pendidikan rendah. Namun, dapat dikatakan bahwa responden non petani memiliki pendidikan yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan responden
petani. Tabel 6. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
Jumlah n = 50 Petani
Non Petani Jumlah
Jumlah
Rendah 22
88 18
72 Sedang
3 12
7 28
Tinggi Total
25 100
25 100
4.4.3 Luas Lahan Pertanian yang Dikuasai
Luas lahan pertanian yang dikuasai adalah jumlah besarnya lahan yang dilakukan dalam menggarap sawah.
Luas lahan pertanian yang dikuasai dibagi menjadi tiga kategori, yaitu lahan sempit kurang dari 0,25 ha, lahan sedang 0,25
– 0,50 ha, dan lahan luas lebih dari 0,50 ha. Namun, karakteristik ini hanya berlaku untuk responden petani saja. Pada Tabel 7 akan disajikan karakteristik
luas lahan pertanian yang dikuasai responden. Tabel 7. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Luas Lahan Pertanian
yang Dikuasai Luas Lahan Pertanian yang Dikuasai
Jumlah n = 25 Jumlah
Sempit 12
48 Sedang
6 24
Luas 7
28 Total
25 100
Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden petani menguasai lahan pertanian dengan usia sempit, yaitu terdapat 48 responden.
Persentase responden yang menguasai lahan sedang dan lahan luas tidak terlalu jauh berbeda. Artinya, rata-rata petani menguasai lahan kurang dari 0,25 ha. Hal
ini disebabkan oleh belum banyaknya masyarakat yang memiliki lahan di atas 0,25 ha dan hal tersebut juga merupakan gambaran kondisi masyarakat petani di
Indonesia yang rata-rata masih memiliki lahan sempit, yakni kurang dari 0,25 ha.
4.4.4 Tingkat Pengeluaran
Tingkat pengeluaran adalah biaya yang dihabiskan atau dikeluarkan oleh individu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tingkat pengeluaran dibagi
menjadi 3 kategori, yaitu: tingkat pengeluaran tinggi lebih dari Rp2.000.000,-, tingkat pengeluaran sedang Rp1.000.000,- sampai Rp2.000.000,-, dan tingkat
pengeluaran rendah kurang dari Rp1.000.000,-. Tingkat pengeluaran didapat berdasarkan rata-rata minimum UMR Kabupaten Bogor pada tahun 2011 yaitu
sebesar Rp.1.172.060,- dengan asumsi pengeluaran dapat mencerminkan pendapatan responden. Karakteristik tingkat pengeluaran ini hanya berlaku untuk
responden non petani. Pada Tabel 8 akan disajikan karakteristik tingkat pengeluaran responden.
Tabel 8. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Pengeluaran Tingkat Pengeluaran
Jumlah n = 25 Jumlah
Rendah 8
32 Sedang
10 40
Tinggi 7
28 Total
25 100
Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui bahwa responden non petani rata-rata memiliki tingkat pengeluaran sedang yaitu diantara Rp1.000.000,- sampai
Rp2.000.000,- . Hal ini menunjukkan bahwa responden non petani memiliki tingkat pengeluaran diatas rata-rata minimum UMR Kabupaten Bogor pada Tahun
2011, yaitu sebesar Rp1.172.060,-. Dengan kata lain, rata-rata pendapatan responden non petani tergolong kategori pendapatan sedang, yaitu antara
Rp1.000.000,- sampai Rp2.000.000,- . Sementara itu persentase responden yang tingkat pengeluarannya rendah dan sedang tidak terlalu menunjukkan perbedaan
yaitu antara 28 persen sampai 32 persen.