85
dibersihkan terlebih dahulu tanpa melihat kualitasnya secara fisik. Oleh karena itu saat pelatihan dan pendampingan, perlu diinformasikan mengenai jenis-
jenis bahan tambahan makanan yang aman dan aturan penggunaannya serta pentingnya kualitas peralatan makan dan peralatan masak yang digunakan.
6.3.3 Pengetahuan Mengenai Penyajian pada Pedagang Makanan
Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014
Hasil penelitian pengetahuan penyajian pada pedagang makanan jajanan diperoleh informasi bahwa sebanyak 68 pedagang makanan jajanan sebagai
responden memiliki tingkat pengetahuan mengenai penyajian yang baik. Di sisi lain, setelah proses wawancara ditemukan sebesar 62,9 responden
memiliki pengetahuan yang buruk mengenai penyebab menurunnya kualitas makanan. Hal ini dikarenakan secara keseluruhan responden menjajakan jenis
makanan yang langsung habis saat berjualan, sehingga tidak terlalu berpengalaman memanaskan makanan agar tetap dalam kondisi baik. Di sisi
lain karena makanan yang dijajakan langsung habis terjual, responden tidak pernah mengalami basinya makanan yang dijajakan meskipun disajikan dalam
keadaan terbuka.
Makanan yang
tidak dipanaskan
menyebabkan berkembangnya bakteri Clostridium perfringens sehingga timbul penyakit
enteritis Arisman, 2009. Sebanyak 54,3 responden juga tidak menngetahui contoh makanan apa
saja yang baik untuk kesehatan karena mereka menganggap makanan yang
86
siap saji seperti makanan kalengan dan mie instan tidak menimbulkan dampak buruk selama tidak terlalu sering dikonsumsi. kebiasaan memakan makanan
instan dan makanan yang diawetkan berisiko menimbulkan kanker Utami, 2013.
Beberapa hal terkait pengetahuan mengenai penyajian yang meskipun presentasenya tidak terlalu besar tetapi patut mendapat perhatian antara lain:
sebesar 37,1 responden memiliki pengetahuan yang buruk mengenai tujuan menjaga kebersihan makanan serta 22,9 responden masih belum mengetahui
bahan kimia yang boleh terkandung dalam makanan. Hal tersebut dikarenakan kurangnya informasi yang diperoleh responden mengenai bahan kimia apa
saja yang boleh atau dilarang dipergunakan untuk makanan serta pengakuan responden yang belum pernah mendapat pelatihan mengenai higiene sanitasi
makanan sehingga perlu diadakan oleh instansi terkait. Dalam penelitian Budiyono dkk 2008, sebagian besar responden dapat
menjawab dengan baik pertanyaan pada aspek: cara pengolahan, bahan makanan, penyimpanan dan pemisahan jenis bahan makanan tetapi banyak
responden yang salah saat menjawab bagian pertanyaan: pemisahan bahan sesuai jenis, penggunaan wadah tertutup, pemisahan bahan mentah dengan
makanan matang. Adanya beberapa bagian pertanyaan yang tidak mampu dijawab dengan baik dikarenakan reponden sebagian besar 94,4 belum
pernah memperoleh pelatihan atau penyuluhan mengenai higiene sanitasi makanan.
87
Berbeda dengan penelitian Wahyuni 2005 yang menyatakan seluruh responden berpengetahuan sedang mengenai penyajian skor 1,6-3 dari 4.
Dari 4 pertanyaan yang diberikan, seluruh responden menjawab dengan benar 2 pertanyaan sedangkan sisanya salah. Menggunakan perlengkapan yang
bersih dan pembungkus atau wadah yang bersih dapat dijawab dengan baik oleh seluruh responden, namun meniup pembungkus makanan dan
memanaskan kembali makanan setelah 6 jam tidak diketahui oleh seluruh responden. Hal ini dikarenakan ketidaktahuan responden mengenai
pembungkus dapat tercemar jika ditiup serta makanan dijajakan dengan cara berkeliling didalam gerbong kereta sehingga tidak memungkinkan untuk
memanaskan kembali makanannya.
6.3.4 Pengetahuan Mengenai Sarana pada Pedagang Makanan