Ikhtisar Komponen Konatif terhadap Singkong, Jagung, dan Ubi

6.5 Sikap Berdasarkan Karakteristik Individu

Karakteristik individu yang diteliti pada penelitian ini adalah keadaan individu yang berkaitan dengan dirinya yang terdiri dari usia, pendidikan, luas lahan pertanian yang dikuasai, dan tingkat pengeluaran.

6.5.1 Sikap dengan Usia

Usia adalah selisih antara tahun responden dilahirkan dengan tahun saat penelitian dilakukan. Usia dibagi menjadi 3 kategori, yaitu usia muda kurang dari 30 tahun, usia madya 30 – 55 tahun, dan usia tua diatas 55 tahun. Karakteristik usia dibagi menjadi 3 usia menurut Havigurst 1950. Jumlah responden yang termasuk usia tua sebanyak 20 persen 10 responden, usia madya sebanyak 78 persen 39 responden, dan usia muda sebanyak 2 persen 1 responden. Pada Tabel 33 disajikan sikap responden terhadap singkong, jagung, dan ubi berdasarkan usia. Tabel 33. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Sikap dan Usia di Desa Cibatok Satu Sikap Usia Muda Madya Tua Jumlah Jumlah Jumlah Singkong Positif 11 28,21 3 30 Netral 1 100 28 71,79 7 70 Negatif Jumlah 1 100 39 100 10 100 Jagung Positif 7 17,95 2 20 Netral 1 100 32 82,05 8 80 Negatif Jumlah 1 100 39 100 10 100 Ubi Positif 1 100 10 25,64 3 30 Netral 29 74,36 7 70 Negatif Jumlah 1 100 39 100 10 100 Berdasarkan Tabel 33 dapat diketahui bahwa secara keseluruhan, sikap responden terhadap singkong, jagung, dan ubi cenderung netral. Artinya, sikap responden biasa saja terhadap ketiga bahan makanan tersebut. Responden yang tergolong usia muda memiliki sikap yang cenderung netral terhadap singkong. Begitu pula pada responden yang tergolong usia madya dan usia tua memiliki sikap netral. Namun, responden yang tergolong usia muda memiliki persentase sikap netral paling tinggi terhadap singkong 100 persen. Sedangkan responden yang tergolong usia tua memiliki persentase sikap netral paling rendah terhadap singkong. Sikap positif responden terhadap singkong cenderung dimiliki oleh responden yang tergolong usia tua 30 persen. Hal ini disebabkan oleh responden yang tergolong usia tua lebih sering mengkonsumsi singkong dan lebih menerima singkong sebagai makanan cemilan maupun makanan tambahan, dibandingkan dengan responden yang tergolong usia muda yang lebih menyukai makanan siap saji. Dengan kata lain, semakin tua usia, maka sikap terhadap singkong semakin positif. Begitu pula sikap responden terhadap jagung sama halnya seperti sikap responden terhadap singkong. Responden yang tergolong usia muda memiliki kecenderungan bersikap netral lebih tinggi dibandingkan responden yang tergolong usia madya dan usia tua. Sedangkan responden yang tergolong usia tua cenderung memiliki sikap positif terhadap jagung, yaitu terdapat 20 persen. Namun, terdapat perbedaan pada responden yang tergolong usia muda ternyata sikapnya cenderung positif terhadap ubi, yaitu terdapat 100 persen dibandingkan dengan responden yang tergolong usia tua hanya terdapat 30 persen yang memeiliki sikap netral terhadap ubi. Berdasarkan penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tua usia responden, maka sikap terhadap singkong dan jagung semakin positif, namun semakin muda usia responden maka sikapnya terhadap ubi semakin positif.

6.5.2 Sikap dengan Pendidikan

Pendidikan adalah jenjang terakhir sekolah formal yang pernah diikuti responden. Pendidikan dibagi menjadi tiga kategori yaitu pendidikan rendah jika tidak sekolah atau tidak tamat SD dan tamat SD, pendidikan sedang jika tamat SMP dan tamat SMA, pendidikan tinggi jika tamat Perguruan Tinggi. Persentase responden yang berpendidikan rendah yaitu 80 persen 40 responden, pendidikan sedang sebesar 20 persen 10 responden, dan tidak ada responden yang

Dokumen yang terkait

Peranserta Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 3 87

Hubungan Antara Karakteristik, Tingkat Pendapatan dan Interaksi Sosial pada paemuda Sirkulator ( Kasus Desa Cibatok II Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor Jawa Barat)

0 8 74

Respon Masyarakat Pedesaan terhadap Penayangan Ikan Partai Politik di Televisi (Kasus Penduduk Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 7 136

Efek Iklan Layanan Masyarakat "Versi Pak Lurah “ Terhadap Perilaku Pemilih Dalam Pemungutan Suara. Kasus Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

0 13 118

Kelembagaan Pengajian dalam Pembangrman Masyarakat Perdesaan (Studi Kasus Kelembagaan Pengajian di Desa Situ 1lir, Kecamatan Cibungbulang, Bogar)

0 10 156

Kajian pola dan struktur tata ruang perdesaan (studi kasus desa Cibatok satu, kecamatan Cibungbulang, kabupaten Bogor)

0 9 98

Perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah (Kasus masyarakat Kelurahan Gunung Batu, Kecamatan bogor Barat, Kota Bogor dan Desa Petir, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 12 117

Partisipasi lansia dalam kelembagaan politik desa:kasus Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor

1 28 174

Analisis pengaruh program pemerintah terhadap tingkat kemiskinan rumah tangga di pedesaan melalui program bantuan langsung tunai (BLT) dan raksa desa. Kasus desa Cibatok satu kecamatan Cibungbulang Kab. Bogor Propinsi Jawa Barat.

1 28 153

POLA PENCARIAN INFORMASI DIKALANGAN MASYARAKAT PEDESAAN (Studi Kasus Masyarakat Desa Rambat Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah)

0 0 16