Status dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Unggulan
92 Berdasarkan hasil analisis yang ditunjukkan pada Tabel 16, komoditi
unggulan memiliki tingkat pemanfaatan yang beragam. Udang memiliki tingkat pemanfaatan mencapai 66,77 dan masih memiliki peluang pengembangan
yang cukup besar. Udang merupakan komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis sangat tinggi. Wilayah pemasarannya tersebar luas mulai dari pasar
domestik hingga manca negara. Harga jualnya yang diatas rata-rata menjadi pemicu penangkapan secara besar-besaran. Udang memiliki sifat biologi
reproduksi yang unik, dimana udang memiliki siklus reproduksi relatif singkat 1 tahun. Hal ini menyebabkan tingkat pulihnya recovery menjadi sangat cepat.
Oleh karena itu, pemanfaatan udang yang dilakukan secara bertanggung jawab dan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan akan tetap menjamin
kelestarian sumberdaya udang di perairan Sumatera Selatan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka peluang pengembangan perikanan udang masih
sangat besar dengan memperbaiki teknologi penangkapan yang digunakan dan penyadaran kepada masyarakat tentang pentingnya penangkapan yang ramah
lingkungan. Pemanfaatan rajungan baik sebagai bahan konsumsi penduduk lokal dan
nasional juga mulai dilirik sebagai salah satu komoditas ekspor baik dalam bentuk segar maupun olahan. Harga jualnya yang relatif tinggi juga menjadi
daya tarik tersendiri bagi penangkapan rajungan oleh nelayan. Tingkat pemanfaatan rajungan di perairan Sumatera Selatan mencapai 63,60. Oleh
karena itu, peluang pengembangan perikanan rajungan masih sangat besar. Upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan melakukan introduksi terhadap
metode dan alat penangkapan yang digunakan. Hal ini tentu saja harus berpedoman pada kaidah-kaidah pemanfaatan yang ramah lingkungan dan
bertanggung jawab. Ikan manyung dan golok-golok juga memiliki peluang pengembangan
yang masih tergolong baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai tingkat pemanfaatannya yang masing-masing 65,02 dan 58,42. Oleh karena itu, peluang
pengembangan kedua jenis komoditi tersebut masih sangat besar 34,98 dan 41,58. Potensi perikanan yang masih tersisa hendaknya dapat dimanfaatkan
dengan bijak melalui berbagai langkah dalam mewujudkan pembangunan perikanan yang berkeadilan dan berkelanjutan. Pembangunan perikanan
merupakan suatu proses atau kegiatan manusia untuk meningkatkan produksi di bidang perikanan dan sekaligus meningkatkan pendapatan nelayan melalui
93 penerapan teknologi yang lebih baik Nikijuluw, 2002. Oleh karena itu,
pemerintah daerah sudah seharusnya memberikan sumbangsih dan peran aktif dalam mengoptimalkan pemanfaatan SDI baik melalui introduksi teknologi
penangkapan yang lebih efektif dan selektif, pendampingan nelayan dan penguatan kelembagaan. Melalui penguatan kelembagaan dan pendampingan
diharapkan dapat mengangkat derajat kesejahteraan nelayan dan sekaligus menjadikan sektor perikanan tangkap sebagai leading sector dalam
perekonomian di Sumatera Selatan. Selain itu, keberadaan sumberdaya perikanan bagi masyarakat pesisir yang sangat penting hendaknya menjadi
pertimbangan bagi pemerintah dalam merancang pola pengelolaan yang rasional. Hal ini dimaksudkan agar pemanfaatan sumberdaya perikanan dapat
berlanjut sustainable dan memberi nilai ekonomi bagi pengembangan kawasan Sumatera Selatan Gaffar et al. 2007.
Analisis terhadap komodits unggulan telah dilakukan dengan memperoleh jenis komoditasnya dan potensi yang masih memiliki peluang pengembangannya
pada masa yang akan datang. Selanjutnya dapat dilakukan analisis terhadap jenis teknologi yang memungkinkan digunakan dalam mendukung pemanfaatan
sumberdaya ikan dominan di Provinsi Sumatera Selatan. Menurut Monintja 2000, pemilihan suatu teknologi penangkapan ikan yang tepat untuk diterapkan
dalam pengembangan perikanan tangkap perlu mempertimbangkan : 1 teknologi yang ramah lingkungan, 2 teknologi yang secara teknis dan ekonomis
menguntungkan, dan 3 teknologi yang berkelanjutan.