Pembinaan Masyarakat Desa Hutan PMDH Hutan Kemasyarakatan HKm

melalui SK Menteri Kehutanan No.691Kpts-II1991 tentang peranan pemegang HPH dalam Pembinaan Masyarakat di Dalam dan di Sekitar Hutan. HPH Bina Desa ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di dalam dan sekitar hutan serta meningkatkan kualitas sumberdaya hutan. Sasarannya diarahkan untuk ; 1. Meningkatkan pendapatan, kesempatan kerja dan berusaha serta tumbuhnya ekonomi masyarakat yang berwawasan lingkungan; 2. Tersedianya sarana dan prasarana sosial ekonomi yang memadai; 3. Terciptanya kesadaran dan prilaku positip dalam pelestarian sumberdaya hutan sehingga dapat meningkatkan keamanan sumberdaya hutan secara swakarsa dan pengendalian perladangan berpindah. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan HPH Bina Desa ditetapkan meliputi lima aspek yaitu pertanian menetap, peningkatan ekonomi, pengembangan sarana dan prasarana umum, sosial budaya serta pelestarian sumberdaya hutan dan lingkungan.

b. Pembinaan Masyarakat Desa Hutan PMDH

Banyaknya kelemahan yang ditimbulkan oleh pemegang HPH Bina Desa dalam sistem perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi di lapangan, maka untuk mengatasi permasalahan tersebut dikeluarkan SK Menteri kehutanan No.697Kpts-II1995 tentang Kewajiban Pemegang Hak Pengusahaan Hutan dan Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri dalam Pembinaan Masyarakat Desa Hutan PMDH. Tujuan dari PMDH adalah membantu mewujudkan terciptanya masyarakat yang mandiri, sejahtera dan sadar lingkungan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka sasaran dari PMDH diarahkan pada 1. Meningkatkan pendapatan, kesempatan kerja dan berusaha serta tumbuhnya ekonomi masyarakat yang berwawasan lingkungan; 2. Tersedianya sarana dan prasarana sosial ekonomi yang memadai; 3. Terciptanya kesadaran dan prilaku positip dalam pelestarian sumberdaya hutan sehingga dapat meningkatkan keamanan sumberdaya hutan secara swakarsa dan pengendalian perladangan berpindah. Sesuai dengan tujuan dan sasaran PMDH, maka kegiatan pembinaan masyarakat meliputi ; 1. Mengadakan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan di berbagai bidang budidaya tanaman pangan, hortikultura, tanaman kehutananan, peternakan, pertukangan kayu, dan bidang kesenian patung atau ukir; 2. Menyediakan sarana dan prasarana seperti poliklinik, koperasi dan sekolah yang dibangun oleh perusahaan; 3. Mengadakan kegiatan penyuluhan tentang pentingnya konservasi sumberdaya alam dan melibatkan masyarakat dalam kegiatan konservasi tersebut.

c. Hutan Kemasyarakatan HKm

Hutan Kemasyarakatan merupakan salah satu bentuk perhutanan sosial yang dikembangkan oleh Departemen Kehutanan dan diatur dalam SK Menteri Kehutanan Nomor 622Kpts-II1995 tentang Pedoman Pelaksanaan Hutan Kemasyarakatan. Perhutanan sosial merupakan model pengelolaan yang melibatkan masyarakat yang dapat dilakukan dalam kerjasama dengan semua pihak dan menjadi payung dari semua kebijakan, seperti Hutan Kemasyarakatan, Kehutanan Masyarakat, Hutan Rakyat, Hutan Tanaman Industri yang dikembangkan bersama masyarakat, dan Wana Tani. Munggoro et al. 2001, menyatakan bahwa kebijakan HKm pada hakekatnya adalah penyerahan kewenangan seluas-luasnya kepada masyarakat setempat dalam mengelola kawasan hutan negara untuk menjamin integritas ekosistem hutan, pencapaian kesejahteraan rakyat, keadilan sosial, pengembangan demokrasi, peningkatan akuntabilitas publik dan kepastian hukum. Kemudian berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Nusa Teggara Barat Nomor 6 Tahun 2004 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Hutan Kemasyarakatan di Propinsi Nusa Tenggara memberikan definisi bahwa Hutan Kemasyarakatan Hkm merupakan kawasan hutan yang dikelola oleh kelompok usaha masyarakat setempat dan bertujuan untuk memberdayakan masyarakat setempat tanpa mengganggu fungsi pokok hutan. Secara umum pengembangan Hutan Kemasyarakatan memiliki beberapa tujuan penting yaitu untuk mewujudkan keberdayaan dan kesejahteraan masyarakat di dalam dan disekitar hutan melalui manfaat ekologi, ekonomi dan sosial budaya dari hutan secara seimbang dan berkelanjutan Anonim 2004. Sementara itu, tujuan pengembangan HKm dalam Munggoro 2001 adalah meningkatkan kesejahteraan, kualitas hidup, kemampuan dan kapasitas ekonomi dan sosial masyarakat. Tujuan HKm tersebut secara rinci sebagai berikut: a Meningkatkan ikatan komunitas masyarakat dalam pengusahaan hutan kemasyarakatan b Mengembangkan keanekaragaman hasil hutan yang menjamin kelestarian fungsi dan menfaat kehutanan. c Meningkatkan mutu, produktivitas dan keamanan hutan. d Menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesempatan berusaha dan meningkatkan pendapatan negara dan masyarakat. e Mendorong serta mempercepat pengembangan wilayah.

d. Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM