“H a
k C
ip ta
B a
d a
n S
ta n
d a
rd is
a si
N a
si o
n a
l, C o
p y s
ta n
d a
r i n
i d ib
u a
t u n
tu k
p e
n a
ya n
g a
n d
i w w
w .b
sn .g
o .id
d a
n t
id a
k u
n tu
k d
i k o
m e
rs ia
lk a
n ”
SNI 1726:2012
© BSN 2012 15 dari 138
Tabel 1- Kategori risiko bangunan gedung dan non gedung untuk beban gempa lanjutan
Jenis pemanfaatan Kategori
risiko
Gedung dan non gedung yang ditunjukkan sebagai fasilitas yang penting, termasuk, tetapi tidak dibatasi untuk:
- Bangunan-bangunan monumental
- Gedung sekolah dan fasilitas pendidikan
- Rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya yang memiliki fasilitas bedah dan
unit gawat darurat - Fasilitas pemadam kebakaran, ambulans, dan kantor polisi, serta garasi
kendaraan darurat - Tempat perlindungan terhadap gempa bumi, angin badai, dan tempat
perlindungan darurat lainnya - Fasilitas kesiapan darurat, komunikasi, pusat operasi dan fasilitas lainnya
untuk tanggap darurat - Pusat pembangkit energi dan fasilitas publik lainnya yang dibutuhkan pada
saat keadaan darurat - Struktur tambahan termasuk menara telekomunikasi, tangki penyimpanan
bahan bakar, menara pendingin, struktur stasiun listrik, tangki air pemadam kebakaran atau struktur rumah atau struktur pendukung air atau material atau
peralatan pemadam kebakaran yang disyaratkan untuk beroperasi pada saat keadaan darurat
Gedung dan non gedung yang dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi struktur bangunan lain yang masuk ke dalam kategori risiko IV.
IV
Tabel 2- Faktor keutamaan gempa Kategori risiko
Faktor keutamaan gempa,
e
I I atau II
1,0 III
1,25 IV
1,50
4.2 Kombinasi beban terfaktor dan beban layan 4.2.1 Lingkup penerapan
Struktur bangunan gedung dan non gedung harus dirancang menggunakan kombinasi pembebanan berdasarkan 4.2.2 atau 4.2.3.
4.2.2 Kombinasi beban untuk metoda ultimit
Struktur, komponen-elemen struktur dan elemen-elemen fondasi harus dirancang sedemikian hingga kuat rencananya sama atau melebihi pengaruh beban-beban terfaktor
dengan kombinasi-kombinasi sebagai berikut:
1. D
1,4
2. R
L L
D
r
atau 0,5
1,6 1,2
3.
W L
R L
D
r
0,5 atau
atau 1,6
1,2
4. R
L L
W D
r
atau 0,5
1,0 1,2
“H a
k C
ip ta
B a
d a
n S
ta n
d a
rd is
a si
N a
si o
n a
l, C o
p y s
ta n
d a
r i n
i d ib
u a
t u n
tu k
p e
n a
ya n
g a
n d
i w w
w .b
sn .g
o .id
d a
n t
id a
k u
n tu
k d
i k o
m e
rs ia
lk a
n ”
SNI 1726:2012
© BSN 2012 16 dari 138
5. L
E D
1,0 1,2
6. W
D
1,0 0,9
7. E
D
1,0 0,9
PENGECUALIAN Faktor beban untuk
L
pada kombinasi 3, 4, dan 5 boleh diambil sama dengan 0,5 kecuali untuk ruangan garasi, ruangan pertemuan dan semua ruangan yang nilai beban hidupnya
lebih besar daripada 500 kgm
2
.
Bila beban air F
bekerja pada struktur, maka keberadaannya harus diperhitungkan dengan nilai faktor beban yang sama dengan faktor beban untuk beban mati
D pada kombinasi 1
hingga 5 dan 7. Bila beban tanah
H bekerja pada struktur, maka keberadaannya harus diperhitungkan
sebagai berikut: 1. Bila adanya beban
H memperkuat pengaruh variabel beban utama, maka perhitungkan
pengaruh H
dengan faktor beban = 1,6; 2. Bila adanya beban
H memberi perlawanan terhadap pengaruh variabel beban utama,
maka perhitungkan pengaruh H
dengan faktor beban = 0,9 jika bebannya bersifat permanen atau dengan faktor beban = 0 untuk kondisi lainnya.
