Elemen kolektor Desain untuk gaya melintang bidang

“H a k C ip ta B a d a n S ta n d a rd is a si N a si o n a l, C o p y s ta n d a r i n i d ib u a t u n tu k p e n a ya n g a n d i w w w .b sn .g o .id d a n t id a k u n tu k d i k o m e rs ia lk a n ” SNI 1726:2012 © BSN 2012 63 dari 138

7.10.1.1 Gaya desaindiafragma

Diafragma lantai dan atap harus didesain untuk menahan gaya gempa desain dari analisis struktur, tetapi tidak boleh kurang dari yang ditentukan sesuai dengan Persamaan 37 sebagai berikut: px n x i i n x i i px w w F F 37 Keterangan: px F = gaya desain diafragma; i F =gaya desain yang diterapkan di tingkat i i w =tributari berat sampai tingkat i px w = tributari berat sampai diafragma di tingkat x . Gaya yang ditentukan dari Persamaan 37 tidak boleh kurang dari: px e DS px W I S F 0,2 37 dan tidak boleh melebihi: px e DS px W I S F 4 , 38 Jika diafragma disyaratkan untuk menyalurkan gaya gempa desain dari elemen penahan vertikal di atas diafragma sampai elemen penahan vertikal lainnya di bawah diafragma akibat pergeseran dalam penempatan elemen atau untuk mengubah kekakuan lateral relatif pada elemen vertikal, gaya ini harus ditambahkan pada gaya yang ditentukan dari Persamaan 36. Faktor redundansi, , berlaku pada desain diafragma pada struktur yang dirancang untuk kategori desain seismik D, E, atau F. Untuk gaya inersia yang dihitung sesuai dengan Persamaan 36, faktor redundansi harus sama dengan 1,0. Untuk gaya transfer, faktor redundansi, , harus sama seperti yang digunakan untuk struktur. Untuk struktur yang mempunyai tipe ketidakteraturan struktur horisontal atau vertikal yang ditunjukkan dalam 7.3.3.4, persyaratan penampang tersebut juga harus berlaku.

7.10.2 Elemen kolektor

Elemen kolektor harus disediakan yang mampu menyalurkan gaya gempa yang berasal dari bagian lain struktur ke elemen yang menyediakan tahanan terhadap gaya tersebut. 7.10.2.1 Elemen-elemen kolektor yang memerlukan kombinasi beban dengan faktor kuat lebih untuk kategori desain seismik C hingga F Pada struktur yang dirancang untuk kategori desain seismik C, D, E, atau F, elemen-elemen kolektor lihat Gambar 6 dan sambungan-sambungannya, termasuk sambungan- sambungan ke komponen vertikal harus didesain untuk menahan nilai maksimum diantara nilai-nilai berikut: “H a k C ip ta B a d a n S ta n d a rd is a si N a si o n a l, C o p y s ta n d a r i n i d ib u a t u n tu k p e n a ya n g a n d i w w w .b sn .g o .id d a n t id a k u n tu k d i k o m e rs ia lk a n ” SNI 1726:2012 © BSN 2012 64 dari 138 1. Gaya-gaya yang dihitung menggunakan pengaruh beban gempa, termasuk faktor kuat lebih dalam 7.4.3 dengan gaya-gaya gempa ditetapkan berdasarkan prosedur gaya lateral ekivalen dalam 7.8 atau prosedur analisis spektrum respons ragam dalam 7.9; 2. Gaya-gaya yang dihitung menggunakan pengaruh beban gempa, termasuk faktor kuat lebih dalam 7.4.3 dengan gaya-gaya gempa ditetapkan berdasarkan Persamaan 37; 3. Gaya-gaya yang dihitung menggunakan kombinasi beban dalam7.4.2.3, dengan gaya gempa ditetapkan oleh Persamaan 38. Gaya-gaya transfer, sebagaimana dijelaskan dalam 7.10.1.1, harus ditinjau. PENGECUALIAN: 1. Gaya-gaya yang dihitung di atas tidak perlu melebihi gaya-gaya yang dihitung menggunakan kombinasi beban dalam 7.4.2.3, dengan gaya gempa ditetapkan berdasarkan Persamaan 39. 2. Pada struktur atau bagiannya yang dibres secara keseluruhan dengan dinding geser portal ringan, elemen-elemen kolektor beserta sambungannya, termasuk sambungan-sambungan ke elemen- elemen vertikal hanya perlu didesain untuk menahan kombinasi beban sesuai 7.4.2.3, dengan gaya-gaya gempa ditetapkan berdasarkan 7.10.1.1. Gambar 6 - Kolektor 7.11 Dinding struktural dan pengangkurannya

