Perpindahan relatif seismik Perpindahan dalam struktur Perpindahan antara struktur

“H a k C ip ta B a d a n S ta n d a rd is a si N a si o n a l, C o p y s ta n d a r i n i d ib u a t u n tu k p e n a ya n g a n d i w w w .b sn .g o .id d a n t id a k u n tu k d i k o m e rs ia lk a n ” SNI 1726:2012 © BSN 2012 91 dari 138 Keterangan: p F = gaya seismik rencana DS S = percepatan spektra pada perioda pendek, seperti yang ditentukan 6.3 p a = faktor amplifikasi elemen, bervariasi dari 1,00 sampai 2,50 gunakan nilai yang sesuai dari Tabel 18 atau 19 p I = faktor keutamaan elemen, bervariasi dari 1 sampai 1,5 Lihat 9.1.1; p W = berat operasional elemen p R = faktor modifikasi respons elemen, bervariasi dari 1 sampai 12 gunakan nilai yang sesuai dari Tabel 18 atau 19 z = tinggi struktur di mana elemen ditambatkan, diukur dari dasar. Untuk elemen di lantai dasar atau di bawah lantai dasar, z dapat diambil 0. Nilai untuk h z tidak perlu lebih dari 1,0 h = tinggi rata- rata struktur diukur dari dasar hingga level atap Gaya p F harus diterapkan secara independen pada sekurangnya dua arah horisontal yang ortogonal dan dikombinasikan dengan beban-beban layan yang bekerja pada elemen. Untuk sistem kantilever vertikal, gaya p F harus diasumsikan bekerja di arah horisontal sebarang. Selain itu, elemen tersebut harus didesain untuk suatu gaya gempa vertikal sebesar p DS W S 0,2 yang bekerja secara bersamaan dengan p F . Faktor redundansi, , dapat diambil sebesar 1 dan faktor kuat lebih, , tidak berlaku disini. PENGECUALIAN Gaya gempa vertikal tidak perlu diperhitungkan untuk panel lantai dan langit-langit yang diletakkan tanpa tambatan. Jika beban-beban non seismik pada elemen nonstruktural melebihi p F , maka beban-beban tersebut akan menentukan perencanaan elemen berbasis kekuatan, tetapi ketentuan dan batasan detailing yang diberikan pada pasal ini harus tetap berlaku. Sebagai ganti gaya-gaya yang ditentukan dengan Persamaan 64, percepatan pada sebarang tingkat dapat ditentukan dengan prosedur analisis ragam berdasarkan 7.9 dengan R = 1,0. Gaya gempa ditentukan dengan Persamaan 67: x p p p p i p A I R W a a F 67 Keterangan: i a adalah percepatan pada tingkat ke- i yang didapat dari analisis ragam dan dimana x A adalah faktor amplifikasi torsi yang ditentukan dengan Persamaan 33. Batas atas dan batas bawah p F tetap mengacu pada Persamaan 65 dan Persamaan 66.

9.2.2 Perpindahan relatif seismik

Pengaruh perpindahan relatif seismik harus diperhitungkan pada kombinasi dengan perpindahan akibat beban-beban lain. Perpindahan relatif seismik pl D ditentukan sesuai dengan persamaan berikut: e p pl I D D 68 dimana p D ditentukan sesuai persamaan-persamaan dalam 9.2.3 dan 9.2.4.

9.2.3 Perpindahan dalam struktur

“H a k C ip ta B a d a n S ta n d a rd is a si N a si o n a l, C o p y s ta n d a r i n i d ib u a t u n tu k p e n a ya n g a n d i w w w .b sn .g o .id d a n t id a k u n tu k d i k o m e rs ia lk a n ” SNI 1726:2012 © BSN 2012 92 dari 138 Untuk dua titik sambungan pada struktur yang sama, satu pada ketinggian x h dan yang lainnya pada ketinggian y h , p D ditentukan sebagai: yA xA p D 69 p D dapat juga ditentukan berdasarkan prosedur ragam sesuai dengan 7.9, dengan menggunakan perbedaan lendutan lantai yang dihitung untuk setiap ragam dan mengkombinasikannya menggunakan prosedur kombinasi ragam yang sesuai. p D tidak perlu diambil lebih besar dari: sx aA y x p h h h D 70

9.2.4 Perpindahan antara struktur

Untuk dua titik sambungan pada struktur A dan B yang terpisah, satu pada ketinggian x h dan yang lainnya pada ketinggian y h , p D ditentukan sebagai: yB xA p D 71 p D tidak perlu lebih besar dari: sx aB y sx aA x p h h h h D 72 Keterangan: p D = perpindahan relatif seismik, di mana elemen harus didesain untuk mengakomodasinya xA =perpindahan bangunan di tingkat x pada Struktur A, ditentukan berdasarkan Persamaan 34 yA =perpindahan bangunan di tingkat y pada Struktur A, ditentukan berdasarkan Persamaan 34 yB =perpindahan bangunan di tingkat y pada Struktur B, ditentukan berdasarkan Persamaan 34 x h = tinggi tingkat x di mana titik sambungan atas diletakkan y h = tinggi tingkat y di mana titik sambungan bawah diletakkan aA = simpangan antar lantai yang diijinkan untuk struktur A seperti yang didefinisikan pada Tabel 16 aB =simpangan antar lantai yang diijinkan untuk struktur B seperti yang didefinisikan pada Tabel 16 sx h =tinggi antar lantai yang digunakan dalam pendefinisian simpangan yang diijinkan a pada Tabel 16 CATATAN sx a h =indeks simpangan antar lantai. “H a k C ip ta B a d a n S ta n d a rd is a si N a si o n a l, C o p y s ta n d a r i n i d ib u a t u n tu k p e n a ya n g a n d i w w w .b sn .g o .id d a n t id a k u n tu k d i k o m e rs ia lk a n ” SNI 1726:2012 © BSN 2012 93 dari 138 Pengaruh perpindahan relatif seismik harus diperhitungkan pada kombinasi dengan perpindahan akibat beban-beban lainnya. 9.3 Pengangkuran elemen nonstruktural 9.3.1 Umum