Kajian Produk Akhir Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran kurikulum 2013 untuk siswa kelas II SD subtema Tugas-Tugas Sekolahku di SD Negeri Plaosan 1.

Kurikulum 2013 guru memerlukan adanya asisten edukator untuk membantu proses pembelajaran tetapi karena keterbatasan guru untuk sementara belum bisa terpenuhi.

4.7 Kajian Produk Akhir

Produk akhir yang dihasilkan oleh peneliti berupa prototipe perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 untuk siswa kelas II SD. Produk akhir yang dibuat oleh peneliti telah mengalami beberapa kali revisi mulai dari tiga pakar Kurikulum 2013 yaitu seorang dosen PGSD USD, seorang guru kelas II SD, dan seorang Kepala Sekolah SD selaku pelaksana Kurikulum 2013. Revisi yang banyak dilakukan oleh peneliti berdasarkan saran dari dosen PGSD USD adalah pada bagian indikator KI 1 dan KI 2 tidak ada, kata operasional dalam indikator beberapa tidak tepat, kembangkan lagi ke aspek yang lain tidak hanya “mengamati”, dan konsisten gunakan 5M mengasosiasikan. Kemudian revisi lain dari seorang guru kelas II SD memberikan saran pada penggalan tidak perlu ditulis, perlu ditingkatkan agar lebih jelas memuat KI 2, perlu lebih diperjelas agar dapat menilai KI 2 tentang kesantunan, dan perlu banyak merespon siswa agar kemampuan mengajukan pertanyaan lebih jelas agar dapat membuat siswa aktif bertanya. Dan saran dari seorang Kepala Sekolah SD adalah pada bagian penggalan tidak perlu ditulis. Komponen-komponen dalam prototipe perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 yang menjadi produk akhir dari penelitian adalah prototipe perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, jaring-jaring tema, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, bahan ajar, Lembar Kerja Siswa LKS, dan penilaian. Setiap komponen tidak seluruhnya mengalami revisi. Revisi terbanyak dilakukan pada bagian penilaian. Berikut penjelasan dari setiap komponen perangkat pembelajaran Kurikulum 2013.

4.7.1 Sampul Halaman Depan

Sampul halaman depan prototipe perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 yang disusun oleh peneliti tidak mengalami perubahan yang terlalu banyak. Gambar dari sampul depan sudah mewakili isi dan materi yang ada pada perangkat pembelajaran juga tema dan subtema perangkat pembelajaran tersebut. Sampul halaman depan menggambarkan kegiatan siswa yang sedang kerja bakti dan bermain karena pada umumnya siswa senang bermain dan kegiatan bermain itu sendiri membuat siswa menjadi senang dan merasakan apa saja tugas-tugasnya di sekolah selain belajar di dalam kelas juga belajar di luar kelas. Perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 juga menjelaskan tentang pembelajaran tematik integratif yang ditunjukan untuk siswa kelas II Sekolah Dasar. Sampul halaman depan dan belakang kemudian dicetak dengan ukuran A4 80gr dan dibuat dengan menggunakan Microsoft Word 2010.

4.7.2 Isi

Isi dari perubahan prototipe perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 cukup mengalami perubahan. Perubahan-perubahan yang dilakukan adalah pada pemakaian bahasa pengetikan yang disempurnakan. Isi dari salah satu materi pembelajaran mengenai konsep pecahan uang. Pembelajaran yang mengkaitkan beberapa materi dalam beberapa mata pelajaran dibuat semenarik mungkin dan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Pengaitan antara materi satu dengan materi yang lainnya dalam pembelajaran membuat siswa lebih mudah mempelajari karena berkesinambungan antara materi yang satu dengan materi yang lain. Isi dari prototipe perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 merupakan bagian yang begitu penting, maka peneliti cukup banyak membuat perubahan pada isi perangkat pembelajaran. Perubahan lain yang juga penting adalah pada bagian Lembar Kerja Siswa dan Lembar Kerja Kelompok yang dapat dikerjakan oleh siswa setelah siswa mempelajari materi pada pertemuan tersebut. Pada setiap akhir pembelajaran juga terdapat Lembar Evaluasi yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana pengetahuan siswa mengenai materi yang telah disampaikan. Penggunaan bahasa dalam lembar kerja diubah menjadi lebih sederhana sesuai dengan Bahasa Indonesia yang dapat dimengerti dan dipahami oleh siswa usia kelas II Sekolah Dasar. Isi dari prototipe perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik, yaitu mulai dari kegiatan mengamati, menanya, mencoba, mengolah, dan sampai pada kegiatan mengkomunikasikan. Pada kegiatan pembelajaran juga menggunakan model pembelajaran discovery learning, yaitu mulai dari pemberi perangsang, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan menarik kesimpulan. Pada beberapa kegiatan belajar, disertakan dengan rangkuman singkat mengenai materi pembelajaran yang terkait dengan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan. Kegiatan belajar yang ada pada prototipe perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 juga mengandung penanaman karakter pada diri setiap siswa. Penanaman karakter terlihat dari adanya setiap petunjuk soal yang mengandung karakter sikap yang akan dipelajari oleh siswa. Mulai dari mengajak siswa untuk bersikap percaya diri, teliti, dan santun. Penanaman karakter budaya lokal dalam diri siswa juga terdapat dalam isi perangkat pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa karya yang khas dengan budaya lokal daerah maupun budaya lokal sekolah. Budaya lokal daerah yang digunakan adalah budaya lokal Jawa, sementara itu isi dari perangkat pembelajaran juga mengandung budaya lokal sekolah dimana siswa diberi kesempatan untuk selalu menuliskan apa yang telah dipelajari pada akhir kegiatan pembelajaran. Penilaian pada pembelajaran juga dilakukan pada setiap kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Penilaian yang dilakukan berkaitan dengan penilaian otentik yaitu penilaian kinerja maupun penilaian produk juga penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Penilaian pada setiap kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa ini menunjukkan penilaian otentik yang digunakan dalam setiap kegiatan pembelajaran.

4.7.3 Penilaian dan Kunci Jawaban

Bagian penilaian dan kunci jawaban mendapat perubahan pada bagian indikator sikap sosial dan spiritual juga pada penilaian indikator keterampilan. Pada penilaian indikator sikap sosial dan spiritual, peneliti mengubah kriteria penilaian dan deskriptor-deskriptornya. Sebelumnya, kriteria penilaian sikap adalah sangat baik, baik, cukup, dan kurang, diganti menjadi kategori sangat baik, baik, cukup, dan perlu bimbingan. Deskriptor pada setiap sikap atau keterampilan yang muncul juga diberikan indikator untuk memudahkan guru mengukur kemampuan siswa. Pada penilaian indikator sikap spiritual, yang mendapat perubahan adalah pada isi dari penilaian itu sendiri. Peneliti menyusun penilaian sikap spiritual berdasarkan indikator dan deskriptor yang telah disusun. Penilaian sikap spiritual tetap dilakukan dengan mengkategorikan penilaian siswa menjadi kategori sangat baik, baik, cukup, dan perlu bimbingan.

4.7.4 Daftar Pustaka

Daftar pustaka yang digunakan oleh peneliti tidak mengalami perubahan. Peneliti memisahkan sumber yang diperoleh dari buku teks dan juga sumber dari internet. Peneliti menyusun sumber dari buku teks berdasarkan abjad. Sumber dari internet dicantumkan dengan alamat website yang digunakan.

4.8 Pembahasan