81
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini berisi uraian analisis kebutuhan, deskripsi produk awal, data hasil validasi dosen PGSD USD dan revisi produk, data hasil validasi guru SD
Kelas II dan revisi produk, data hasil validasi kepala sekolah SD dan revisi produk, data hasil valiasi produk, serta kajian produk akhir dan pembahasan.
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Kebutuhan
4.1.1.1 Potensi dan Masalah
Kurikulum 2013 merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam mencapai tujuan pendidikan. Berdasarkan pengertian kurikulum di atas, maka dengan adanya kurikulum
sekolah mampu menjadi sarana belajar bagi siswa agar memiliki kualitas pendidikan karakter yang baik. Kurikulum 2013 memiliki kekhasan pendidikan
karakter. Semua itu termasuk ke dalam rumusan Kompetensi Inti KI. Kompetensi Inti terdapat 4 kompetensi yaitu sikap spiritual KI 1, sikap sosial
KI 2, pengetahuan KI 3, dan keterampilan KI 4. Dari hasil observasi ketika peneliti melakukan kegiatan Program
Pengalaman Lapangan PPL didapatkan informasi bahwa guru mengalami kesulitan ketika melakukan penilaian pada KI 1 dan KI 2. Karena pada bagian
penilaian jarang ditemukan deskriptor-deskriptor untuk melakukan penilaian pada aspek yang ada pada ranah sikap spriritual, sikap sosial, dan keterampilan. Dari
hasil angket yang telah diberikan pada guru didapatkan data bahwa guru belum memahami penerapan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran dan
mengalami kesulitan ketika melakukan penilaian pada sikap spiritual, sikap sosial,
dan keterampilan. Untuk menggali permasalahan, peneliti membagikan angket yang terdiri dari 6 pertanyaan. Peneliti mendeskripsikan 3 pertanyaan saja yang
mengarah pada permasalahan yaitu pertanyaan nomor 2, 4, dan 5. Di bawah ini akan dijelaskan secara rinci data yang diperoleh dari angket yang sudah diberikan.
Pada pertanyaan angket yang kedua yaitu “Apakah BapakIbu dapat
menjelaskan secara rinci kekhasan Kurikulum 2013?”. Data yang diperoleh adalah 75 guru menjawab YA tetapi belum mengacu pada kekhasan Kurikulum 2013.
20,83 guru tidak dapat menjawab kekhasan Kurikulum 2013. 4,16 guru dapat menjawab secara rinci kekhasan Kurikulum 2013.
Pada pertanyaan angket yang keempat yaitu “Apakah kesulitan yang
BapakIbu alami pada waktu menerapkan pembelajaran berdasarkan Kurikulum 201
3?”. Data yang diperoleh adalah 58,33 guru mengalami kesulitan pada penilaian. 45,83 guru mengalami kesulitan pada penyampaian materi. 12,5
guru mengalami kesulitan pada penyusunan jadwal. 4,16 guru mengalami kesulitan pada hal yang tidak jelas kadang-kadang. 8,33 guru mengalami
kesulitan pada manajemen kelas mengkondisikan siswa. 4,16 guru mengalami kesulitan pada terlalu bebas memberikan tugas.
Pada pertanyaan angket yang kelima yaitu “Apakah pada saat pembelajaran,
BapakIbu mengalami kesulitan ketika melakukan penilaian sikap dan keterampilan?”. Data yang diperoleh adalah 75 guru mengalami kesulitan ketika
melakukan penilaian sikap. 62,5 guru mengalami kesulitan ketika melakukan penilaian keterampilan. 16,66 guru mengalami kesulitan ketika melakukan
penilaian pengetahuan. 12,5 guru mengalami kesulitan pada hal yang tidak jelas kadang-kadang. 4,16 guru tidak mengalami kesulitan. 4,16 guru mengalami
kesulitan pada saat melakukan penilaian otentik. Berdasarkan dari data hasil angket di atas dapat disimpulkan bahwa guru
mengalami kesulitan dalam beberapa hal. Guru belum memahami penerapan pendekatan saintifik yang menjadi kekhasan Kurikulum 2013. Selain itu, guru
mengalami kesulitan ketika melakukan penilaian terhadap siswa. Guru paling sulit melakukan penilaian terhadap aspek sikap spiritual, sikap sosial, dan keterampilan
karena jarang terdapat deskriptor maupun indikator pada rubrik penilaian yang
digunakan untuk menilai aspek tersebut.
Guru kelas I, II, IV, dan V SDN Plaosan 1 mengutarakan bahwa pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 pada dasarnya sangat baik untuk membentuk
pribadi siswa. Banyaknya pembelajaran yang melibatkan siswa untuk melakukan suatu kegiatan dapat melatih siswa untuk memiliki sikap percaya diri, teliti,
santun, dan sikap positif lainnya. Namun, menurut guru kelas II, banyaknya karakter yang ingin diwujudkan dalam pembelajaran Kurikulum 2013 tidak
sebanding dengan waktu yang dipergunakan untuk melaksanakan pembelajaran di sekolah. Hal ini mengakibatkan tidak semua karakter dapat ditanamkan atau
dikembangkan dalam diri siswa. Informasi lain yang diperoleh adalah penilaian otentik begitu terlihat dari proses pembelajaran Kurikulum 2013. Guru dituntut
untuk menilai siswa tidak sekedar dari hasil yang diperoleh saja, tetapi juga dari proses yang telah dilakukan oleh siswa selama Kegiatan Belajar Mengajar.
