3. Place tempat Strategi dan rencana saluran distribusi; manajemen dan alokasi
tempat pamer; manajemen gudang dan inventori; derajat integrasi vertikal dan horisontal; kebijaksanaan dan standar tingkat pelayanan; kenyamanan
dan lokasi fasilitas. 4. Promotion promosi
Strategi periklanan target pasar, media iklan yang digunakan, jadual dan waktu; penjualan langsung dan bersifat pribadi; tema posisi pasar;
manajemen dan posisi produk. 5. Physical Evidence bukti fisik
Tata letak fasilitas interior dan eksterior, tema, dekorasi, penerangan, service counters, kebersihan dan kesehatan karyawan,
kenyamanan peralatan, reliabilitas, ketertarikan, kemudahan penggunaan, kecocokan kapasitas eksterior seperti tempat parkir dan kredibilitas
profesional. 6. Process Design desain proses
Prosedur operasi terperinci, manual dan deskripsi pekerjaan; prosedur untuk resolusi masalah pelanggan; prosedur pelatihan sebagai
bagian dari pekerjaan; penetapan standar performansi untuk fasilitas, proses, peralatan dan pekerjaan yang menciptakan pelayanan kepada
pelanggan; desain fasilitas dan tata letak untuk meningkatkan pergerakan item-item atau pelanggan melalui proses.
7. Participants orang Pelatihan tentang keterampilan interaksi dan resolusi masalah
pelanggan; sistem dan prosedur balas jasa karyawan; personel selling; prosedur partisipasi kelompok pelayan atau pribadi dan norma-norma
perilaku; eksekusi simultan dari keterampilan interaksi pribadi dan teknis pada titik kontak dengan pelanggan.
2.8. Penelitian Terdahulu
Ergandia 2006 menganalisis respon konsumen terhadap performance Restoran MP Steak. Penelitian ini menggunakan analisis IPA untuk
mengolah 32 atribut kinerja yang berkaitan dengan tingkat kepentingan dan
kinerja atribut. Hasilnya terdapat lima atribut yang berada pada kuadran I prioritas utama, yaitu sarana parkir yang memadai, kecepatan penyajian
makanan dan minuman sampai ke tangan konsumen, aroma ruangan, kesejukan ruangan dan tanggapan terhadap keluhan.
Atribut yang berada pada kuadran II pertahankan prestasi sebanyak dua belas atribut, yaitu keamanan tempat parkir, variasi dari jenis makanan
dan minuman yang tersedia, mutu makanan dan minuman yang baik, higienis makanan dan minuman, keramahan dan kesopanan pramusaji, pengetahuan
pramusaji terhadap produk yang dijual, kesigapan pramusaji dalam melayani konsumen, ketersediaan toilet, ketersediaan musholla, kebersihan ruangan,
kebersihan toilet, serta kebersihan musholla. Pada kuadran III prioritas rendah terdapat delapan atribut, yaitu akses
transportasi umum, harga yang ditawarkan, pembayaran dengan credit card, tata letak kursi dan meja, pemilihan warna ruangan, pencahayaan ruangan,
musik, serta penggunaan iklan. Atribut-atribut yang terdapat pada kuadran IV berlebihan sebanyak
tujuh atribut, yaitu kemudahan dalam menjangkau lokasi, jalan keluar masuk menuju lokasi, jumlah pramusaji yang melayani, penampilan pramusaji,
kecepatan kasir dalam melayani pembayaran, kemasan bawa pulang, dan dekorasi ruangan.
Oktaviani dan Suryana 2006 menganalisis kepuasan pengunjung dan pengembangan fasilitas wisata agro pada kasus Kebun Wisata Pasirmukti,
Bogor. Pada jurnal ini menyajikan hasil penelitian mengenai karakteristik pengunjung, proses keputusan pengunjung, respon pengunjung dan tingkat
kepuasan pengunjung terhadap atribut yang ditawarkan oleh Kebun Wisata Pasirmukti, serta fasilitas yang perlu ditambahkan untuk menunjang kinerja
Kebun Wisata Pasirmukti. Penelitian ini menggunakan alat analisis yaitu analisa deskriptif, IPA, Uji Friedman dan Multiple Comparison untuk uji
Friedman. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui bahwa sebaiknya pihak manajemen Kebun Wisata Pasirmukti memperbaiki kinerja dari
promosi, kemudahan mencapai lokasi dan sarana peribadatan. Selain itu, sebaiknya pihak manajemen Kebun Wisata Pasirmukti mempertahankan
kinerja dari kegiatan edukatif yang merupakan keunggulan perusahaan di mata pengunjung dibandingkan dengan objek wisata lain yang sejenis.
III. METODOLOGI PENELITIAN