Pengumpulan Data Hasil Penelitian .1 Analisis Kebutuhan

ditanamkan dalam kegiatan pembelajaran. Karakter yang merupakan karakter dasar bagi diri siswa akan lebih diutamakan untuk diajarkan pada siswa. Saran yang disampaikan oleh guru kelas I, II, IV, dan V SDN Plaosan 1 terkait dengan perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 yang tersedia adalah pertanyaan diperjelas sehingga jawaban nantinya dapat ditentukan dan bagaimana menentukan kriteria yang benar dan salah. Selain itu, bentuk kegiatan dalam pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan alokasi waktu yang ada dan cakupan materi agar dibuat lebih dalam serta penggunaan kunci jawaban agar diberikan dengan benar dan jelas dalam perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 yang ada. Berdasarkan data hasil angket untuk analisis kebutuhan terhadap guru kelas I, II, IV, dan V SDN Plaosan 1 selaku pelaksana Kurikulum 2013 dapat disimpulkan bahwa guru masih belum memahami cara melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum 2013 di SD. Kurikulum 2013 masih membingungkan para pelaksana Kurikulum 2013 di SD. Hal ini terbukti dari adanya perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 yang digunakan para guru masih memiliki kekurangan, mulai dari bentuk soal yang begitu lama untuk menuntut jawaban dari siswa, kunci jawaban yang belum tersedia serta materi yang belum begitu mendalam untuk dipelajari oleh siswa. Alasan inilah yang menjadi dasar bagi peneliti untuk mengembangkan produk berupa prototipe perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 untuk siswa kelas II SD.

4.1.1.2 Pengumpulan Data

Analisis kebutuhan diperoleh dari guru kelas II SD Negeri Plaosan 1, Sleman, Yogyakarta. Hasil analisis kebutuhan membantu peneliti melihat sejauh mana prototipe perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 diketahui dan dipahami oleh para guru yang telah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum 2013 di SD. Data dari analisis kebutuhan ini akan menjadi patokan untuk peneliti memperoleh gambaran tentang pelaksanaan perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 untuk kelas II yang diterapkan di SD. Analisis kebutuhan dilakukan dengan membagikan angket pada guru kelas II SD yang telah menggunakan perangkat pembelajaran dan melaksanakan kegiatan pembelajaran Kurikulum 2013. Angket diberikan pada 24 guru kelas I, II, IV, dan V yang ada di tujuh SD mitra PGSD. Peneliti melakukan kegiatan ini pada hari Senin, 1 Oktober 2014 pukul 09.00 WIB di SD Negeri Plaosan 1, Sleman, Yogyakarta. Peneliti menggunakan angketkuesioner, karena sebelumnya peneliti telah merencanakan dan mengkoordinasikan waktu dengan pihak yang terkait dalam hal ini adalah guru kelas I, II, IV, dan V di SD Negeri Plaosan 1 yang sudah disusun peneliti dan dapat dilihat pada lampiran 1. Data hasil angket menjadi pedoman bagi peneliti untuk menyusun produk berupa prototipe perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 tema “Aku dan Sekolahku” subtema “Tugas-Tugas Sekolahku” untuk siswa kelas II Sekolah Dasar. Pedoman pertanyaan angketkuesioner terdiri atas enam pertanyaan terkait dengan penggunaan Kurikulum 2013 dan pelaksanaannya di sekolah. Hasil dari pembagian angket pada 24 guru kelas I, II, IV, dan V di tujuh SD mitra PGSD adalah guru belum memahami penerapan pendekatan saintifik yang menjadi kekhasan Kurikulum 2013 dan guru mengalami kesulitan pada bagian penilaian tentang bagaimana cara menilaimengukur aspek sikap dan keterampilan pada masing-masing siswa. Guru masih mengalami kebingungan pada siswa yang benar-benar sudah menguasai atau belum menguasai sikap dan keterampilan tersebut dikarenakan tidak adanya deskriptor atau kriteria yang menunjukkan indikator keberhasilan siswa yang telah mencapai aspek tersebut. Oleh karena itu, guru kesulitan dalam menentukan deskriptor dari aspek sikap dan keterampilan yang ada pada penilaian Kurikulum 2013. Guru juga melihat materi dalam Kurikulum 2013 lebih sederhana dan lebih mengutamakan siswa sebagai pembelajar yang aktif sehingga siswa menjadi lebih mandiri dan guru lebih berperan sebagai fasilitator bagi siswa. Pendekatan saintifik dalam Kurikulum 2013 adalah proses belajar mengarahkan para siswa agar memiliki keterampilan layaknya seorang ilmuan di mana terdapat kegiatan 5M yaitu Mengamati, Menanya, Menalar, Mencoba, dan Mengkomunikasikan. Pendekatan saintifik dalam Kurikulum 2013 membuat siswa menjadi aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran di sekolah.

4.2 Deskripsi Produk Awal