menggunakan pola ini dalam pembelajaran. Sementara itu, tayangan video dapat dipilih oleh Guru dalam memfasilitasi siswanya selama proses pembelajaran
berlangsung.  Siswa akan lebih mudah memahami tentang kepewaraan setelah melihat tayangan tersebut dan mendapat penjelasan dari guru. Dengan begitu,
siswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuannya dalam membawakan acara sehingga keterampilan kepewaraan siswa pun dapat meningkat.
2.4 Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan setelah dilakukan pembelajaran keterampilan kepewaraan melalui tayangan video dengan pola kooperatif think-pair-share pada
siswa kelas VIII 7 SMP Negeri 1 Wonokerto Pekalongan, yaitu 1 adanya peningkatan keterampilan kepewaraan pada siswa, dan 2 adanya perubahan
perilaku siswa terhadap pembelajaran membawakan acara dengan bahasa yang baik dan benar serta santun.
46
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas classroom action research
. Subyantoro 2012:12 menuturkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap
berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam
kelas yang berupa kegiatan pembelajaran untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas tahap 1 perencanaan, 2 tindakan, 3 observasi, dan 4 refleksi. Sistematika
penelitian tindakan kelas digambarkan Tripp dalam Subyantoro 2012:34 sebagai berikut.
Bagan 1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Observasi
Observasi Tindakan
Refleksi Tindakan
Refleksi Perencanaan
Revisi Perencanaan
Siklus I Siklus II
Observasi Awal
Berdasarkan bagan di atas, penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu 1
perencanaan, 2 tindakan, 3 observasi, dan 4 refleksi. Observasi awal dilakukan agar peneliti mengetahui kondisi siswa di dalam kelas, hambatan yang
dialami oleh siswa saat mengikuti pembelajaran berserta penyebab dari masalah- masalah tersebut. Selain itu, observasi awal bertujuan untuk mendekatkan peneliti
dengan siswa sehingga terbiasa dengan kehadiran peneliti. Langkah ini sangat diperlukan sebelum peneliti melaksanakan penelitian agar dalam pelaksanaannya
dapat berjalan dengan lancar.
3.1.1 Prosedur Penelitian Siklus I
Prosedur penelitian tindakan kelas pada siklus I terdiri atas empat tahap, yaitu 1 perencanaan, 2 tindakan, 3 observasi, dan 4 refleksi Kembber dan
Kelly dalam Subyantoro 2009:28. Keempat tahap tersebut diuraikan sebagai berikut ini.
3.1.1.1 Perencanaan
Tahap perencanaan siklus I dilakukan peneliti sebagai upaya memecahkan masalah berdasarkan observasi awal. Pada tahap ini, peneliti berkoordinasi dengan
guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia mengenai waktu pelaksanaan penelitian, materi yang diajarkan, dan rencana penelitian. Persiapan yang
dilakukan peneliti untuk meningkatkan keterampilan kepewaraan siswa kelas VIII-7, yaitu 1 menyusun rencana pembelajaran keterampilan kepewaraan