arah horisontal ortogonal utama balok kopel beton dengan perkuatan deformasi bataslimit deformation deformasi ultimitultimate deformation deformabilitas elemen deformabilitas tinggi elemen deformabilitas terbatas elemen deformabilitas rendah degradasi scr

“H a k C ip ta B a d a n S ta n d a rd is a si N a si o n a l, C o p y s ta n d a r i n i d ib u a t u n tu k p e n a ya n g a n d i w w w .b sn .g o .id d a n t id a k u n tu k d i k o m e rs ia lk a n ” SNI 1726:2012 © BSN 2012 1 dari 138 Tata caraperencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung 1 Ruang lingkup Syarat-syarat perencanaan struktur bangunan gedung dan non gedung tahan gempa yang ditetapkan dalam standar ini tidak berlaku untuk bangunan sebagai berikut: a Struktur bangunan dengan sistem struktur yang tidak umum atau yang masih memerlukan pembuktian tentang kelayakannya; b Struktur jembatan kendaraan lalu lintas jalan raya dan kereta api, struktur reaktor energi, struktur bangunan keairandan bendungan, struktur menara transmisi listrik, serta struktur anjungan pelabuhan, anjungan lepas pantai, dan struktur penahan gelombang. Untuk struktur-struktur bangunan yang disebutkan dalam batasan tersebut di atas, perencanaan harus dilakukan dengan menggunakan standar dan pedoman perencanaan yang terkait, dan melibatkan tenaga-tenaga ahli utama di bidang rekayasa struktur dan geoteknik. 2 Acuan normatif FEMA P-7502009, National earthquake hazards reduction program NEHRP recommended gempa provisions for new buildings and other structures. IBC 2009, International building code. ASCESEI 7-10, Minimum desain loads for buildings and other structures. 3 Istilah, definisi dan notasi Kecuali tidak sesuai atau tidak ada hubungannya dengan yang ditetapkan dalam standar ini, maka dalam standar ini berlaku beberapa pengertian sebagai berikut:

3.1 arah horisontal ortogonal utama

arah ortogonal yang mengendalikan elemen penahan gaya lateral

3.2 balok kopel

balok yang difungsikan untuk menghubungkan dua elemen dinding struktural agar bekerja sebagai satu kesatuan dalam menahan gaya lateral akibat gempa

3.3 beton dengan perkuatan

beton prategang ataupun non prategang dengan penggunaan perkuatan baja yang memenuhi syarat penulangan minimum SNI 03-1784, dan didesain dengan asumsi bahwa kedua material tersebut bekerja sebagai satu kesatuan untuk menahan gaya-gaya yang bekerja “H a k C ip ta B a d a n S ta n d a rd is a si N a si o n a l, C o p y s ta n d a r i n i d ib u a t u n tu k p e n a ya n g a n d i w w w .b sn .g o .id d a n t id a k u n tu k d i k o m e rs ia lk a n ” SNI 1726:2012 © BSN 2012 2 dari 138

3.4 deformasi bataslimit deformation

deformasi yang nilainya dua kali nilai deformasi awal yang terjadi pada pembebanan sebesar 40 persen dari kuat maksimum

3.5 deformasi ultimitultimate deformation

deformasi saat terjadi kegagalan, yaitu ketika beban yang dapat dipikul turun ke 80, atau kurang dari kuat maksimum

3.6 deformabilitas

nilai perbandingan rasio dari deformasi ultimit terhadap deformasi batas

3.7 elemen deformabilitas tinggi

elemen yang deformabilitasnya tidak kurang dari 3,5

3.8 elemen deformabilitas terbatas

elemen yang tidak termasuk dalam kategori deformabilitas tinggi ataupun rendah.

3.9 elemen deformabilitas rendah

elemen di mana deformabilitasnya adalah 1,5 atau kurang

3.10 degradasi scragging

beban siklik atau kerja produk karet, termasuk isolator elastomer, mengakibatkan pengurangan properti kekakuan, yang sebagian akan dipulihkan dengan berjalannya waktu

3.11 diafragma

atap, lantai, membran atau sistem bresing yang berfungsi menyalurkan gaya-gaya lateral ke elemen penahan vertikal

3.12 efek P-delta