Cara Konsumsi Ubi Cara Konsumsi

5.4. Cara Penyajian

Cara penyajian singkong, jagung, dan ubi berbeda untuk keluarga dan tamu, baik pada responden petani maupun non petani. Pilihan cara penyajian singkong, jagung, dan ubi pada penelitian ini yaitu: 1. Sebagai makanan cemilan, 2. Disajikan untuk keluarga saja, 3. Disajikan untuk tamu saja, 4. Disajikan untuk keluarga dan tamu. Pada Tabel 14 akan disajikan cara penyajian singkong, jagung, dan ubi. Tabel 14. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Cara Penyajian Singkong, Jagung, dan Ubi Cara Penyajian Jumlah n = 50 Petani Non Petani Jumlah Jumlah Singkong Makanan cemilan 13 52 17 68 Untuk keluarga saja 1 4 Untuk tamu saja Untuk keluarga dan tamu 11 44 8 32 Jumlah 25 100 25 100 Jagung Makanan cemilan 12 48 17 68 Untuk keluarga saja 2 8 Untuk tamu saja Untuk keluarga dan tamu 11 44 8 32 Jumlah 25 100 25 100 Ubi Makanan cemilan 12 48 17 68 Untuk keluarga saja 2 8 Untuk tamu saja Untuk keluarga dan tamu 11 44 8 32 Jumlah 25 100 25 100 Berdasarkan Tabel 14 dapat diketahui bahwa secara keseluruhan baik responden petani maupun responden non petani menyajikan singkong, jagung, dan ubi sebagai makanan cemilan. Namun, terdapat juga beberapa responden yang menyajikan bahan makanan tersebut untuk keluarga dan tamu. Hanya sedikit responden yang menyajikan singkong, jagung, dan ubi hanya untuk keluarga saja. Bahkan pada responden non petani terdapat perbedaan cara penyajian. Responden ini umumnya hanya mennyajikan sebagai makanan cemilan dan disajikan juga untuk keluarga dan tamu. sedangkan pada responden petani terdapat beberapa responden yang menyajikan untuk keluarga saja. Namun, kedua responden tidak menyajikan singkong, jagung, dan ubi untuk tamu saja. Kedua responden menyajikan sebagai makanan cemilan karena biasanya singkong, jagung, dan ubi dikonsumsi bukan sebagai makanan pokok. Selain itu singkong, jagung, dan ubi biasanya diolah menjadi makanan lain yang lebih menarik seperti kolak, timus, kue cendil, keripik, opak, rempeyek, bakwan jagung, perkedel jagung. Untuk itu dalam penelitian ini akan dibahas lebih lanjut mengenai cara penyajian singkong, jagung, dan ubi untuk keluarga dan tamu. Cara penyajian singkong, jagung, dan ubi untuk keluarga dan tamu akan dibahas lebih lanjut. Pilihan cara penyajian ketiga bahan makanan tersebut pada penelitian ini yaitu: 1. Direbus, 2. Digoreng, 3. Diolah menjadi makanan lain. Cara penyajian singkong, jagung, dan ubi biasanya yang dilakukan untuk keluarga dan tamu akan disajikan pada Tabel 15. Berikut akan dijelaskan lebih rinci mengenai penyajian singkong, jagung, dan ubi baik penyajian yang biasanya untuk keluarga dan tamu serta penyajian yang paling sering dilakukan untuk keluarga dan tamu. Berdasarkan Tabel 15 dapat diketahui bahwa kedua responden menyajikan singkong baik untuk keluarga dan tamu biasanya dengan cara diolah menjadi makanan lain, seperti keripik, rempeyek, opak, timus, kue cendil, rempeyek, dan enyek-enyek. Hal ini disebabkan oleh kedua responden menganggap singkong sebagai makanan cemilan. Walaupun bagi sebagian kecil responden petani singkong dianggap sebagai makanan tambahan. Biasanya sebagai makanan tambahan, singkong hanya disajikan dengan cara direbus saja. Begitu pula dengan cara penyajian jagung untuk keluarga dan tamu tidak berbeda pada kedua responden. Kedua responden biasanya menyajikan jagung untuk keluarga dan tamu dengan cara diolah menjadi makanan lain, seperti perkedel jagung, bakwan jagung, bahkan jagung juga diolah sebagai bahan tambahan untuk membuat sayur. Namun, menurut responden makanan yang diolah dengan bahan dasar jagung belum terlalu bervariasi dibandingkan dengan makanan yang diolah dengan bahan dasar singkong. Terdapat perbedaan antara cara penyajian ubi untuk keluarga dan untuk tamu bagi kedua responden. Menyajikan ubi untuk keluarga, kedua responden sepakat untuk menyajikan dengan cara direbus. Hal ini dapat dilihat dari tingginya

Dokumen yang terkait

Peranserta Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 3 87

Hubungan Antara Karakteristik, Tingkat Pendapatan dan Interaksi Sosial pada paemuda Sirkulator ( Kasus Desa Cibatok II Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor Jawa Barat)

0 8 74

Respon Masyarakat Pedesaan terhadap Penayangan Ikan Partai Politik di Televisi (Kasus Penduduk Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 7 136

Efek Iklan Layanan Masyarakat "Versi Pak Lurah “ Terhadap Perilaku Pemilih Dalam Pemungutan Suara. Kasus Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

0 13 118

Kelembagaan Pengajian dalam Pembangrman Masyarakat Perdesaan (Studi Kasus Kelembagaan Pengajian di Desa Situ 1lir, Kecamatan Cibungbulang, Bogar)

0 10 156

Kajian pola dan struktur tata ruang perdesaan (studi kasus desa Cibatok satu, kecamatan Cibungbulang, kabupaten Bogor)

0 9 98

Perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah (Kasus masyarakat Kelurahan Gunung Batu, Kecamatan bogor Barat, Kota Bogor dan Desa Petir, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 12 117

Partisipasi lansia dalam kelembagaan politik desa:kasus Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor

1 28 174

Analisis pengaruh program pemerintah terhadap tingkat kemiskinan rumah tangga di pedesaan melalui program bantuan langsung tunai (BLT) dan raksa desa. Kasus desa Cibatok satu kecamatan Cibungbulang Kab. Bogor Propinsi Jawa Barat.

1 28 153

POLA PENCARIAN INFORMASI DIKALANGAN MASYARAKAT PEDESAAN (Studi Kasus Masyarakat Desa Rambat Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah)

0 0 16