23
Boraks dan formalin sering digunakan sebagai pegawet untuk mi, bakso, saus tomat, ikan segar, ikan asin serta ayam potong. Formalin pada dasarnya
digunakan dalam pembuatan karpet, lem, plywood, tekstil, antiseptik, desinfektan dan pengawetan mayat. Kadar formalin yang tinggi dalam tubuh
manusia bereaksi dengan hampir semua sel sehingga fungsinya tertekan dan terjadi kematian sel. Jika formalin masuk lewat mulut dalam dosis berlebih
menyebabkan sakit perut, kolaps, pingsan, mual, muntah dan kematian karena kegagalan peredaran darah Saparinto dan Hidayati, 2006.
2.5.2 Mikroba
Mikroorganisme yang mengontaminasi makanan terjadi karena beberapa sebab, yaitu terbawa dari bahan makanan saat proses produksi atau
pendistribusian produk. Bakteri pencemar makanan antara lain Entamoeba proteus, Eschericia coli, Pseudomonas dan Salmonella. Mikroorganisme ini
seringkali menyebabkan berbagai penyakit seperti: sesak nafas, mual, muntah, pusing, diare, disentri, pingsan hingga kematian Saparinto dan
Hidayati, 2006. Dalam kehidupan sehari-hari, ada tiga jenis bakteri yang sering muncul, antara lain:
a. Salmonella: seringkali ditemukan pada daging unggas, telur, daging
babi, kambing dan binatang pengerat. Gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Salmonella antara lain sakit kepala, nyeri perut, diare, muntah,
dehidrasi, demam dan hilangnya nafsu makan.
24
b. E. coli: ditemukan pada keju, daging sapi, susu tanpa pasteurisasi, ikan
mentah, serta makanan yang tidak bersih. Gejala yang ditimbulkan saat infeksi E. coli yaitu sakit perut akut, kram, muntah, demam, diare,
koma, penggumpalan darah pada otak hingga kematian. c.
Listeria: ditemukan pada daging dan susu tanpa pasteurisasi. Gejala yang timbul karena infeksi Listeria antara lain pusing, sakit kepala,
muntah, pingsan, shock, koma Susianto. dkk, 2008.
2.5.3 Logam berat
Makanan jajanan dapat tercemar logam berat, seperti Pb dan Hg merkuri. Pb yang mencemari makanan dapat berasal dari lapisan keramik, porselen atau
tanah liat yang dapat larut dalam cairan asam serta kertas koran atau kertas bekas lainnya yang digunakan sebagai bungkus makanan PERSAGI, 2009.
Pb yang berada dalam makanan juga diduga berasal dari sisa pembakaran kendaraan bermotor dikarenakan tempat berjualan yang berlokasi di pinggir
jalan serta makanan jajanan yang tidak ditutup. Timbal dapat menyebabkan keracunan kronis dan akut. Gejala keracunan Pb kronis yaitu: depresi, sakit
kepala, sulit berkonsentrasi, gangguan daya ingat dan insomnia. Sedangkan gejala keracunan Pb akut antara lain: mual, muntah, sakit perut hebat, kelainan
fungsi otak, anemia berat, kerusakan ginjal hingga kematian dalam jangka waktu 1-2 hari Saparinto dan Hidayati, 2006.
Merkuri atau air raksa Hg yang mencemari makanan dapat berasal dari air yang tercemar limbah industri. Penyakit akibat akumulasi Hg yaitu
25
penyakit Minamata. Hg masuk ke dalam tubuh ikan-ikan yang hidup di sekitar Teluk Minamata sehingga terakumulasi. Ikan tersebut dimakan oleh para
nelayan dan timbul penyakit tersebut dengan gejala seperti: sakit kepala, baal terutama pada ujung kaki dan kehilangan keseimbangan Sumardjo, 2006.
2.6 Penyakit Bawaan Makanan foodborne disease