Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN
5 perusahaan tersebut tidak mampu mempertahankan konsumen dan tidak
mampu bersaing dengan para pesaingnya. Berdasarkan penjelasan diatas, aspek lainnya yang harus dimiliki dan
dipertahankan nilai positifnya bagi setiap perusahaan adalah citra merek. Karena pada dasarnya, pengertian dari kata merek itu sendiri menurut Dolak
2004 dalam Hapsari 2008:5 yakni “ A brand is an identificable entity that
makes spesific promises of value ”. Yang berarti bahwa sebuah merek
merupakan alat identifikasi yang secara spesifik membuat nilai yang menjanjikan. Hal yang sangat penting bagi produsen maupun konsumen.
Merek bukan hanya simbol yang dipakai untuk mengidentifikasi produk atau perusahaan. Peranan atau fungsi dari suatu merek bukan hanya sebagai
pembeda dari produk yang dihasilkan oleh produsen yang satu dengan produsen lainnya, namun merek merupakan penentu dalam menghasilkan
suatu competitive advantages yakni keunggulan kompetitif. Konsumen memandang merek sebagai salah satu hal yang sangat penting dalam
melakukan suatu keputusan pembelian, merek merupakan nilai tambah bagi suatu produk. Citra merek yang positif akan membuat konsumen menyukai
suatu produk dengan merek yang bersangkutan di kemudian hari, sedangkan bagi produsen, citra merek yang baik akan menghambat kegiatan pemasaran
pesaing. Dalam menghadapi ketatnya persaingan, PT. Astra Honda Motor
mengeluarkan produk sepeda motor matik pertama yang mengusung gaya retro modern yakni Honda Scoopy. Keberadaan Honda sebagai trendsetter di
6 pasar motor nasional kembali terlihat. Terbukti melalui Honda Scoopy ini,
AHM menciptakan trend baru untuk anak muda yang ingin tampil beda dan mengedepankan gaya hidup serta kebebasan berekspresi
www.astra- honda.com
. Presdir PT. AHM Yusuke Hori mengatakan kehadiran Scoopy adalah
salah satu bentuk komitmen Honda untuk terus menghadirkan produk motor inovatif bagi konsumen di Indonesia www.astra-honda.com. Ditambah
dengan keyakinan bahwa Honda Scoopy adalah trendsetter atau pioneer motor matik retro modern di Indonesia. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh
Executive Vice President PT. AHM Johannes Loman yang menuturkan “Scoopy akan melengkapi line-up produk skutik Honda di Indonesia sekaligus
akan memperkuat penetrasi Honda di segmen skutik yang saat ini sedang tumbuh pesat”
www.astra-honda.com . Data penjualan Honda Scoopy dapat
dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel.1.2 Penjualan Honda Scoopy Per Januari
– Desember 2011 dalam unit Januari
23.791 Juli
16.958 Februari
18.421 Agustus
18.037 Maret
23.551 September
22.810 April
23.095 Oktober
22.109 Mei
17.031 November
20.451 Juni
13.392 Desember
9.082 Sumber :
www.motorplus-online.com berdasarkan AISI
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia, 2011
7 Dari data pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan sepeda
motor matic bergaya retro modern ini masing-masing selama 6 enam bulan tercatat lebih dari 20.000 unit yakni pada bulan Januari, Maret, April,
September, Oktober dan November serta 6 enam bulan sisanya masih berada di angka belasan ribu.
Kehadiran Honda Scoopy sebagai motor matic bergenre retro modern saat ini tidak bisa dikatakan tanpa pesaing. Sebab, rival terberatnya yakni Yamaha
juga sudah mengeluarkan sepeda motor yang bergenre serupa dengan Honda Scoopy yakni matik retro modern yang diberi nama Yamaha Fino. Hal ini
dilakukan Yamaha mengingat potensi permintaan motor jenis ini yang semakin hari semakin menjanjikan terutama untuk menyaingi popularitas
Honda Scoopy. Untuk itu, segenap cara dilakukan seperti membuat Yamaha Fino ke
dalam 3 tiga macam pilihan yakni Fino Classic, Sporty dan Fashion. Dari segi harga, Yamaha menetapkan harga yang lebih murah daripada Scoopy.
Yakni untuk Fino Fashion dan Sporty dibanderol dengan harga 13,5 juta rupiah dan Fino Classic dengan harga 13,65 juta rupiah sedikit lebih murah
dibandingkan Honda Scoopy yang dibanderol dengan harga 13,75 juta rupiah. Penetapan harga pada Yamaha Fino diharapkan mampu mengalahkan rival
utamanya yakni Honda Scoopy. Namun, berbeda menurut Peter dan Olson Rangkuti, 2009:154 dalam Sari 2013:285 berpendapat bahwa dalam
pengambilan keputusan pembelian, apabila konsumen dihadapkan pada pilihan seperti nama merek, harga, serta berbagai atribut produk lainnya,
8 konsumen akan cenderung memilih nama merek terlebih dahulu setelah itu
memikirkan harga, hal ini karena citra merek yang terbentuk dibenak konsumen yang terbiasa menggunakan merek tertentu cenderung memiliki
konsistensi dalam pembelian produk yang diinginkan. Maka dari itu, untuk mengetahuinya, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia AISI melakukan
survei mengenai persaingan Honda Scoopy dengan Yamaha Fino sebagaimana dapat dilihat dari tabel sebagai berikut.
Tabel.1.3 Data Penjualan Honda Scoopy dan Yamaha Fino periode Januari
– Agustus Tahun 2012 dalam unit
Tipe Jan
Feb Mar
Apr Mei
Jun Jul
Agust
Fino Classic
- 6.536
12.290 11.416 1.566
1.111 751
108
Fino Sporty -
6.621 11.971 10.780
1.072 241
163 54
Fino Fashion
- 6.726
8.331 3.818
544 305
54 1
Total -
19.883 32.591 26.064 3.182
1.657 968
163 Scoopy
16.746 15.467 14.587 19.103 15.686 10.976 7.845 11.577
Sumber : www.proud2rideblog.com berdasarkan AISI Asosiasi Industri
Sepeda Motor Indonesia, 2012
Dengan melihat tabel diatas dapat dilihat persaingan Honda Scoopy dengan Yamaha Fino dari bulan Januari sampai dengan Agustus tahun 2012.
Terlihat jelas bahwa penjualan Yamaha Fino terlihat ampuh dalam memimpin
9 penjualan pada 3 tiga bulan awalnya saja. Honda Scoopy tetap unggul
meskipun volume penjualan naik turun sampai dengan bulan Agustus 2012. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik melakukan suatu
penelitian dengan judul
“Pengaruh Harga, Iklan Televisi dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Scoopy
” .