Pengaruh yang paling menentukan dari beban-beban angin dan seismik harus ditinjau, namun kedua beban tersebut tidak perlu ditinjau secara simultan. Lihat 7.4 untuk definisi
khusus mengenai pengaruh beban gempa E
.
4.2.3 Kombinasi beban untuk metoda tegangan ijin
Beban-beban di bawah ini harus ditinjau dengan kombinasi-kombinasi berikut untuk perencanaan struktur, komponen-elemen struktur dan elemen-elemen fondasi berdasarkan
metoda tegangan ijin:
1. D
2. L
D 3.
R L
D
r
atau 4.
R L
L D
r
atau 0,75
0,75 5.
E W
D 0,7
atau 0,6
6. R
L L
E W
D
r
atau 0,75
0,75 0,7
atau 0,6
0,75 7.
W D
0,6 0,6
8. E
D
0,7 0,6
Bila beban air F
bekerja pada struktur, maka keberadaannya harus diperhitungkan dengan nilai faktor beban yang sama dengan faktor beban untuk beban mati
D pada kombinasi 1
hingga 6 dan 8.
“H a
k C
ip ta
B a
d a
n S
ta n
d a
rd is
a si
N a
si o
n a
l, C o
p y s
ta n
d a
r i n
i d ib
u a
t u n
tu k
p e
n a
ya n
g a
n d
i w w
w .b
sn .g
o .id
d a
n t
id a
k u
n tu
k d
i k o
m e
rs ia
lk a
n ”
SNI 1726:2012
© BSN 2012 17 dari 138
Bila beban tanah H
bekerja pada struktur, maka keberadaannya harus diperhitungkan sebagai berikut:
1. Bila adanya beban H
memperkuat pengaruh variabel beban utama, maka perhitungkan pengaruh
H dengan faktor beban = 1;
2. Bila adanya beban H
memberi perlawanan terhadap pengaruh variabel beban utama, maka perhitungkan pengaruh
H dengan faktor beban = 0,6 jika bebannya bersifat
permanen atau dengan faktor beban = 0 untuk kondisi lainnya. Pengaruh yang paling menentukan dari beban-beban angin dan seismik harus ditinjau,
namun kedua beban tersebut tidak perlu ditinjau secara simultan. Lihat 7.4 untuk definisi khusus mengenai pengaruh beban gempa
E .
5 Prosedur klasifikasi situsuntuk desainseismik 5.1 Klasifikasi situs
Pasal ini memberikan penjelasan mengenai prosedur untuk klasifikasi suatu situs untuk memberikan kriteria desain seismik berupa faktor-faktor amplifikasi pada bangunan. Dalam
perumusan kriteria desain seismik suatu bangunan di permukaan tanah atau penentuan amplifikasi besaran percepatan gempa puncak dari batuan dasar ke permukaan tanah untuk
suatu situs, maka situs tersebut harus diklasifikasikan terlebih dahulu. Profil tanah di situs harus diklasifikasikan sesuai dengan Tabel 3 dan 5.3, berdasarkan profil tanah lapisan 30 m
paling atas. Penetapan kelas situs harus melalui penyelidikan tanah di lapangan dan di laboratorium, yang dilakukan oleh otoritas yang berwewenang atau ahli desain geoteknik
bersertifikat, dengan minimal mengukur secara independen dua dari tiga parameter tanah yang tercantum dalam Tabel 3. Dalam hal ini, kelas situs dengan kondisi yang lebih buruk
harus diberlakukan. Apabila tidak tersedia data tanah yang spesifik pada situs sampai kedalaman 30 m, maka sifat-sifat tanah harus diestimasi oleh seorang ahli geoteknik yang
memiliki sertifikatijin keahlian yang menyiapkan laporan penyelidikan tanah berdasarkan kondisi getekniknya. Penetapan kelas situs SA dan kelas situs SB tidak diperkenankan jika
terdapat lebih dari 3 m lapisan tanah antara dasar telapak atau rakit fondasi dan permukaan batuan dasar.
5.2 Analisis respons situs untuk tanah kelas situs SF