100
terlalu penting selama peralatan yang disimpan masih terlihat bersih secara kasat mata. Media informasi yang lebih memadai seperti media massa
diharapkan dapat digunakan oleh instansi terkait untuk memberikan informasi mengenai bagaimana cara menjaga higiene sanitasi peralatan.
Sejalan dengan penelitian Muthmainnah 2012, dimana 6 persyaratan mengenai higiene sanitasi peralatan terjadi peningkatan setelah dilakukan
pelatihan dan pendampingan. Seluruh responden menggunakan peralatan yang bersih sebelum dan setelah pelatihan. Pembersihan peralatan yang dilakukan
sebelum digunakan meningkat dari 35,7 menjadi 50. Penggunaan lap yang sama untuk tangan dan peralatan berkurang dari 100 menjadi 92,9.
Pencucian peralatan dengan sabun dan air mengalir meningkat dari 42,9 menjadi 50 serta penggunaan kertas bekas untuk alas makanan berkurang
dari 92,9 menjadi 57,1. Hal tersebut dikarenakan materi pelatihan dan pendampingan dapat dimengerti dan diterapkan dengan baik oleh responden.
Kebersihan peralatan yang dipakai seperti sendok, mangkok, gelas, piring dan sebagainya sangat menentukan kebersihan makanan Sunardi, 1996.
6.5.3 Tindakan Saat Penyajian pada Pedagang Makanan Jajanan di
Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014
Hasil penelitian pada tindakan saat penyajian berdasarkan hasil observasi dan wawancara menunjukkan sebagian besar 60 pedagang makanan
jajanan memiliki cara penyajian yang baik. Pada distribusi frekuensi tindakan
101
terhadap penyajian, semua persyaratan mengenai higiene sanitasi saat penyajian dapat dipenuhi dengan baik oleh sebagian besar pedagang.
Di sisi lain, masih ditemukan responden yang menggunakan bahan olahan yang tidak terdaftar di Departemen Kesehatan 31,4. Pada umumnya bahan
yang tidak terdaftar adalah selai curah dan saos sambal. Selai dan saos sambal yang ditemukan tersebut berwarna cerah sehingga dicurigai menggunakan
bahan pewarna yang tidak boleh digunakan untuk makanan. Meskipun ditemukan juga produk saos yang terdaftar di BPOM, produk makanan yang
berwarna cerah karena menggunakan perwarna sintetis umum ditemukan pada pedagang makanan jajanan berisiko menyebabkan kanker Nasution, 2014.
Ditemukan juga adanya makanan jajanan yang tidak disajikan dalam keadaan tebungkus atau tertutup meskipun jumlahnya berbeda tipis 42,9
dengan makanan yang dijajakan secara tertutup 57,1. Selain itu, sebesar 31,4 responden tidak mengangkut makanan jajanan dalam keadaan tertutup
atau terbungkus dalam wadah yang bersih. Pada umumnya hal ini ditemukan pada makanan jajanan yang digoreng. Setelah bahan mentah digoreng lalu
diletakkan di tempat makanan matang tetapi tidak tertutup, seringkali angin bertiup dan debu yang beterbangan dapat mengenai makanan karena pedagang
tersebut menjajakan makanannya di pinggir jalan di depan sekolah, walaupun jalan tersebut merupakan jalan yang sepi dan tidak banyak kendaraan
bermotor yang lewat. Purnawijayanti 2001 menyatakan bahwa pemakaian penutup makanan yang bersih dapat menghindarkan makanan dari
kontaminasi.
102
Hampir serupa dengan penelitian Muthmainnah 2012, dalam menyediakan penutup makanan, 50 responden menggunakan penutup
makanan yang bersih dan memadai, namun sisanya hanya menggunakan penutup berupa kertas atau plastik. Penutup yang berupa plastik atau kertas
tidak memadai karena memiliki struktur yang ringan dan mudah tertiup angin sehingga makanan berisiko tercemar debu.
Hasil penelitian ini juga serupa dengan penelitian Agustina 2009. Meskipun secara umum sebagian besar responden 69,6 memiliki tindakan
terhadap penyajian yang baik, masih ditemukan beberapa penerapan higiene sanitasi yang buruk dalam penyajian. Higiene sanitasi penyajian yang buruk
seperti tidak menutup dagangannya 56,5. Walaupun ada yang menggunakan penutup, hanya digunakan sesekali saat sedang tidak ada
pembeli. Sebagian penutup yang digunakan berupa selembar plastik yang sudah terlihat kotor.
Ditemukannya beberapa pedagang makanan jajanan yang tidak menutup makanan ketika disajikan dan diangkut menunjukkan kurangnya kesadaran
mengenai manfaat jika makanan terlindungi dengan cara ditutup. Makanan yang tertutup dapat terhindar dari berbagai kontaminasi serta vektor seperti
lalat, kecoa dan tikus Ide, 2007. Oleh karena itu, pelatihan dan pendampingan yang memadai terkait kondisi saat penyajian makanan serta
pengawasan berupa sampling makanan terhadap bahan berbahaya yang mungkin digunakan oleh pedagang sangat diperlukan.
103
6.5.4 Tindakan Terhadap Sarana pada Pedagang Makanan Jajanan