Batu Malihan Metamorf Pelapukan Fisika

39 Pada tabel 2.2 menunjukkan bahwa terdapat lima jenis batuan endapan yaitu batu konglomerat, batu breksi, batu pasir, batu serpih, dan batu kapur. Masing-masing jenis batuan endapan tersebut memiliki ciri-ciri, manfaat, dan proses terbentuknya yang berbeda- beda antara batu yang satu dengan yang lainnya.

c. Batu Malihan Metamorf

Batuan malihan metamorf berasal dari batuan sedimen yang mengalami perubahan metamorfosis. Batuan sedimen ini mengalami perubahan karena mendapat panas dan tekanan dari dalam Bumi. Jika mendapat panas terus-menerus, batuan ini akan berubah menjadi batuan malihan. Contoh batuan malihan dapat dilihat dari tabel 2.3 sebagai berikut. Tabel 2.3 Jenis batuan malihan, ciri-ciri, manfaat, dan proses terbentuknya No Nama Batuan Ciri-ciri dan Manfaat Proses Terbentuknya 1 Batu genes gneiss Berwarna putih keabu-abuan dan keras. Batu genes dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan seperti asbak, jambangan bunga, dan patung. Berasal dari batuan pluto granit yang mengalami metamorfosis karena panas dan tekanan. 2 Batu marmer Berwarna putih dan ada yang hitam, keras, dan permukaannya halus. Marmer biasa digunakan untuk membuat meja, papan nama, batu nisan, dan pelapis dinding bangunan atau lantai. Berasal dari batuan kapur yang mengalami metamorfosis karena panas dan tekanan. 3 Batu sabak Berwarna abu-abu tua, mudah terbelah tipis- tipis, dan permukaannya kasar. Sebelum ada kertas, Berasal dari batuan serpih yang mengalami metamorfosis. 40 No Nama Batuan Ciri-ciri dan Manfaat Proses Terbentuknya batu sabak dimanfaatkan sebagai papan untuk menulis. Sumber: Azmiyawati 2008:127 Pada tabel 2.3 menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis batuan malihan yaitu batu genes, batu marmer, dan batu sabak. Masing- masing jenis batuan malihan tersebut memiliki ciri-ciri, manfaat, dan proses terbentuknya yang berbeda-beda antara batu yang satu dengan yang lainnya. Proses pembentukan tanah karena pelapukan batuan Tanah terbentuk akibat adanya pelapukan batuan. Ada tiga jenis pelapukan, yaitu pelapukan mekanik atau pelapukan fisika, pelapukan kimia, dan pelapukan biologi Hermana, 2009:163-165.

a. Pelapukan Fisika

Pelapukan fisika disebabkan oleh iklim atau cuaca, suhu, angin, dan air. Perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam menyebabkan batuan mudah melapuk. Udara pada siang hari sangat panas, pada malam hari sangat dingin. Kejadian semacam ini biasanya terjadi di daerah gurun pasir. Pelapukan fisika juga dapat disebabkan oleh angin dan air. Deburan ombak laut di pantai dapat menghancurkan batuan. Proses hancurnya batuan di tepi pantai akibat hantaman ombak laut disebut abrasi. Sedangkan batuan yang melapuk karena terpaan angin dan gesekan air disebut erosi.

b. Pelapukan Kimia