Guling Batasan simpangan antar lantai dan pemisahan bangunan Kategori desain seismik dan faktor keutamaan elemen

“H a k C ip ta B a d a n S ta n d a rd is a si N a si o n a l, C o p y s ta n d a r i n i d ib u a t u n tu k p e n a ya n g a n d i w w w .b sn .g o .id d a n t id a k u n tu k d i k o m e rs ia lk a n ” SNI 1726:2012 © BSN 2012 89 dari 138

8.8.3.2.1 Torsi

Desain struktur dengan diafragma yang tidak fleksibel harus menyertakan momen torsi, t M kN-m yang dihasilkan dari eksentrisitas antara lokasi pusat massa dan pusat kekakuan.

8.8.4 Guling

Struktur harus didesain untuk menahan pengaruh guling yang diakibatkan oleh gaya gempa yang ditentukan dalam 8.8.2.Fondasi struktur harus didesain untuk memikul tidak kurang dari 75 persen momen desain guling fondasi, f M kN-m di muka-kontak fondasi-tanah.

8.8.5 Batasan simpangan antar lantai dan pemisahan bangunan

Simpangan antar lantai struktur tidak perlu dihitung. Jika nilai simpangan antar lantai diperlukan untuk penggunaan dalam tata cara material, untuk menentukan pemisahan struktur antara bangunan, untuk desain penutup permukaan bangunan cladding, atau untuk persyaratan desain lainnya, simpangan antar lantai harus diambil sebesar 1 persen ketinggian bangunan kecuali perhitungan menunjukkan kurang. Semua bagian struktur harus didesain untuk bekerja sebagai unit yang terintegrasi dalam menahan gaya gempa kecuali jika dipisahkan secara struktur oleh jarak yang cukup untuk menghindari kontak yang merusak akibat defleksi total. 9 Persyaratan desainseismik pada elemennonstruktural 9.1 Ruang lingkup Pasalini menetapkan kriteria desain minimum untuk elemen-elemen nonstruktural yang secara permanen disatukan pada struktur dan untuk tumpuannya serta untuk tambatannya. Bila berat suatu elemen nonstruktural adalah lebih besar dari atau sama dengan 25 persen berat seismik efektif struktur, W , yang didefinisikan dalam 7.7.2, maka elemen nonstruktural tersebut harus diklasifikasikan sebagai suatu struktur bangunan non gedung dan harus didesain sesuai dengan 10.1.3.b.

9.1.1 Kategori desain seismik dan faktor keutamaan elemen

Elemen nonstruktural harus didesain dengan kategori desain seismik yang sama dengan kategori desain seismik struktur tempat elemen berada atau kategori desain seismik struktur penyokongnya. Semua elemen harus didesain dengan suatu faktor keutamaan elemen yang diberikan pada bagian ini. Faktor keutamaan elemen p I diambil sebesar 1,5 jika kondisi berikut terpenuhi: 1. Elemen nonstruktural diperlukan untuk tujuan keselamatan setelah gempa, termasuk sistem sprinkler untuk proteksi kebakaran dan tangga keluar; 2. Elemen nonstruktural yang menyalurkan, menyangga atau mengandung bahan-bahan berbahaya yang dapat mengancam keselamatan umum bila bocor; 3. Elemen nonstruktural yang terdapat di dalam atau menumpu pada struktur dengan kategori risiko bangunan IV dan elemen tersebut diperlukan untuk kelanjutan operasional bangunan, atau kerusakannya akan mempengaruhi kelanjutan operasional bangunan. Elemen-elemen nonstruktural lainnya dapat didesain dengan faktor keutamaan elemen p I =1,0. “H a k C ip ta B a d a n S ta n d a rd is a si N a si o n a l, C o p y s ta n d a r i n i d ib u a t u n tu k p e n a ya n g a n d i w w w .b sn .g o .id d a n t id a k u n tu k d i k o m e rs ia lk a n ” SNI 1726:2012 © BSN 2012 90 dari 138

9.1.2 Pengecualian-pengecualian