Bahan Makanan Pokok Non Beras
mengalami peningkatan dalam satu dekade terakhir ini. Walaupun tidak meningkat secara drastis, namun pertumbuhan singkong layak mendapat
perhatian. Data yang dirilis oleh Kementerian Pertanian menunjukkan produksi singkong pada Tahun 2000 sebesar 16,1 juta ton; naik menjadi 19,4 juta ton pada
Tahun 2004 dan terus mumbul menjadi 22 juta ton pada Tahun 2009. Edj 2010, mengatakan bahwa kenaikan tersebut disebabkan oleh membaiknya produktivitas
tanaman singkong di sejumlah sentra produksi seperti Lampung 24 , Jawa Timur 20 , Jawa Tengah 19 dan Jawa Barat 11 . Seiring dengan
meningkatnya produksi singkong di Indonesia, terkadang produksi singkong mengalami penurunan. Menurut Prihandana et al. 2008, hal ini disebabkan oleh :
1. Petani belum menggunakan varietas unggul baru VUB, hanya 10 persen petani saja yang menggunkan VUB.
2. Kualitas bibit tidak optimal karena disimpan selama 2 – 3 bulan.
3. Dosis rekomendasi pupuk belum diterapkan 4. Panen tidak tepat waktu karena para petani menanam serempak pada
awal musim hujan. 5. Promosi dan diseminasi kurang optimal.
6. Minat petani masih rendah karena fluktuasi harga.
Selain singkong, bahan makanan pokok lainnya adalah jagung. Jagung Zea mays merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting selain
gandum dan padi. Beberapa penduduk di Indonesia misalnya di Madura dan Nusa Tenggara menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Namun,
kebanyakan masyarakat Indonesia hanya menganggap jagung sebagai makanan cemilan saja. Jagung memiliki kadar gizi yang cukup tinggi, bahkan kadar
karbohidrat pada jagung lebih tinggi dibandingkan dengan singkong. Berikut adalah kandungan gizi pada jagung per 100 gram Jagung ... 2011.
Kandungan Gizi Jagung per 100 gram bahan adalah: 1. Kalori : 355 Kalori
2. Protein : 9,2 gr 3. Lemak : 3,9 gr
4. Karbohidrat : 73,7 gr 5. Kalsium : 10 mg
6. Fosfor : 256 mg 7. Ferrum : 2,4 mg
8. Vitamin A : 510 SI 9. Vitamin B1 : 0,38 mg
10. Air : 12 gr Bahan makanan pokok non beras selain singkong dan jagung adalah ubi.
Ubi jalar atau ketela rambat Ipomoea batatas sebagai salah satu komoditas pertanian penghasil karbohidrat yang sudah tidak diragukan lagi oleh masyarakat
Ubi Jalar ... 2011. Bahkan ubi jalar memiliki cadangan pangan yang penting jika produksi padi dan jagung tidak mencukupi lagi. Bagian yang dimanfaatkan adalah
akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi karbohidrat yang tinggi. Di beberapa daerah tertentu, ubi jalar merupakan salah satu komoditi bahan makanan
pokok alternatif untuk menggantikan beras, seperti di Irian Jaya dan Maluku ubi jalar dijadikan pengganti kentang.
Menurut Juanda et al. 2000, di beberapa negara maju, misalnya Jepang, Taiwan, Korea, Cina, dan Amerika, penggunaan ubi jalar diolah menjadi berbagai
berbagai produk olahan seperti mie instan, tepung granula, saus, kremes, kripik, kue, roti, sirup, makanan bayi, dan manisan kaleng. Selain itu, ubi jalar juga dapat
diolah menjadi gula fruktosa yang dapat digunakan sebagai pemanis dalam industri minuman. Sedangkan di Indonesia, ubi jalar hanya disajikan dalam
bentuk sederhana, yakni ubi rebus, ubi goreng, dan kolak. Hanya sedikit masyarakat di Indonesia yang mengolah ubi menjadi makanan olahan dalam
bentuk lain. Padahal ubi jalar dapat diolah menjadi bermacam-macam bentuk makanan seperti yang dilakukan oleh negara maju. Jika dilihat dari kegunaannnya,
ubi jalar memiliki peluang yang baik untuk dikembangkan.