Pelapukan Kimia Pelapukan Biologi Mendeskripsikan struktur bumi. Indikator Atmosfer Lithosfer

40 No Nama Batuan Ciri-ciri dan Manfaat Proses Terbentuknya batu sabak dimanfaatkan sebagai papan untuk menulis. Sumber: Azmiyawati 2008:127 Pada tabel 2.3 menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis batuan malihan yaitu batu genes, batu marmer, dan batu sabak. Masing- masing jenis batuan malihan tersebut memiliki ciri-ciri, manfaat, dan proses terbentuknya yang berbeda-beda antara batu yang satu dengan yang lainnya. Proses pembentukan tanah karena pelapukan batuan Tanah terbentuk akibat adanya pelapukan batuan. Ada tiga jenis pelapukan, yaitu pelapukan mekanik atau pelapukan fisika, pelapukan kimia, dan pelapukan biologi Hermana, 2009:163-165.

a. Pelapukan Fisika

Pelapukan fisika disebabkan oleh iklim atau cuaca, suhu, angin, dan air. Perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam menyebabkan batuan mudah melapuk. Udara pada siang hari sangat panas, pada malam hari sangat dingin. Kejadian semacam ini biasanya terjadi di daerah gurun pasir. Pelapukan fisika juga dapat disebabkan oleh angin dan air. Deburan ombak laut di pantai dapat menghancurkan batuan. Proses hancurnya batuan di tepi pantai akibat hantaman ombak laut disebut abrasi. Sedangkan batuan yang melapuk karena terpaan angin dan gesekan air disebut erosi.

b. Pelapukan Kimia

Pelapukan batuan juga dapat terjadi karena proses kimia. Air dapat melarutkan berbagai zat termasuk batuan. Ada batuan yang mengandung besi, sehingga batuan tersebut akan cepat berkarat dan mudah melapuk. Unsur besi mudah bereaksi dengan oksigen dan air. Air hujan kadang-kadang juga mengandung zat asam. Air hujan yang bercampur dengan gas-gas sisa buangan industri atau 41 pabrik dapat mengakibatkan hujam asam. Hujan asam ini mengakibatkan kerusakan pada batuan.

c. Pelapukan Biologi

Pelapukan biologi dapat terjadi karena adanya aktivitas tumbuhan-tumbuhan, hewan, dan manusia. Biasanya lumut kerak menempel pada batu-batuan yang basah dan lembab. Lumut kerak ini akan mengeluarkan zat asam yang sedikit demi sedikit dapat menghancurkan batuan yang ditempelinya. Akibatnya permukaan batuan menjadi hancur, kemudian melapuk seperti tanah. Akar dari suatu tumbuh-tumbuhan, dapat pula menghancurkan batuan yang kemudian menjadi tanah. Jadi, tanah adalah hasil campuran pelapukan batuan, pembusukan sisa-sisa makhluk hidup, udara, dan air. Standar Kompetensi 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber. Kompetensi Dasar

7.3 Mendeskripsikan struktur bumi. Indikator

7.3.1 Mendeskripsikan struktur permukaan bumi. Materi Struktur lapisan kulit bumi Menurut para ahli geologi, struktur bumi dari luar sampai dalam adalah atmosfer, kerak bumi athosfer, selubung mantel bumi, inti bumi luar, dan inti bumi dalam Hermana, 2009:158-159.

a. Atmosfer

Permukaan bumi diselimuti oleh lapisan atmosfer. Atmosfer sebagai pelindung dari pancaran sinar dan panas matahari. Atmosfer terdiri dari beberapa lapisan, yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer. 42

b. Lithosfer

Lithosfer disebut juga kulit bumi atau kerak bumi. Lithosfer ini kira-kira memiliki ketebalan 8-40 km. Pada ketebalan 16 km terdiri dari batuan. Pada bagian atas kerak bumi, batuan mengalami pelapukan dan membentuk tanah.

c. Lapisan selubung mantel bumi