“H a
k C
ip ta
B a
d a
n S
ta n
d a
rd is
a si
N a
si o
n a
l, C o
p y s
ta n
d a
r i n
i d ib
u a
t u n
tu k
p e
n a
ya n
g a
n d
i w w
w .b
sn .g
o .id
d a
n t
id a
k u
n tu
k d
i k o
m e
rs ia
lk a
n ”
SNI 1726:2012
© BSN 2012 108 dari 138
Analisis struktur dengan isolasi gempa, termasuk struktur bawah, isolator, dan struktur atas, harus mempertimbangkan berbagai variasi properti material isolator gempa selama masa
pakai rencana struktur, termasuk perubahan-perubahan akibat waktu, kontaminasi, pengaruh lingkungan, laju pembebanan, scragging, dan suhu.
12.2 Persyaratan perencanaan umum 12.2.1 Faktor keutamaan gempa
Semua bagian struktur, termasuk struktur di atas sistem isolasi, harus dirancang dengan kategori risiko sesuai dengan Tabel 2. Faktor keutamaan,
e
I harus diambil sebesar 1,0 untuk
struktur dengan isolasi seismik, tanpa membedakan kategori risiko yang diterapkan.
12.2.2 Parameter percepatan respons spektral MCE
R
,
MS
S
dan
1 M
S Parameter percepatan respons spektral MCE
R
,
MS
S dan
1 M
S harus ditentukan sesuai
dengan 6.2.
12.2.3 Konfigurasi
Setiap struktur harus ditetapkan sebagai struktur beraturan atau tidak beraturan berdasarkan konfigurasi struktural di atas sistem isolasi.
12.2.4 Sistem isolasi 12.2.4.1 Kondisi lingkungan
Selain persyaratan-persyaratan untuk beban-beban vertikal dan lateral akibat angin dan gempa, sistem isolasi harus memperhitungkan keadaan lingkungan lainnya, termasuk
pengaruh usia, rangkak, lelah fatigue, suhu operasional, dan pengaruh dari kelembaban atau bahan-bahan lain yang merusak.
12.2.4.2 Beban angin
Struktur yang diisolasi harus menahan beban angin rencana di semua tingkat di atas batas pemisahan isolasi. Di batas pemisahan isolasi, suatu sistem pengekang angin harus
disediakan untuk membatasi perpindahan lateral sistem isolasi, agar nilainya sama dengan yang disyaratkan antara tingkat-tingkat struktur di atas pemisahan isolasi, seperti yang
disyaratkan dalam 12.5.6.
12.2.4.3 Ketahanan kebakaran
Ketahanan sistem isolasi terhadap kebakaran harus sesuai dengan syarat untuk kolom- kolom, dinding-dinding, dan elemen-elemen penahan beban gravitasi lainnya di daerah yang
sama pada struktur.
12.2.4.4 Gaya pemulih lateral
Sistem isolasi harus dikonfigurasikan untuk menghasilkan suatu gaya pemulih sedemikian sehingga gaya lateral pada saat perpindahan rencana total adalah sekurang-kurangnya
W
0,025
lebih besar dari gaya lateral yang terjadi pada 50 persen dari perpindahan rencana total.
“H a
k C
ip ta
B a
d a
n S
ta n
d a
rd is
a si
N a
si o
n a
l, C o
p y s
ta n
d a
r i n
i d ib
u a
t u n
tu k
p e
n a
ya n
g a
n d
i w w
w .b
sn .g
o .id
d a
n t
id a
k u
n tu
k d
i k o
m e
rs ia
lk a
n ”
SNI 1726:2012
© BSN 2012 109 dari 138
12.2.4.5 Pengekangan perpindahan
Sistem isolasi tidak boleh dikonfigurasikan untuk mencakup suatu pengekangan perpindahan yang membatasi perpindahan lateral akibat gempa maksimum yang
dipertimbangkan yang lebih kecil daripada perpindahan maksimum total, kecuali jika struktur dengan isolasi seismik direncanakan sesuai dengan kriteria berikut ini, yang lebih ketat
daripada persyaratan di 12.2:
1. Respons gempa maksimum yang dipertimbangkan dihitung menurut persyaratan analisis dinamik dalam 12.6, secara khusus mempertimbangkan karakteristik-karakteristik non-
linier dari sistem isolasi dan struktur di atas sistem isolasi; 2. Kapasitas ultimit sistem isolasi dan elemen-elemen struktural yang berada di bawah
sistem isolasi harus melampaui kebutuhan kekuatan dan perpindahan dari gempa maksimum yang dipertimbangkan;
3. Struktur di atas sistem isolasi ditinjau stabilitas dan kebutuhan daktilitas dari gempa maksimum yang dipertimbangkan;
4. Pengekangan perpindahan menjadi tidak efektif pada suatu perpindahan yang lebih kecil dari 0,75 kali perpindahan rencana total, kecuali jika dapat dibuktikan dengan analisis
bahwa pemasangan sebelumnya menghasilkan kinerja yang memuaskan.
12.2.4.6 Stabilitas beban vertikal