. Pencapaian skor rata-rata kelas tiap aspek penilaian keterampilan kepewaraan tersebut dapat dilihat pada diagram 4.1 berikut ini.
Diagram 4.1 Hasil Tes Keterampilan Kepewaraan pada tiap Aspek Penilaian Siklus I
Data pada diagram 4.1 menunjukkan bahwa tiap aspek penilaian keterampilan kepewaraan pada siklus I belum mencapai skor maksimal yang
diharapkan. Skor maksimal aspek kebahasaan pilihan kata dan struktur kalimat, yaitu 28. Hasil tes keterampilan kepewaraan siswa pada aspek ini belum mencapai
skor maksimal karena masih ada beberapa siswa yang belum menggunakan diksi dan struktur kalimat yang tepat, jelas, dan bervariasi.
Skor maksimal aspek kelancaran dan aspek ekpresi dan santun kinestetik, yaitu 20. Hasil tes keterampilan siswa pada aspek kelancaran belum
mencapai skor maksimal karena beberapa siswa masih berbicara terlalu cepat dan kadang-kadang agak tersendat. Hasil tes keterampilan kepewaraan pada aspek
ekspresi dan santun kinestetik juga belum mencapai skor maksimal karena siswa sulit menentukan ekspresi yang sesuai dengan acara yang dibawakan. Siswa juga
kurang menunjukkan santun kinestetik yang baik saat membawakan acara. Beberapa siswa berdiri dengan sikap yang tidak tegap atau hanya bertumpu pada
satu kaki. Skor maksimal aspek percaya diri dan aspek variasi intonasi, yaitu 16.
Hasil tes keterampilan kepewaraan pada aspek percaya diri belum mencapai skor maksimal karena siswa masih menunjukkan kecemasan komunikasi saat
membawakan acara di depan kelas, sedangkan pada aspek variasi intonasi belum memenuhi target karena intonasi yang digunakan siswa ketika membawakan acara
cenderung monoton. Hasil tes keterampilan kepewaraan pada aspek variasi intonasi termasuk paling rendah dibanding pada aspek penilaian lainnya. Untuk
itu, perlu dilakukan perbaikan pada siklus II agar hasil tes keterampilan kepewaraan meningkat pada tiap aspek penilaian.