44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian mengenai kemampuan representasi matematis siswa dilakukan di SMP Negeri 32 Bekasi yang beralamat di Jalan Taman Wisma Jaya, Bekasi Timur,
yaitu pada kelas 8.3 sebagai kelas eksperimen yang terdiri dari 38 orang siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan problem solving, dan kelas 8.1 sebagai
kelas kontrol yang terdiri dari 38 orang siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan konvensional. Pendekatan konvensional yang dimaksud adalah
pembelajaran yang biasa diterapkan di SMP Negeri 32 Bekasi, seperti pendekatan pembelajaran konvensional, dimana guru lebih mendominasi kegiatan pembelajaran.
Untuk mengetahui kemampuan representasi matematis kedua kelas, setelah diberikan perlakuan yang berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, kedua
kelas diberikan tes kemampuan representasi matematis post-test yang berbentuk tes uraian yang terdiri dari 6 butir soal. Berdasarkan tes kemampuan representasi
matematis yang telah diberikan, maka diperoleh hasil kemampuan representasi matematis dari kedua kelas tersebut. Adapun hasil tes kemampuan representasi
matematis siswa dari kedua kelas adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan Representasi Matematis Siswa
a. Kelas Eksperimen
Dari hasil tes akhir kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 38 orang yang dalam pembelajarannya
menggunakan pendekatan problem solving diperoleh nilai terendah adalah 30 dan nilai tertinggi adalah 96. Untuk lebih jelasnya, deskripsi data kemampuan
representasi matematis siswa pada kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.1 dalam bentuk distribusi frekuensi berikut ini:
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kemampuan Representasi Matematis Siswa pada Kelas Eksperimen
Berdasarkan Tabel 4.1, nilai rata-rata yang diperoleh pada kelas eksperimen yaitu sebesar 67,13. Adapun banyaknya siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-
rata sebanyak 18 siswa atau sebesar 47,37, sedangkan banyaknya siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata sebanyak 20 siswa atau sebesar 52,64. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan pendekatan konvensional memperoleh nilai di atas rata-rata.
No Interval
Batas Bawah Batas Atas
Frekuensi f
i
f
1 30-39
29.5 39.5
2 5.26
2 40-49
39.5 49.5
4 10.53
3 50-59
49.5 59.5
6 15.79
4 60-69
59.5 69.5
8 21.05
5 70-79
69.5 79.5
10 26.32
6 80-89
79.5 89.5
4 10.53
7 90-99
89.5 99.5
4 10.53
Jumlah 38
100
Secara visual, penyebaran data kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen yang diterapkan pendekatan problem solving dapat dilihat pada
Gambar 4.1 berikut ini:
Gambar 4.1 Histogram Distribusi Frekuensi Kumulatif Hasil Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa Kelas Eksperimen
Berdasarkan Gambar 4.1, modus yang diperoleh kelas eksperimen adalah 72 dan sebagian besar siswa pada kelas eksperimen mendapatkan nilai di atas rata-rata
67,13.
b. Kelas Kontrol
Dari hasil tes kemampuan representasi matematis siswa kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 38 orang yang dalam pembelajarannya menggunakan
pendekatan konvensional diperoleh nilai terendah adalah 30 dan nilai tertinggi adalah 92. Untuk lebih jelasnya, deskripsi nilai kemampuan representasi matematis siswa
29.5 39.5 49.5 59.5 69.5 79.5 89.5 99.5
2 4
6 8
10 12
34.5 44.5
54.5 64.5
74.5 84.5
94.5
kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.2 dalam bentuk distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kemampuan Representasi Matematis Siswa pada Kelas Kontrol
No Interval Batas Bawah
Batas Atas
Frekuensi f
i
f
1 30-38
29.5 38.5
3 7.89
2 39-47
38.5 47.5
7 18.42
3 48-56
47.5 56.5
10 26.32
4 57-65
56.5 65.5
7 18.42
5 66-74
65.5 74.5
6 15.79
6 75-83
74.5 83.5
3 7.89
7 84-92
83.5 92.5
2 5.26
Jumlah 38
100
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada kelas kontrol yaitu sebesar 57,45. Siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata
sebanyak 20 siswa atau sebesar 52,63 sedangkan siswa yang memperoleh nilai di