Uji Reliabilitas Butir Soal Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal

76

3.5.2.1 Uji Reliabilitas Butir Soal

“Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat” Abdurahman, Muhidin, dan Somantri 2011: 56. Uji reliabilitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas perangkat soal tes bentuk pilihan ganda, peneliti menggunakan rumus Kuder dan Richardson KR-21 menurut Arikunto 2010b: 232 sebagai berikut: r k k M k M k V Keterangan: r = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir soal atau butir pertanyaan M = skor rata-rata V = varians total Pengujian reliabilitas perangkat soal tes bentuk uraian, peneliti menggunakan rumus Alpha menurut Arikunto 2010b: 239 sebagai berikut: r k k ∑ Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal Σσ = jumlah varians butir = varians total 77 Setelah diperoleh hasil r , selanjutnya, nilai r dikonsultasikan dengan harga kritik product moment dengan menetapkan taraf signifikansi 5. Jika r r , maka instrumen dinyatakan reliabel. Sebaliknya, jika r r , maka instrumen dinyatakan tidak reliabel. Pengujian reliabilitas instrumen soal uraian dibantu dengan menggunakan program SPSS versi 17.

3.5.2.2 Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal

Tingkat kesukaran butir soal adalah proporsi atau presentase subjek yang menjawab butir tes tertentu dengan benar Rasyid dan Mansyur 2009: 239. Tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda dan uraian dihitung menggunakan rumus menurut Rasyid dan Mansyur 2009: 241 sebagai beikut: P ∑ x Sm N Keterangan: P = tingkat kesukaran butir i atau proporsi menjawab benar butir i ∑ x = banyaknya peserta yang menjawab benar butir i untuk tes pilihan ganda, jumlah skor butir i yang dijawab oleh peserta untuk tes uraian Sm = skor maksimum N = jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal menurut Rasyid dan Mansyur 2009: 241 yaitu: P ≤ 0,30 = butir soal sukar 0,30 P ≤ 0,70 = butir soal sedang P 0,70 = butir soal mudah 78

3.5.2.3 Analisis Daya Pembeda Butir Soal

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN “TEAMS GAMES TOURNAMENT” TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MATERI CAHAYA DAN SIFATNYA DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI PECABEAN KABUPATEN TEGAL

0 11 186

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI BUMI PADA SISWA KELAS VA SEKOLAH DASAR NEGERI JATILABA 01 KABUPATEN TEGAL

2 11 308

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR CERPEN KELAS V SD NEGERI EJOBONG KABUPATEN PURBALINGGA

0 0 71