Jenis Acara Landasan Teoretis
2 Acara ResmiFormal
Acara ini juga mensyaratkan suasana formal, tapi tidak sekeras acara berjenis upacara. Contohnya, yaitu seminar, acara pernikahan upacaranya, bukan
resepsinya, peresmian gedung baru, dan lain-lain. Acara ini bisa terasa resmi karena MC, penyampai sambutan, dan hadirin bersikap resmi. Namun, terkadang
berubah sedikit cair apabila sang penyampai sambutan menggunakan humor dalam sambutannya dan bersikap santai. Hadirin biasanya akan menyesuaikan
dengan sikapnya, dan suasananya pun menjadi tidak terlalu resmi. MC boleh merespon suasana cair itu dengan tersenyum dan berekspresi
dengan bahasa tubuh yang lebih santai. Namun, sebaiknya tetap menjalankan tugas dengan sikap formal, tidak turut berkomentar atau melucu supaya acara
tidak berubah dari “pakem”nya. 3
Acara Setengah ResmiSemi Formal Acara ini merupakan gabungan dari suasana resmi dan santai,
mensyaratkan MC, pengisi acara, dan hadirin bersikap resmi saat acara-acara awal. Namun, kemudian suasana berubah mencair setelah acara resmi usai.
Contohnya, yaitu acara pisah sambut pejabat instansi. Acara semacam ini biasanya didahului dengan sambutan-sambutan yang bersifat resmi meskipun ada
kemungkinan juga para penyampai sambutan melucu atau bercanda. Setelah sambutan-sambutan berakhir, dilanjutkan dengan hiburan, entah dengan tarian,
paduan suara, band, dan sebagainya. Dalam acara pisah sambut, biasanya pejabat yang akan pindah ke
tempatkota lain serta pejabat baru yang menggantikannya akan diminta menyanyi
secara spontan, yang sering disebut acara spontanitas. Mungkin saja acara ini betul-betul spontanitas. Namun, dapat pula sudah dipersiapkan sebelumnya karena
pejabat tersebut memang senang menyanyi dan panitia telah menyampaikan rencana acara itu sebelumnya kepada yang bersangkutan. Acara ini sangat cocok
bila dibawakan oleh seorang MC yang dapat menyanyi juga atau paling tidak MC mengerti tentang lagu-lagu sehingga mudah membuat kalimat-kalimat sebagai
komentar atas penampilan seseorang pada saat itu. Memberi komentar dalam acara semacam ini tidak dilarang. Namun, sebaiknya MC berhati-hati untuk tidak
terjebak melucu padahal berujung pada pelecehan. 4
Acara SantaiHiburan Dalam acara santai, audiens diharapkan dapat merasakan suasana yang
tidak formal. Untuk itu dipilihlah MC dan seluruh pengisi acara yang sesuai dengan tujuan tersebut. MC acara informal dapat leluasa mencairkan suasana,
antara lain dengan sikap yang santai. Misalnya, tidak hanya berdiri di satu spot tetapi dapat berpindah-pindah atau berjalan-jalan, baik di panggung maupun di
area audiens. MC acara santai dapat dengan leluasa meminta hadirin untuk bertepuk
tangan setiap usai satu acara. Akan lebih baik bila MC tidak berlebihan dalam meminta tepuk tangan hadirin. Tepuk tangan hadirin yang meriah tentu membuat
suasana terasa lebih menyenangkan. Berbeda dengan Nindiani, Gemilang 2012:25 membedakan jenis acara
menjadi tiga macam, yaitu acara resmi, semi resmi, dan tidak resmi. Program acara resmi, misalnya upacara bendera, upacara adat pernikahan, upacara
pemakaman di taman makam pahlawan, wisuda pendidikan. Program acara semi resmi, misalnya acara pertunangan, perhelatan resepsi pernikahan, pembukaan
pameran, jamuan makan siang untuk tamu Negara. Program acara tidak resmi, misalnya pesta ulang tahun, syukuran atas keberhasilan prestasi, pestas seni
budaya.