7.11.1 Desain untuk gaya melintang bidang

Dinding struktur dan pengangkurannya harus didesain untuk gaya tegak lurus terhadap permukaan sebesar e DS p I S F 0.4 kali berat dinding struktur dengan gaya minimum sebesar 10 persen berat dinding struktur. Interkoneksi elemen dinding struktur dan sambungan pada sistem rangka pendukung harus mempunyai daktilitas yang cukup, kapasitas rotasi, atau kekuatan yang cukup untuk menahan susut, perubahan suhu, dan perbedaan penurunan fondasi bila dikombinasikan dengan gaya gempa. 7.11.2 Pengangkuran dinding struktural dan penyaluran gaya desain pada diafragma 7.11.2.1 Gaya pengangkuran dinding Pengangkuran dinding struktural pada konstruksi pendukung harus dapat menyediakan suatu sambungan langsung yang mampu menahan gaya rencana berikut: p e a DS p W I k S F 0,4 40 p F tidak boleh diambil kurang dari p e a W I k 0,2 . “H a k C ip ta B a d a n S ta n d a rd is a si N a si o n a l, C o p y s ta n d a r i n i d ib u a t u n tu k p e n a ya n g a n d i w w w .b sn .g o .id d a n t id a k u n tu k d i k o m e rs ia lk a n ” SNI 1726:2012 © BSN 2012 65 dari 138 30 1,0 f a L k 41 a k tidak perlu diambil lebih besar dari 2,0. Keterangan: p F =gaya desain pada angkur-angkur individu DS S = parameter percepatan respons spektral desain pada perioda pendek menurut 6.3 e I =faktor keutamaan gempa menurut 4.1.2; a k =faktor amplifikasi untuk fleksibilitas diafragma; f L =bentang diafragma fleksibel dalam m yang memberikan tumpuan lateral pada dinding; bentang tersebut diukur antara elemen-elemen vertikal yang menyediakan tumpuan lateral terhadap diafragma tersebut pada arah yang ditinjau. Nilai f L adalah 0 untuk diafragma kaku; p W =berat dinding sesuai luasan tributari angkur. Bila angkur tidak terletak di atap dan seluruh diafragma tidak fleksibel, maka nilai yang diperoleh dari Persamaan 40 diijinkan untuk dikalikan dengan faktor z h 1 2 3 , dimana z adalah tinggi angkur di atas dasar struktur dan h adalah tinggi atap di atas dasar. Dinding struktural harus didesain untuk menahan lentur antara angkur-angkur bila spasi angkur melebihi 1200 mm. 7.11.2.2 Persyaratan tambahan untuk diafragma pada struktur yang dirancang untuk kategori desain seismik C sampai F

7.11.2.2.1 Penyaluran gaya pengangkuran ke dalam diafragma

Diafragma harus disediakan dengan pengikat atau strut menerus antara kord diafragma untuk mendistribusikan gaya pengangkuran ini dalam diafragma. Sambungan diafragma harus positif, mekanis, atau dilas. Kord tambahan diijinkan untuk digunakan untuk membentuk subdiafragma untuk mentransmisikan gaya pengangkuran ke pengikat silang menerus utama. Rasio panjang-terhadap-lebar maksimum subdiafragma struktur harus sebesar 2,5 sampai 1. Sambungan dan pengangkuran mampu menahan gaya yang ditetapkan harus disediakan antara diafragma dan komponen yang terhubung. Sambungan harus menerus ke dalam diafragma dengan jarak yang cukup untuk membentuk gaya yang disalurkan ke dalam diafragma.

7.11.2.2.2 Elemen baja dari sistem pengangkuran dinding struktur

Gaya desain kekuatan untuk elemen baja dari sistem pengangkuran dinding struktur, dengan pengecualian baut angkur dan baja tulangan, harus ditingkatkan dengan 1,4 kali gaya yang selain itu disyaratkan oleh pasal ini. “H a k C ip ta B a d a n S ta n d a rd is a si N a si o n a l, C o p y s ta n d a r i n i d ib u a t u n tu k p e n a ya n g a n d i w w w .b sn .g o .id d a n t id a k u n tu k d i k o m e rs ia lk a n ” SNI 1726:2012 © BSN 2012 66 dari 138

7.11.2.2.3 Diafragma kayu

Pada diafragma kayu, pengikat menerus harus diadakan sebagai tambahan pada pembungkus diafragma. Pengangkuran tidak boleh diselesaikan dengan penggunaan paku miring toenails atau paku yang akan dicabut baik pada papan kayu atau rangka yang digunakan pada lentur melintang serat atau tarik melintang serat. Pembungkus diafragma tidak boleh dianggap efektif bila penyediaan pengikat atau strut disyaratkan oleh pasal ini.

7.11.2.2.4 Diafragma dek metal

Pada diafragma dek metal, dek metal tidak boleh digunakan sebagai pengikat menerus yang disyaratkan oleh pasal ini dalam arah tegak lurus pada bentang dek.

7.11.2.2.5 Strip tertanam

Diafragma pada pengangkuran dinding struktur menggunakan strip tertanam harus dihubungkan dengan, atau dikait melingkari, baja tulangan atau selain itu dihentikan agar secara efektif menyalurkan gaya ke baja tulangan.

7.11.2.2.6 Sistem pengangkuran dibebani eksentris

Jika elemen sistem pengangkuran dinding dibebani eksentris atau tidak tegak lurus pada dinding, sistem tersebut harus didesain untuk menahan semua komponen gaya yang ditimbulkan oleh eksentrisitas.

7.11.2.2.7 Dinding dengan pilaster

Jika pilaster ada pada dinding, gaya pengangkuran di pilaster harus dihitung dengan meninjau beban tambahan yang disalurkan dari panel dinding ke pilaster. Namun, gaya pengangkuran minimum di lantai atau atap tidak boleh direduksi. 7.12 Simpangan antar lantai tingkat dan deformasi 7.12.1 Batasan simpangan antar lantai tingkat