52 Based Learning dan Learning Cycle 5E. Kedua instrumen tersebut dapat saling
melengkapi data yang dihasilkan, sehingga data akan lebih kuat. Higher Order Thinking Skills yang diukur meliputi aspek menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta. Rincian data yang diperoleh dari kedua instrumen tersebut dapat dijelaskan seperti berikut:
a. Data Observasi Higher Order Thinking Skills
Data observasi Higher Order Thinking Skills diperoleh dengan mengamati gejala-gejala peserta didik yang timbul saat proses pembelajaran
berlangsung. Observasi ini dilakukan sebanyak empat kali untuk setiap kelas dengan bantuan observer yang merupakan teman sejawat peneliti. Data observasi
ini digunakan sebagai data pendukung dari hasil penelitian kuantitatif, yaitu tes tertulis yang telah disesuaikan dengan Higher Order Thinking Skills peserta didik.
Data observasi Higher Order Thinking Skills peserta didik terdapat pada Lampiran 7 halaman 272 untuk kelas eksperimen dan Lampiran 8 halaman 274 untuk kelas
kontrol.
b. Data Hasil Tes Higher Order Thinking Skills
Data hasil tes Higher Order Thinking Skills dalam penelitian ini berupa nilai akhir yang merupakan hasil kerja peserta didik dalam mengerjakan tes
prestasi. Menurut Azwar 2007, h. 9 tes prestasi merupakan tes yang disusun secara sistematis dengan tujuan untuk mengungkap performansi maksimak subyek
dalam memahami materi yang telah diajarkan. Tes ini dilaksanakan ketika peneliti tela
h menyelesaikan materi pokok “Larutan Asam dan Basa”. Soal Higher Order Thinking Skills yang digunakan berupa soal essay yang berjumlah tujuh nomor.
53 Ringkasan data hasil tes Higher Order Thinking Skills peserta didik dapat dilihat
pada Tabel 9, sedangkan untuk data selengkapnya terdapat pada Lampiran 10 halaman 279.
Tabel 9. Ringkasan Data Hasil Tes Higher Order Thinking Skills Peserta Didik Data
Nilai Higher Order Thinking Skills Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol Jumlah peserta didik
24 24
Nilai tertinggi 100,00
92,00 Nilai terendah
62,00 48,00
Rerata nilai 85,60
80,50 Berdasarkan data pada Tabel 9 dapat diketahui bahwa rerata nilai Higher Order
Thinking Skills peserta didik pada kelas eksperimen lebih tinggi apabila dibandingkan dengan kelas kontrol dan memiliki perbedaan sebesar 5,10. Hal ini
membuktikan bahwa terdapat pengaruh dalam penerapan model pembelajaran.
3. Data Angket Respon Peserta Didik