Pemodelan struktur Pengaruh interaksi

“H a k C ip ta B a d a n S ta n d a rd is a si N a si o n a l, C o p y s ta n d a r i n i d ib u a t u n tu k p e n a ya n g a n d i w w w .b sn .g o .id d a n t id a k u n tu k d i k o m e rs ia lk a n ” SNI 1726:2012 © BSN 2012 53 dari 138 Tabel 13 Prosedur analisis yang boleh digunakan Kategori desain seismik Karakteristik struktur An al isi s g aya lateral eki val en Pasal 7. 8 A na lis is sp ektru m resp o n s ra g am Pasal 7. 9 Pro sed u r ri w ayat resp o n s sei sm ik Pasal 11

B, C Bangunan dengan Kategori Risiko I atau II dari

konstruksi rangka ringan dengan ketinggian tidak melebihi 3 tingkat I I I Bangunan lainnya dengan Kategori Risiko I atau II, dengan ketinggian tidak melebihi 2 tingkat I I I Semua struktur lainnya I I I

D, E, F Bangunan dengan Kategori Risiko I atau II dari

konstruksi rangka ringan dengan ketinggian tidak melebihi 3 tingkat I I I Bangunan lainnya dengan Kategori Risiko I atau II dengan ketinggian tidak melebihi 2 tingkat I I I Struktur beraturan dengan T 3,5T s dan semua struktur dari konstruksi rangka ringan I I I Struktur tidak beraturan dengan T 3,5T s dan mempunyai hanya ketidakteraturan horisontal Tipe

2, 3, 4, atau 5 dari Tabel 10 atau ketidakteraturan vertikal Tipe 4, 5a, atau 5b dari Tabel 11

I I I Semua struktur lainnya TI I I CATATANI: Diijinkan, TI: Tidak Diijinkan

7.7.3 Pemodelan struktur

Model matematika struktur harus dibuat untuk tujuan penentuan gaya elemen struktur dan perpindahan struktur yang dihasilkan dari beban yang diterapkan dan semua perpindahan yang dikenakan atau pengaruh P-delta. Model harus menyertakan kekakuan dan kekuatan elemen yang signifikan terhadap distribusi gaya dan deformasi dalam struktur dan merepresentasikan distribusi massa dan kekakuan secara spasial pada seluruh struktur. Sebagai tambahan, model tersebut harus sesuai dengan hal berikut ini: a. Properti kekakuan elemen beton dan batu bata harus memperhitungkan pengaruh penampang retak; b. Untuk sistem rangka baja pemikul momen, kontribusi deformasi daerah panel pada simpangan antar lantai tingkat keseluruhan harus disertakan. Struktur yang mempunyai ketidakteraturan struktur horisontal Tipe 1a, 1b, 4, atau 5 dari Tabel 10harus dianalisis menggunakan penggambaran 3-D. Jika model 3-D digunakan, minimum tiga derajat kebebasan dinamis yang terdiri dari translasi dalam dua arah denah ortogonal dan rotasi torsi terhadap sumbu vertikal harus disertakan di masing-masing tingkat struktur. Jika diafragma belum diklasifikasikan sebagai kaku atau fleksibel sesuai dengan 7.3.1, model tersebut harus menyertakan representasi karakteristik kekakuan diafragma dan derajat kebebasan dinamis tambahan tersebut diperlukan untuk memperhitungkan partisipasi diafragma dalam respons dinamis struktur. PENGECUALIAN Analisis menggunakan representasi 3-D tidak diperlukan untuk struktur dengan diafragma fleksibel yang memiliki ketidakberaturan horisontal struktur Tipe 4.

7.7.4 Pengaruh interaksi

“H a k C ip ta B a d a n S ta n d a rd is a si N a si o n a l, C o p y s ta n d a r i n i d ib u a t u n tu k p e n a ya n g a n d i w w w .b sn .g o .id d a n t id a k u n tu k d i k o m e rs ia lk a n ” SNI 1726:2012 © BSN 2012 54 dari 138 Rangka penahan momen yang dilingkupi atau dihubungkan oleh elemen yang lebih kaku dan tidak dianggap sebagai bagian sistem penahan gaya gempa harus didesain agar aksi atau kegagalan elemen tersebut tidak akan memperparah beban vertikal dan kemampuan rangka penahan gaya gempa. Desainnya harus memperhitungkan pengaruh elemen kaku ini pada sistem struktur pada deformasi struktur yang terkait dengan simpangan antar lantai tingkat desain seperti ditentukan dalam 7.8.6. Sebagai tambahan, pengaruh elemen ini harus diperhitungkan bila menentukan apakah suatu struktur mempunyai satu atau lebih ketidakteraturan yang didefinisikan dalam 7.3.2. 7.8 Prosedur gaya lateral ekivalen 7.8.1 Geser dasar seismik