Aspek sosial Pemilihan Teknologi Penangkapan Ikan Unggulan

100 Tabel 20 Matriks keragaman aspek sosial dari teknologi penangkapan eksisting untuk komoditi unggulan di perairan Sumatera Selatan No Unit Penangkapan Ikan Kriteria Penilaian X1 UP X2 UP X3 UP 1 Bagan tancap 2 3 7.375.500 4 0,16 2 2 Perangkap 2 3 4.048.200 7 0,13 5 3 Jaring klitik 3 2 5.009.500 5 0,06 7 4 Jaring insang tetap 2 3 9.819.300 1 0,14 3 5 Pancing 3 2 4.174.756 6 0,09 6 6 Trammel net 2 3 9.020.812 2 0,18 1 7 Jaring insang lingkar 6 1 2.504.750 8 0,04 8 8 Jaring insang hanyut 2 3 7.425.000 3 0,14 4 Standardisasi No Unit Penangkapan Ikan Kriteria Penilaian VA UP VX1 VX2 VX3 1 Bagan tancap 0,00 0,67 0,86 1,52 3 2 Perangkap 0,00 0,21 0,64 0,85 6 3 Jaring klitik 0,25 0,34 0,10 0,70 8 4 Jaring insang tetap 0,00 1,00 0,71 1,71 2 5 Pancing 0,25 0,23 0,34 0,82 7 6 Trammel net 0,00 0,89 1,00 1,89 1 7 Jaring insang lingkar 1,00 0,00 0,00 1,00 5 8 Jaring insang hanyut 0,00 0,67 0,68 1,35 4 Sumber : hasil analisis Keterangan : X1 = Jumlah tenaga kerja X2 = Pendapatan nelayan per tahun X3 = Kemungkinan pemilikan VX1 = Standardisasi Jumlah tenaga kerja VX2 = Standardisasi Pendapatan nelayan per tahun VX3 = Standardisasi Kemungkinan pemilikan UP = Urutan prioritas 4.6.4 Aspek ekonomi 4.6.4.1 Analisis usahakeuntungan Secara teoritis, dalam upaya pengembangan satu unit usaha penangkapan ada baiknya kita mengetahui jumlah dana yang akan dialokasikan untuk kegiatan tersebut, sehingga dengan mengetahui hal tersebut diharapkan usaha tersebut dapat berjalan dengan baik karena keperluan dana telah diperkirakan sebelumnya. Pada penelitian ini, investasi yang dibutuhkan dalam 101 memulai usaha penangkapan ikan di sekitar perairan Sumatera Selatan bervariasi berkisar antara Rp 31.200.000 hingga Rp 86.500.000. Adanya perbedaan kebutuhan dana yang diperlukan dalam memulai kegiatan usaha penangkapan sebagian besar dipengaruhi oleh perbedaan komponen investasi terutama kapal dan perlengkapan pendukungnya. Rata-rata dari beberapa jenis usaha penangkapan yang ada di Provinsi Sumatera Selatan, komponen biaya investasi yang dikeluarkan oleh nelayan digunakan untuk keperluan pembelian perahu, mesin, dan alat tangkap serta perlengkapan lainnya khusus untuk bagan dan pancing. Adapun rincian biaya investasi yang dibutuhkan untuk memulai usaha bidang perikanan tangkap di Provinsi Sumatera Selatan disajikan pada Tabel 21. Tabel 21 Modal investasi usaha perikanan tangkap di lokasi penelitian No. Jenis Alat Tangkap Jenis investasi Rp Perahu Mesin Alat Tangkap Lain-lain Jumlah 1. Jaring insang tetap 24.000.000 12.000.000 35.000.000 - 71.000.000 2. Jaring klitik 22.000.000 12.000.000 52.500.000 - 86.500.000 3. jaring insang lingkar 25.000.000 12.000.000 24.000.000 - 61.000.000 4. Jaring insang hanyut 25.000.000 10.000.000 20.000.000 - 55.000.000 5. Trammel net 25.000.000 10.000.000 15.750.000 - 50.750.000 6. Perangkap 18.000.000 12.000.000 1.200.000 - 31.200.000 7. Bagan tancap 23.000.000 13.000.000 2.500.000 30.000.000 68.500.000 8. Pancing 24.000.000 15.000.000 5.560.000 2.000.000 46.560.000 Sumber : hasil analisis Perhitungan keuntungan juga menjadi perhatian dalam melakukan usaha, berdasarkan perhitungan analisis usaha dilakukan terhadap delapan jenis usaha perikanan tangkap di Provinsi Sumatera Selatan diketahui bahwa, usaha perikanan jaring klitik memberikan keuntungan tertinggi dari sisi pendapatan kotor. Tingginya keuntungan usaha perikanan jaring klitik disebabkan target species alat tangkap ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi yaitu jenis crustacea terutama udang. Selain tingkat pendapatan yang tinggi, biaya operasional maupun investasi usaha perikanan jaring klitik juga lebih tinggi dibandingkan dengan jenis usaha perikanan tangkap lainnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan nelayan di sekitar perairan Sumatera Selatan diketahui bahwa kebutuhan investasi usaha perikanan jaring klitik mencapai Rp 86.500.000 dan biaya operasional yang diperlukan selama satu tahun adalah Rp 121.316.250. 102 Rincian perhitungan analisis usaha kegiatan perikanan tangkap di perairan Provinsi Sumatera Selatan disajikan pada Tabel 22. Tabel 22 Analisis usaha perikanan tangkap di perairan Provinsi Sumatera Selatan No. Jenis Alat Tangkap Analisis Usaha Investasi Penerimaan Biaya Nilai Keuntu-ngan Rp Rp Gabungan Rp Rp 1. Jaring insang tetap 71.000.000 142.000.000 109.269.000 32.731.000 2. Jaring klitik 86.500.000 160.025.000 121.316.250 38.708.750 3. jaring ingsang lingkar 57.000.000 92.910.000 67.862.500 25.047.500 4. Jaring insang hanyut 55.000.000 101.750.000 77.000.000 24.750.000 5. Trammel net 50.750.000 105.052.500 74.983.125 30.069.375 6. Perangkap 31.200.000 52.104.000 38.610.000 13.494.000 7. Bagan tancap 46.500.000 67.425.000 42.840.000 24.585.000 8. Pancing 44.560.000 62.856.000 41.982.221 20.873.779 Sumber : hasil analisis

4.6.4.2 Analisis kelayakan usaha

Sub bab analisis kelayakan usaha ini akan dibahas perkiraan cash flow dan analisis kriteria investasi. Analisis cash flow penting untuk memperkirakan perputaran kas dalam kegiatan usaha perikanan yang dilakukan selama umur proyek yang ditentukan. Adapun analisis cash flow dan analisis kriteria investasi dapat dilihat sebagai berikut : 1 Perkiraan cash flow Perhitungan terhadap cash flow usaha perikanan sangat penting diperhitungkan dalam aspek finansial. Adapun asumsi-asumsi yang digunakan dalam analisis tersebut adalah sebagai berikut : 1 Umur proyek selama 5 tahun 2 Nilai hasil tangkapan pada tahun ke-1 sampai tahun ke-5 diperkirakan tetap 3 Nilai sisa investasi sebesar 10 sesuai dengan umur teknisnya 4 Pajak penghasilan sebesar 15 per tahun 5 Discount rate tetap yaitu sebesar 18 Adapun perhitungan cash flow usaha perikanan di Provinsi Sumatera Selatan di tunjukkan pada Lampiran 1-8.