Kesulitan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan Kurikulum 2013 juga sering kali dialami oleh para guru pada saat
menerapkannya. Guru kelas II menyadari begitu banyak jawaban siswa atas pertanyaan yang ada pada perangkat pembelajaran Kurikulum 2013. Beliau
cenderung tidak tahu bagaimana mengarahkan siswa untuk merujuk pada jawaban yang cenderung begitu luas, sehingga beliau juga tidak dapat menyalahkan secara
langsung jawaban yang diutarakan oleh siswa. Kesulitan lainnya yang ditemukan adalah materi yang ada pada perangkat
pembelajaran Kurikulum 2013 kurang sistematis sehingga membuat siswa belum begitu memahami secara runtut materi yang disampaikan. Materi dalam satu tema
cenderung terlalu banyak dan belum mendalam, sehingga membuat beliau perlu membuat tambahan materi dengan menggunakan LKS. Kunci jawaban untuk
setiap pertanyaan pada perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 belum tersedia, sehingga beliau tidak mempunyai panduan untuk menilai jawaban dari siswa.
Hal yang membuat guru merasa kesulitan dalam menerapkan pembelajaran Kurikulum 2013 adalah ketika guru harus melakukan dua kegiatan secara
langsung untuk mengajar dan menilai ketiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotor untuk satu kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini membuat guru sulit untuk berkonsentrasi. Guru juga mengutarakan sulit untuk mengelola kelas karena
banyaknya kegiatan yang harus dipelajari dan dilakukan dalam satu hari. Guru kelas II SD mengutarakan bahwa waktu pelatihan untuk penerapan
Kurikulum 2013 ini terlalu singkat. Penilaian yang ada juga sulit, karena cukup rumit dan membingungkan. Isi dari perangkat pembelajaran Kurikulum 3013
terlalu banyak kegiatan yang harus dilakukan dan diselesaikan oleh para siswa. Guru kelas I, II, IV, dan V SDN Plaosan 1 menganggap bahwa Kurikulum
2013 perlu disempurnakan dan direvisi pada bagian kegiatan pembelajaran yang perlu dibuat menjadi lebih sederhana. Disesuaikan dengan alokasi waktu yang
disediakan di sekolah. Selain itu, materi yang ada pada perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 sebaiknya menjadikan siswa lebih paham akan materi yang
diajarkan meskipun sedikit, dibandingkan dengan banyaknya materi yang harus dipelajari namun kurang membuat siswa menjadi paham dengan materi yang
diajarkan. Guru menganggap bahwa masih diperlukan adanya revisi dalam perangkat pembelajaran Kurikulum 2013, terutama dalam hal pembuatan soal dan
penjelasan materi yang lebih mendalam. Revisi pada perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 akan membantu para guru agar tidak terpaku pada buku guru dan
buku siswa Kurikulum 2013 yang disediakan oleh Kemendikbud. SD Negeri Plaosan 1 telah mampu secara mandiri mengembangkan
perangkat pembelajaran Kurikulum 2013. SD Negeri Plaosan 1 menggunakan materi yang diberikan oleh Kemendikbud dan mengembangkannya dengan
menggunakan LKS sehingga dapat memperjelas materi. Hal lain yang dikembangkan dari perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 adalah pihak sekolah
membuat bentuk soal yang beragam dan disesuaikan dengan jawaban yang dapat ditemukan oleh siswa.
Perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 menurut guru kelas I, II, IV, dan V SDN Plaosan 1 sudah cukup sesuai dengan budaya lokal yang ada di Indonesia,
namun belum bagitu mendalam. Pemahaman terhadap berbagai karakter yang akan dikembangkan oleh Kemendikbud cukup baik. Berbagai karakter yang ada
memiliki makna positif bagi pribadi siswa sehingga perlu dikembangkan dan
ditanamkan dalam kegiatan pembelajaran. Karakter yang merupakan karakter dasar bagi diri siswa akan lebih diutamakan untuk diajarkan pada siswa.
Saran yang disampaikan oleh guru kelas I, II, IV, dan V SDN Plaosan 1 terkait dengan perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 yang tersedia adalah
pertanyaan diperjelas sehingga jawaban nantinya dapat ditentukan dan bagaimana menentukan kriteria yang benar dan salah. Selain itu, bentuk kegiatan dalam
pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan alokasi waktu yang ada dan cakupan materi agar dibuat lebih dalam serta penggunaan kunci jawaban agar diberikan
dengan benar dan jelas dalam perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 yang ada. Berdasarkan data hasil angket untuk analisis kebutuhan terhadap guru kelas
I, II, IV, dan V SDN Plaosan 1 selaku pelaksana Kurikulum 2013 dapat disimpulkan bahwa guru masih belum memahami cara melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum 2013 di SD. Kurikulum 2013 masih membingungkan para pelaksana Kurikulum 2013 di SD. Hal ini terbukti
dari adanya perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 yang digunakan para guru masih memiliki kekurangan, mulai dari bentuk soal yang begitu lama untuk
menuntut jawaban dari siswa, kunci jawaban yang belum tersedia serta materi yang belum begitu mendalam untuk dipelajari oleh siswa. Alasan inilah yang
menjadi dasar bagi peneliti untuk mengembangkan produk berupa prototipe perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 untuk siswa kelas II SD.
4.1.1.2 Pengumpulan Data