BAB V PERILAKU KONSUMSI MAKANAN POKOK NON BERAS
5.1. Tingkat Konsumsi
Tingkat konsumsi adalah banyaknya jumlah bahan makanan yang dikonsumsi. Tingkat konsumsi dilihat dari seberapa banyak responden
mengkonsumsi singkong, jagung, dan ubi sebagai makanan sehari-hari setelah beras nasi. Beras nasi menempati urutan pertama sebagai makanan yang paling
banyak dikonsumsi oleh responden. Beras dianggap sebagai makanan pokok sehari-hari sampai muncul pernyataan
yang mengatakan bahwa “belum kenyang jika belum makan nasi”. Sedangkan singkong, jagung, dan ubi sebagai makanan
terbanyak kedua setelah beras yang dikonsumsi oleh responden. Pada Tabel 9 akan disajikan tingkat konsumsi singkong, jagung, dan ubi, pada urutan pertama
setelah beras.
Tabel 9. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Jenis Konsumsi Makanan
Pokok Non Beras sebagai Urutan Pertama setelah Beras
Jenis Makanan
Pokok Non Beras
Jumlah n = 50 Petani
Non Petani Jumlah
Jumlah
Singkong 18
72 14
56 Jagung
2 8
4 16
Ubi 5
20 7
28 Total
25 100
25 100
Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui bahwa persentase responden petani yang memilih singkong sebagai urutan pertama setelah beras sebesar 72 persen,
sedangkan pada responden non petani terdapat 56 persen. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden lebih memilih singkong sebagai urutan pertama
untuk dikonsumsi setelah beras dibandingkan jagung dan ubi. Menurut responden, singkong lebih mengenyangkan dan dapat diolah menjadi berbagai macam-
macam bentuk makanan, sehingga singkong lebih banyak dikonsumsi. Selain itu singkong lebih mudah didapat dibandingkan ubi dan jagung.
Bahan makanan yang dipilih responden pada urutan kedua setelah beras adalah ubi. Terdapat 20 persen responden petani dan 28 responden non petani
yang memilih ubi sebagai urutan kedua setelah beras. Hal ini menunjukkan bahwa, persentase responden petani lebih rendah dalam mengkonsumsi ubi
dibandingkan dengan responden non petani karena responden petani lebih memilih singkong dibandingkan ubi. Sebab, responden petani menganggap
singkong sebagai makanan tambahan yang mengenyangkan. Sedangkan responden non petani lebih memilih ubi karena rasanya lebih enak dibandingkan
singkong dan harganya relatif terjangkau oleh responden. Ubi juga dapat diolah menjadi makanan dalam bentuk lain, namun tidak terlalu bervariasi seperti
singkong. Makanan olahan dengan bahan dasar ubi masih terbatas menurut keyakinan responden.
Urutan ketiga yang dipilih oleh kedua responden setelah beras adalah jagung. Terdapat 8 persen responden petani dan 16 persen responden non petani
yang memilih jagung sebagai urutan ketiga setelah beras. Namun, persentase responden non petani lebih tinggi dibandingkan dengan persentase responden
petani. Hal ini disebabkan petani lebih memilih untuk menjual jagung dibandingkan untuk dikonsumsi sendiri. Menurut petani jagung memiliki harga
jual yang tinggi, sehingga akan menghasilkan keuntungkan yang lebih besar dibanding menjual singkong atau ubi yang harganya lebih murah, sedangkan pada
responden non petani, harga jagung yang mahal dan pengetahuan responden yang terbatas untuk membuat jagung menjadi beraneka ragam makanan membuat
responden ini malas untuk mengkonsumsinya, sehingga tingkat konsumsi jagung sebagai bahan makanan pokok non beras paling rendah dikalangan responden.
5.2. Frekuensi Konsumsi
Frekuensi konsumsi dilihat dari seberapa sering responden mengkonsumsi bahan makanan pokok non beras yaitu singkong, jagung, dan ubi. Pada Tabel 10
disajikan frekuensi konsumsi singkong, jagung, dan ubi pada setiap kelompok responden.
Pada Tabel 10 dilihat perbandingan frekuensi konsumsi antara responden petani dan non petani terhadap singkong, jagung, dan ubi. Responden petani yang