Hasil Wawancara Siklus I
narasumber pada wawancara siklus I, yaitu R.28, R.14, dan R.35. Wawancara dilaksanakan untuk mengetahui 1 minat siswa terhadap pembelajaran, 2
pendapat siswa tentang pembelajaran yang telah berlangsung, 3 pendapat siswa tentang tayangan video yang digunakan dalam pembelajaran, 4 pendapat siswa
tentang cara guru menyampaikan pembelajaran, dan 5 kesulitan dan kemudahan yang dirasakan siswa selama mengikuti pembelajaran keterampilan kepewaraan
melalui tayangan video dengan pola kooperatif think-pair-share. Berdasarkan hasil wawancara, dapat dinyatakan bahwa siswa berminat
terhadap pembelajaran keterampilan kepewaraan melalui tayangan video dengan pola kooperatif think-pair-share. R.28—responden yang mendapat nilai rendah—
menyatakan bahwa dia agak suka dengan pembelajaran keterampilan kepewaraan, tetapi tidak suka bila diminta tampil membawakan acara di depan kelas. R.14—
responden yang mendapat nilai sedang—hanya menyatakan bahwa dirinya berminat dengan pembelajaran keterampilan kepewaraan, sedangkan R.35—
responden yang mendapat nilai tinggi—mengungkapkan bahwa dia berminat dengan pembelajaran keterampilan kepewaraan karena dapat lebih mengetahui
tentang kepewaraan. Minat siswa terhadap pembelajaran berpengaruh positif pada kesungguhan mereka mengikuti pembelajaran keterampilan kepewaraan. Para
responden berpendapat bahwa pembelajaran keterampilan kepewaraan melalui tayangan video dengan pola kooperatif think-pair-share
berlangsung menyenangkan. Proses pembelajaran yang tidak membosankan membuat siswa
senang mengikuti pembelajaran keterampilan kepewaraan pada siklus I. Mereka mendapat kesempatan lebih banyak untuk berlatih membawakan acara sebelum
tampil membawakan acara di depan kelas. Namun, R.14 masih bingung dengan materi pembelajaran yang diberikan guru. Para responden juga senang dengan
tayangan video yang digunakan dalam pembelajaran keterampilan kepewaraan. Mereka merasa lebih jelas dan paham tentang kepewaraan setelah mencermati
tayangan video. Cara guru menyampaikan pembelajaran dengan santai dan menyelipkan sedikit humor pada saat pembelajaran juga membuat siswa tidak
tegang mengikuti pembelajaran. Siswa merasa lebih mudah saat tampil membawakan acara di depan kelas setelah mengikuti pembelajaran keterampilan
kepewaraan melalui tayangan video dengan pola kooperatif think-pair-share meskipun masih merasakan kesulitan, seperti sulit berkomunikasi menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar karena belum terbiasa, sulit menahan malu saat tampil, dan sulit mengatur suara, intonasi, dan ekspresi wajah saat
membawakan acara di depan kelas.