39 Berdasarkan penjelasan mengenai model pembelajaran kooperatif, dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang terstruktur dan sistematis, serta menekankan pada kerja sama
antarsiswa dalam suatu kelompok kecil dengan berbagai kemampuan, jenis kelamin, kebangsaan, dan tingkat yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama.
2.1.9.2 Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif
Rusman 2011: 209 menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai tiga tujuan pembelajaran penting, yaitu 1 hasil
belajar akademik; 2 penerimaan terhadap keragaman; dan 3 pengembangan keterampilan sosial. Selanjutnya Rusman 2011: 210 menyatakan pula bahwa
tujuan lain dari model pembelajaran kooperatif yaitu untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan kerja sama dan kolaborasi. Johnson dan Johnson 1994 dalam
Trianto 2009: 57 menyatakan bahwa tujuan pokok model pembelajaran kooperatif yaitu memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi
akademik dan pemahaman, baik secara individu maupun secara kelompok. Sementara menurut Slavin 2010: 33, tujuan terpenting dari pembelajaran
kooperatif yaitu untuk memberikan para siswa pengetahuan, konsep, kemampuan, dan pemahaman yang mereka butuhkan.
Stahl 1994 dalam Isjoni 2010a: 24 mengemukakan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif, siswa dapat memperoleh pengetahuan, kecakapan
sebagai pertimbangan untuk berpikir dan menentukan serta berbuat dan berpartisipasi sosial. Selanjutnya Zaltman et.al 1972 dalam Isjoni 2010a: 24
menyatakan bahwa bekerja dalam kelompok akan membentuk persahabatan yang
40 akrab di kalangan siswa dan sangat berpengaruh pada tingkah laku atau kegiatan
siswa secara individual. Berdasarkan beberapa pendapat mengenai tujuan model pembelajaran
kooperatif, dapat disimpulkan bahwa tujuan model pembelajaran kooperatif yaitu meningkatkan prestasi akademik siswa. Model pembelajaran kooperatif juga
memberikan pengetahuan, konsep, kemampuan, dan pemahaman, serta keterampilan kerja sama, sosial, dan kolaborasi bagi siswa, yang nampak pada
aktivitas kerja sama dan diskusi kelompok maupun diskusi kelas. Adanya keragaman dalam kelompok menjadikan siswa dapat belajar untuk menghargai
perbedaan di antara mereka.
2.1.9.3 Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif
Karakteristik atau ciri-ciri model pembelajaran kooperatif menurut Rusman 2011: 207 yaitu:
1 Pembelajaran secara tim
Semua anggota tim dalam pembelajaran koopertif harus saling membantu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran, karena pada hakikatnya
tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. 2
Didasarkan pada manajemen kooperatif Pembelajaran kooperatif didasarkan pada tiga fungsi manajemen, yaitu
fungsi menajemen sebagai perencanaan pelaksanaan, organisasi, dan kontrol. Artinya, dalam pembelajaran kooperatif diperlukan sebuah perencanaan yang
matang untuk menentukan arah dan tujuan pembelajaran. Selain itu, diperlukan pula suatu kriteria keberhasilan agar guru dapat mengetahui sejauh mana tingkat
keberhasilan siswa setelah pembelajaran.
41 3
Kemauan untuk bekerja sama Prinsip kebersamaan atau kerja sama perlu ditekankan dalam pembelajaran
kooperatif. Setiap anggota kelompok harus bekerja sama untuk mencapai tujuan. Tanpa adanya kerja sama yang baik, pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai
hasil yang optimal. 4
Keterampilan bekerja sama Keterampilan bekerja sama dalam pembelajaran kooperatif ditunjukkan
melalui aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Dengam demikian, siswa perlu didorong untuk berinteraksi dan berkomunikasi
dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Rusman 2011: 208-9 juga menjelaskan bahwa pembelajaran yang
menerapkan model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1
Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya.
2 Kelompok dibentuk dan anggota kelompok terdiri dari siswa yang
memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. 3
Anggota kelompok berasal dari ras, suku, dan jenis kelamin berbeda-beda. 4
Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu. Berdasarkan penjelasan Rusman tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif tidak dapat disamakan dengan sekedar belajar kelompok, sebab dalam pembelajaran kooperatif terdapat kelompok-kelompok yang bersifat
heterogen dengan perbedaan kemampuan akademik, ras, suku, dan jenis kelamin.
Anggota kelompok dalam pembelajaran kooperatif saling membantu dan bekerja sama melalui aktivitas dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan bersama.
42
2.1.9.4 Prinsip-prinsip Model Pembelajaran Kooperatif