Indikator Kata-KataTeks Tertulis Analisis Kemampuan Representasi Matematis

melakukan perjalanan ke Bandung. Pada tahap kedua, siswa mengetahui bahwa di dalam grafik, mobil berganti kecepatan setiap 1 jam sekali sampai jam kelima. Pada tahap ketiga, siswa mengungkap ide-ide yang sudah ada ke dalam tulisan dan bercerita sesuai dengan hal yang ada pada grafik. Tahap keempat, siswa membuat kesimpulan bahwa waktu perjalanan yang ditempuh menuju Bandung selama 5 jam. Berdasarkan uraian di atas, pendekatan problem solving yang diterapkan selama proses pembelajaran memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan representasi matematis siswa, terutama pada kemampuan representasi visual. Persentase rata-rata skor kelas eksperimen pada ketiga aspek kemampuan representasi matematis yang diukur lebih tinggi dibandingkan persentase rata-rata skor kelas kontrol, sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kemampuan representasi matematis siswa kelas kontrol. Hal ini sejalan dengan pendapat Brenner bahwa proses pemecahan masalah yang sukses bergantung kepada keterampilan merepresentasi masalah seperti mengkonstruksi dan menggunakan representasi matematik di dalam kata-kata, grafik, tabel, dan persamaan-persamaan, penyelesaian dan manipulasi simbol. 1 Tak hanya dapat meningkatkan kemampuan representasi matematis, pendekatan problem solving juga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika yang diteliti oleh Anwar Bey dan Asriani. Anwar Bey dan Asriani menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar matematika siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan pendekatan problem solving. 2 Selain itu, Riyanti yang dalam penelitiannya juga menggunakan pendekatan problem solving menemukan bahwa pendekatan problem solving dapat meningkatkan motivasi belajar dan kemampuan 1 Kartini, “Peranan Representasi dalam Pembelajaran Matematika”, Prosiding pada Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 2009, hh. 361-362. 2 Anwar Bey, dan Asriani , “Penerapan Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika pada Materi SPLDV ”, Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 4 No.2, 2013, h. 22. pemecahan masalah. 3 Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan problem solving tidak hanya mampu meningkatkan aktivitas belajar, hasil belajar siswa, motivasi belajar, dan kemampuan pemecahan masalah, tetapi juga mampu meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa pendekatan problem solving dapat meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa pada indikator visual, indikator persamaanekspresi matematis, dan indikator kata-katateks tertulis. Namun perbedaan tertinggi kemampuan representasi matematis kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat pada indikator visual. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan problem solving dapat meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa secara signifikan pada indikator visual.

E. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna. Berbagai upaya telah dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini agar diperoleh hasil yang optimal. Walaupun demikian, masih ada beberapa faktor yang sulit dikendalikan sehingga membuat penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan, di antaranya: 1. Pembelajaran menggunakan pendekatan problem solving membutuhkan waktu yang cukup banyak dikarenakan adanya pembelajaran secara berkelas sedangkan waktu yang ada terbatas sehingga peneliti perlu perencanaan dan manajemen waktu yang lebih baik. 2. Kondisi siswa yang belum terbiasa dengan belajar secara berkelas sehingga pada awal proses pembelajaran siswa kurang komunikatif, karena siswa terbiasa menerima informasi searah yang diberikan oleh guru. 3. Kelas yang digunakan dalam penelitian memiliki jumlah siswa yang relatif banyak, sehingga peneliti agak kesulitan dalam membimbing siswa dengan 3 Riyanti, “Pengaruh Pendekatan Problem Solving Terhadap Motivasi Belajar dan Kemampuan Pemecahan Masalah IPA Peserta DidikSMP Kelas VIII”, Tesis pada Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2012, h. 67, tidak dipublikasikan jumlah kelas yang banyak, terkadang masih terdapat kelas yang bingung dalam mengerjakan soal yang terdapat dalam LKS. 4. Kemampuan aljabar sebagian siswa masih kurang sehingga cukup menghambat jalannya proses pembelajaran selama penelitian. 75 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 32 Bekasi, Bekasi Timur mengenai pengaruh pendekatan problem solving terhadap kemampuan representasi matematis siswa, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Kemampuan representasi matematis siswa yang diajarkan dengan pendekatan problem solving lebih tinggi dari pada siswa yang diajarkan dengan pendekatan konvensional. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil tes kemampuan representasi matematis siswa yang diajarkan dengan pendekatan problem solving sebesar 67,13 dan nilai rata-rata kemampuan representasi matematis siswa yang diajarkan dengan pendekatan konvensional sebesar 57,45. Berdasarkan pengujian hipotesis, diperoleh nilai t hitung = 2,73 dan t tabel = 1,66 sehingga t hitung t tabel . Secara keseluruhan, persentase skor kemampuan representasi matematis siswa yang diajarkan dengan pendekatan problem solving lebih tinggi dari pada siswa yang diajarkan dengan pendekatan konvensional. Dengan demikian, pendekatan problem solving lebih baik dari pada pendekatan konvensional dalam mengembangkan kemampuan representasi matematis

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh serta pengamatan peneliti selama melakukan penelitian, penelitian dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Guru yang hendak menerapkan pendekatan problem solving dalam proses pembelajarannya diharapkan dapat mendesain pembelajaran seefektif mungkin sehingga pembelajaran dapat selesai tepat waktu dan efisien. 2. Kegiatan belajar mengajar secara berkelompok diharapkan dapat dilakukan sesering mungkin sehingga siswa terbiasa belajar dengan berdiskusi bertukar ide dengan teman sekelas sehingga siswa lebih mandiri dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan. 3. Langkah kerja pada LKS harus dikomunikasikan kepada siswa secara jelas dan terarah sehingga siswa dapat menjalani proses pembelajaran dengan baik. 4. Kemampuan representasi kata-katateks tertulis pada bahasan Relasi Fungsi kurang berkembang secara signifikan. Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan mengenai kemampuan representasi kata-katateks tertulis pada pembahasan matematika lainnya. 5. Agar penelitian ini lebih sempurna, sebaiknya aspek lain yang mempengaruhi variabel penelitian ini juga dikontrol dengan baik.