87
Berbeda dengan penelitian Wahyuni 2005 yang menyatakan seluruh responden berpengetahuan sedang mengenai penyajian skor 1,6-3 dari 4.
Dari 4 pertanyaan yang diberikan, seluruh responden menjawab dengan benar 2 pertanyaan sedangkan sisanya salah. Menggunakan perlengkapan yang
bersih dan pembungkus atau wadah yang bersih dapat dijawab dengan baik oleh seluruh responden, namun meniup pembungkus makanan dan
memanaskan kembali makanan setelah 6 jam tidak diketahui oleh seluruh responden. Hal ini dikarenakan ketidaktahuan responden mengenai
pembungkus dapat tercemar jika ditiup serta makanan dijajakan dengan cara berkeliling didalam gerbong kereta sehingga tidak memungkinkan untuk
memanaskan kembali makanannya.
6.3.4 Pengetahuan Mengenai Sarana pada Pedagang Makanan
Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014
Dari aspek pengetahuan sarana pada pedagang makanan jajanan, diketahui sebagian besar pedagang makanan jajanan 74,3 memiliki tingkat
pengetahuan yang baik. Meskipun secara umum pengetahuan pedagang makanan jajanan mengenai sarana untuk berjualan sudah dinilai baik,
ditemukan sebesar 40 responden tidak memahami persyaratan pedagang makanan jajanan yang memenuhi persyaratan dan 34,3 responden tidak
memahami bahwa makanan yang tidak dibiarkan terbuka tidak akan tercemar. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi yang diperoleh mengenai
88
persyaratan sarana berjualan makanan jajanan yang baik dan persyaratan tersebut tidak disosialisasikan secara luas oleh instansi terkait seperti dinas
kesehatan setempat. Diketahui dari pedagang makanan jajanan yang mengatakan bahwa
mereka pernah didatangi petugas kesehatan yang meminta sampel dagangan mereka tanpa diberi informasi mengenai bagaimana persyaratan higiene
sanitasi yang baik serta belum pernah mendapatkan penyuluhan mengenai higiene sanitasi makanan jajanan. Oleh karena itu, saat pelatihan dan
pendampingan perlu diberikan materi mengenai cara menjaga higiene sanitasi sarana serta bagaimana bentuk sarana yang dapat melindungi makanan yang
dijajakan dari pencemaran. Sejalan dengan penelitian Muthmainnah 2012, semua pedagang makanan
100 memiliki pengetahuan yang baik mengenai sarana berjualan dibandingkan presentase responden sebelum diberikan pelatihan dan
pendampingan, yaitu sebesar 92,9. Hal ini menunjukkan bahwa proses pelatihan dan pendampingan mengenai higiene sanitasi dapat meningkatkan
pengetahuan pedagang makanan jajanan.
Tingkat pengetahuan yang baik pada sebagian besar pedagang makanan jajanan dimungkinkan oleh pendidikan yang telah ditempuh oleh mayoritas
responden SMA sederajat serta informasi yang mungkin tidak dengan sengaja diketahui oleh responden, seperti dari percakapan harian, pengalaman hidup serta
informasi dari media masa.. Pentingnya pendidikan dan pelatihan higiene sanitasi
89
makanan diungkapkan oleh Mortimore dan Wallace 2001, bahwa kebersihan diri serta pendidikan dan pelatihan tentang higiene sangat penting karena derajat
kebersihan suatu usaha tergantung pada perilaku higiene yang ditunjukkan oleh penjamah makanan. Pelatihan mengenai higiene sanitasi makanan dibuktikan oleh
Muthmainnah 2012, dimana terjadi peningkatan pada seluruh aspek pengetahuan higiene sanitasi makanan dari segi kebersihan diri, peralatan, penyajian dan sarana
pada responden setelah diberi pelatihan dan pendampingan.
6.4 Sikap Higiene Sanitasi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar