160
Materi Pembelajaran “Larutan Asam dan Basa”
A. Teori Asam Basa
1 Teori Asam dan Basa Arrhenius
Konsep asam dan basa baru dikemukakan oleh Svante August Arrhenius pada tahun 1884. Asam adalah suatu zat yang bila dilarutkan ke dalam air akan
menghasilkan ion-ion hidrogen H
+
sebagai satu-satunya ion positif. Keadaan sebenarnya ion H
+
tidak berupa proton bebas akan tetapi berikatan secara koordinasi dengan molekul air membentuk ion hidronium H
3
O
+
. Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan di dalam air akan menghasilkan ion-ion
hidroksi OH
-
sebagai satu-satunya ion negatif. Contoh reaksinya adalah: Asam : HClaq + H
2
Ol H
+
aq + Cl
-
aq H
+
aq + H
2
Ol H
3
O
+
aq Basa : NaOHaq Na
+
aq + OH
-
aq Teori Arrhenius memiliki keterbatasan karena zat harus berada dalam
pelarut air. Pada kenyataannya, pelarut yang digunakan dalam suatu larutan dapat menggunakan pelarut lain seperti pelarut organik maupun pelarut anorganik.
Masalah lainnya, teori Arrhenius tidak dapat menjelaskan bahwa ammonia NH
3
merupakan basa lemah.
2 Teori Asam dan Basa Bronsted-Lowry
Pada tahun 1923 J. N Bronsted dan T. M. Lowry mengemukakan definisi tentang asam dan basa. Bronsted-Lowry menyatakan bahwa suatu zat dapat
berperan sebagai asam walaupun tidak mempunyai ion hidrogen. Bronsted-Lowry menyatakan suatu asam dan basa bukan merupakan zat yang berdiri sendiri,
melainkan merupakan suatu pasangan dimana asam merupakan donor proton, sedangkan basa merupakan akseptor proton. Menurut mereka, asam dalah zat
pemberi proton donor proton dan basa adalah zat penerima proton akseptor proton:
H
2
Ol + NH
3
aq NH
4 +
aq + OH
-
aq Pada reaksi di atas terlihat bahwa air bertindak sebagai asam yang
memberikan satu proton dan NH
3
sebagai basa yang menerima proton. Dalam pengertian ini, air dapat berperan sebagai asam ketika bereaksi dengan ammonia,
161 dan sebagai basa ketika bereaksi dengan asam nitrat. HNO
3
–NO
3 -
dan H
2
O –H
3
O
+
disebut juga pasangan asam-basa konjugasi.
3 Teori Asam dan Basa Lewis
Teori asam basa yang lebih luas diungkapkan oleh G. N Lewis. Meskipun teori Bronsted-Lowry sudah cukup luas, namun ada beberapa reaksi
asam basa yang tidak melibatkan proton. Berdasarkan definisi Lewis, basa adalah zat yang dapat memberikan donor pasangan elektron dan asam adalah zat yang
menerima akseptor pasangan elektron. Basa Bronsted-Lowry seharusnya memiliki paling tidak satu pasang electron bebas untuk menangkap proton. Lewis
mendefinisikan basa sebagai donor pasangan electron, sedangkan asam sebagai akseptor pasangan electron. Donor pasangan electron Lewis sama dengan
akseptor proton menurut Bronsted-Lowry. Kesimpulan dari definisi asam dan basa menurut ketiga konsep teori
asam dan basa, ditabulasikan ke dalam tabel berikut ini: Tabel 1. Konsep Asam Basa
Konsep Asam
Basa
Arrhenius Melepaskan H
+
dalam air Melepaskan OH
-
dalam air Bronsted-Lowry
Donor proton Akseptor proton
Lewis Akseptor pasangan elektron
bebas Donor pasangan elektron
bebas Suatu senyawa dapat berperan sebagai asam maupun basa, bergantung pada
kondisinya. Senyawa yang dapat berperan sebagai asam dan basa disebut juga senyawa amfoter, misalnya air.
B. Indikator Asam Basa