Geser dasar seismik Distribusi vertikal

“H a k C ip ta B a d a n S ta n d a rd is a si N a si o n a l, C o p y s ta n d a r i n i d ib u a t u n tu k p e n a ya n g a n d i w w w .b sn .g o .id d a n t id a k u n tu k d i k o m e rs ia lk a n ” SNI 1726:2012 © BSN 2012 87 dari 138

8.7.5.4 Strip terbenam

Pengangkuran diafragma ke dinding menggunakan strip terbenam harus dihubungkan dengan atau dikaitkan mengelilingi baja tulangan, atau selain itu dihentikan agar secara efektif menyalurkan gaya ke baja tulangan.

8.7.6 Dinding penumpu dan dinding geser

Dinding penumpu dan dinding geser eksterior dan interior serta pengangkurannya harus didesain untuk gaya sebesar 40 persen dari percepatan respons spektral desain perioda pendek DS S dikalikan berat dinding, c W , tegak lurus pada permukaan, dengan gaya minimum sebesar 10 persen berat dinding. Hubungan satu sama lain dari elemen dinding dan sambungan untuk sistem rangka pendukung harus mempunyai daktilitas, kapasitas rotasi, atau kekuatan yang cukup untuk menahan susut, perubahan suhu, dan perbedaan penurunan fondasi bila dikombinasikan dengan gaya gempa.

8.7.7 Pengangkuran sistem non struktural

Jika disyaratkan oleh pasal 9, semua bagian atau elemen struktur harus diangkurkan untuk gaya gempa, p F , yang ditetapkan.

8.8 Prosedur analisis gaya lateral penyederhanaan

Analisis gaya lateral ekivalen harus terdiri dari penerapan gaya lateral statis ekivalen pada model matermatis linier struktur. Gaya lateral yang diterapkan dalam masing-masing arah harus dijumlah menjadi geser dasar seismik total yang diberikan oleh 8.8.1 dan harus didistribusikan secara vertikal sesuai dengan 8.8.2. Untuk tujuan analisis, struktur harus dianggap terjepit di dasarnya.

8.8.1 Geser dasar seismik

Geser dasar seismik, V , dalam arah yang ditetapkan harus ditentukan sesuai dengan Persamaan 61: W R S F V DS 61 di mana: s a DS S F S 3 2 dimana a F boleh diambil sebesar 1,0 untuk situs batu, 1,4 untuk situs tanah, atau ditentukan sesuai dengan 6.2. Untuk tujuan pasal ini, situs boleh dianggap sebagai batu jika terdapat tidak lebih dari 3 mtanah antara permukaan batu dan dasar fondasi telapak atau fondasi tikar. Dalam menghitung DS S , s S harus sesuai dengan6.1, tetapi tidak perlu diambil lebih besar dari 1,5. F = 1,0 untuk bangunan satu tingkat F = 1,1 untuk bangunan dua tingkat F = 1,2 untuk bangunan tiga tingkat R = faktor modifikasi respons dari Tabel 17 “H a k C ip ta B a d a n S ta n d a rd is a si N a si o n a l, C o p y s ta n d a r i n i d ib u a t u n tu k p e n a ya n g a n d i w w w .b sn .g o .id d a n t id a k u n tu k d i k o m e rs ia lk a n ” SNI 1726:2012 © BSN 2012 88 dari 138 W = berat seismik efektif struktur termasuk beban mati total struktur di atas elevasi tanah, dan beban-beban lainnya, yaitu: 1. Pada daerah yang digunakan untuk gudangtempat penyimpanan, minimum 25 persen beban hidup lantai harus disertakan; PENGECUALIAN: a. Bila beban gudang menambah tidak lebih dari 5 persen beban gempa efektif di tingkat yang ditinjau maka beban tersebut tidak perlu disertakan dalam penentuan beban gempa efektif; b. Beban hidup lantai pada struktur garasi dan gedung parkir terbuka tidak perlu disertakan. 2. Jika ketentuan untuk partisi yang disyaratkan oleh tata cara digunakan dalam desain beban lantai, maka berat partisi aktual atau berat minimum sebesar 0,5 kNm 2 , diambil yang terbesar, harus disertakan; 3. Berat total peralatan yang bersifat permanen dalam kondisi beroperasi; 4. Berat tanaman atau material lainnya pada taman di tingkat atap atau di lokasi- lokasi lainnya yang serupa.

8.8.2 Distribusi vertikal

Gaya di masing-masing tingkat harus dihitung menggunakan persamaan berikut: V W w F x x 62 Keterangan: x w =bagian dari berat seismik efektif struktur, W , di tingkat x .

8.8.3 Distribusi geser horisontal