menyenangkan untuk dipelajari. Meskipun demikian, para responden merasa senang dengan pembelajaran keterampilan kepewaraan yang telah berlangsung.
Kesempatan berlatih membawakan acara dan bimbingan guru saat latihan membuat siswa merasa lebih mudah dan lancar saat tampil membawakan acara di
depan kelas. Tayangan video yang digunakan saat pembelajaran juga memperjelas pemahaman mereka tentang kepewaraan. Pembelajaran menjadi makin
menyenangkan dengan cara guru menyampaikan pembelajaran kepada siswa dengan santai. Selain merasakan kemudahan selama mengikuti pembelajaran
keterampilan kepewaraan melalui tayangan video dengan pola kooperatif think- pair-share
, para responden juga merasakan kesulitan. R.21 yang mendapat nilai rendah merasa sulit menentukan ekspresi dan intonasi yang tepat saat
membawakan acara. R.36 yang mendapat nilai sedang merasa sulit membawakan acara karena sedang sakit, sedangkan R.7 yang mendapat nilai tinggi hanya
merasa sulit menahan malu.
4.1.3.3.3 Hasil Jurnal Siklus II
Hasil jurnal siklus II juga diperoleh dari jurnal guru dan siswa. hasil kedua jurnal tersebut dipaparkan sebagai berikut ini.
4.1.3.3.3.1 Hasil Jurnal Guru Siklus II
Jurnal guru memuat informasi tentang pendapat guru mengenai 1 suasana pembelajaran keterampilan kepewaraan melalui tayangan video dengan
pola kooperatif think-pair-share, 2 respons siswa terhadap tayangan video yang digunakan, 3 respons siswa dalam mengikuti pembelajaran, 4 kepercayaan diri
siswa saat tampil membawakan acara, dan 5 tayangan video dan pola kooperatif think-pair-share
yang digunakan dalam pembelajaran. Hasil jurnal guru mengenai hal tersebut, sebagai berikut ini.
Suasana pembelajaran lebih kondusif dan interaktif. Siswa sudah mengondisikan diri dengan baik untuk mengikuti pembelajaran. Siswa
memerhatikan guru ketika pembelajaran dimulai. Siswa menunjukkan ketertarikannya terhadap pembelajaran melalui kegiatan bertanya. Siswa
merespons positif terhadap tayangan video yang digunakan dalam pembelajaran kepewaraan. Semua siswa terlihat antusias mencermati tayangan video untuk
menjawab pertanyaan tentang kepewaraan. Siswa juga merespons positif terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. Mereka mengikuti tahap think-pair-share
dengan lebih baik. Tahap think, siswa menggali informasi tentang kepewaraan. Tahap pair, siswa sudah berlatih membawakan acara dengan sungguh-sungguh.
Siswa terlihat senang dan lebih percaya diri setelah guru mendampingi dan memberi saran saat kegiatan berlatih. Pada tahap share, kebanyakan siswa sudah
lebih percaya diri tampil membawakan acara di depan kelas. Kepercayaan diri siswa ketika tampila sebagai pewara pada siklus II lebih tinggi dibanding siklus I.
Perubahan tersebut terlihat dari sikap siswa saat membawakan acara. Siswa sudah terlihat lebih tenang. Mereka membawakan acara dengan suara yang jelas dan
jarang menunjukkan kecemasan komunikasi. Tayangan video tentang kepewaraan yang digunakan dalam pembelajaran dapat memperjelas pemahaman siswa
tentang pewara dan acara yang dibawakannya. Tayangan video tersebut juga terlihat disenangi siswa. Pola kooperatif think-pair-share efektif untuk