Nilai-nilai R Prosedur analisis dua tahap

“H a k C ip ta B a d a n S ta n d a rd is a si N a si o n a l, C o p y s ta n d a r i n i d ib u a t u n tu k p e n a ya n g a n d i w w w .b sn .g o .id d a n t id a k u n tu k d i k o m e rs ia lk a n ” SNI 1726:2012 © BSN 2012 38 dari 138 k Penambahan ketinggian sampai 13,7 m diijinkan untuk fasilitas gudang penyimpanan satu tingkat. l Dinding geser didefinisikan sebagai dinding struktural. m Definisi “ Dinding Struktural Khusus”, termasuk konstruksi pra cetak dan cetak di tempat. n Definisi “Rangka Momen Khusus”, termasuk konstruksi pra cetak dan cetak di tempat. o Secara berurutan, efek beban gempa dengan kuat lebih mh E , diijinkan berdasarkan perkiraan kekuatan yang ditentukan sesuai dengan tata cara yang berlaku. p Rangka baja canai dingin pemikul momen khusus dengan pembautan harus dibatasi untuk bangunan dengan tinggi satu lantai sesuai dengan tata cara yang berlaku.

7.2.3 Kombinasi sistem rangka dalam arah yang sama

Jika sistem penahan gaya gempa yang berbeda digunakan dalam kombinasi untuk menahan gaya gempa dalam arah respons struktur yang sama, selain dari kombinasi-kombinasi yang dianggap sebagai sistem ganda, batasan sistem yang lebih ketat termuat dalam Tabel9 harus dikenakan dan desainnya harus sesuai dengan persyaratan pasal ini.

7.2.3.1 Nilai-nilai R

, d C , dan untuk kombinasi vertikal Jika sistem struktur mempunyai kombinasi vertikal dalam arah yang sama, maka persyaratan dibawah ini harus diikuti: 1. Jika struktur bagian bawah memiliki koefisien modifikasi respons R yang lebih kecil, maka koefisien desain R , , dan d C untuk struktur bagian atas diijinkan untuk digunakan menghitung gaya dan simpangan antar lantai. Untuk desain struktur bagian bawah koefisien R , , dan d C yang sesuai harus digunakan. Gaya yang ditransfer dari struktur atas harus diperbesar dengan mengalikannya dengan perbandingan nilai faktor modifikasi respons terbesar terhadap faktor modifikasi respons terkecil; 2. Jika struktur atas memiliki nilai faktor modifikasi respons yang lebih kecil, maka koefisien desain R , , dan d C struktur atas harus digunakan untuk kedua struktur atas maupun struktur bawah. PENGECUALIAN: 1. Struktur atap dengan ketinggian tidak melebihi dua tingkat dan 10 persen berat struktur total; 2. Sistem struktur penumpu lainnya dengan berat sama atau kurang dari 10 persen berat struktur; 3. Hunian mandiri satu dan dua keluarga dari konstruksi rangka ringan.

7.2.3.2 Prosedur analisis dua tahap

Prosedur gaya lateral ekivalen dua tahap diijinkan untuk digunakan untuk struktur yang mempunyai bagian atas yang fleksibel di atas bagian bawah yang kaku, asalkan desain struktur dilakukan sesuai dengan hal-hal berikut ini: a. Kekakuan bagian bawah harus paling sedikit 10 kali kekakuan bagian atas; b. Perioda struktur keseluruhan tidak boleh lebih besar dari 1,1 kali perioda bagian atas yang dianggap sebagai struktur terpisah yang ditumpu pada peralihan antara bagian atas ke bagian bawah; c. Bagian atas yang fleksibel harus didesain sebagai struktur terpisah menggunakan nilai R dan yang sesuai; d. Bagian bawah yang kaku harus didesain sebagai struktur terpisah menggunakan nilai R dan yang sesuai. Reaksi dari bagian atas harus ditentukan dari analisis bagian atas yang diperbesar dengan rasio R bagian atas terhadap R bagian bawah. Rasio ini tidak boleh kurang dari 1,0; “H a k C ip ta B a d a n S ta n d a rd is a si N a si o n a l, C o p y s ta n d a r i n i d ib u a t u n tu k p e n a ya n g a n d i w w w .b sn .g o .id d a n t id a k u n tu k d i k o m e rs ia lk a n ” SNI 1726:2012 © BSN 2012 39 dari 138 e. Bagian atas dianalisis dengan gaya lateral ekivalen atau prosedur ragam spektrum respons, dan bagian bawah dianalisis dengan prosedur gaya lateral ekivalen.

7.2.3.3 Nilai-nilai